Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat selalu bersiaga dalam mengantisipasi bencana alam yang kerap terjadi di provinsi paling tinggi angka kejadiannya. Itu ditandai dengan dilatihnya 1.000 marbot (penjaga masjid) selama tiga hari dari 11-13 April 2023 di Masjid Raya Al Jabbar (MRAJ) Jawa Barat.
Pelatihan kesiapsiagaan bencana ini merupakan program Indonesia Disaster Adaptive (IDA) Camp 3 atau atau Kemah Adaptasi Bencana Indonesia agar marbot bisa beradaptasi dengan bencana.
Advertisement
"Ya kita sekalian i'tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan. Jadi sekaligus keterampilan siaga bencana dan ibadahnya juga dapat," ujar Ketua Koordinator IDA Camp 3, Ahmad Nurhadi, ditulis Bandung, Rabu, 12 April 2023.
Ahmad menjelaskan bahwa pelaksanaan pelatihan ini bertepatan dengan di 10 hari terakhir Ramadhan di MRAJ.
Pada IDA Camp 3 ini, Ahmad mengaku pelatihan kali ini khusus untuk para marbot muda, mengingat potensinya sangat banyak di Jawa Barat.
Wilayah Jawa Barat juga merupakan daerah rawan bencana. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) sepanjang 2022 lalu, Jawa Barat paling tinggi kejadian bencana alamnya dengan 818 peristiwa.
"Seringkali dalam bencana apapun masjid selalu menjadi tempat pilihan pertama pengungsian para korban sehingga penting sekali para marbot ini memiliki keterampilan dalam mitigasi terutama untuk korban bencana," kata Ahmad.
Selain Jawa Barat, provinsi paling tinggi kejadian bencana alam sepanjang 2022 yakni Jawa Tengah 482 peristiwa bencana, dan Jawa Timur 400 peristiwa. Di Sumatra, Provinsi Aceh merupakan provinsi dengan bencana terbanyak yakni 222 peristiwa.
Materi IDA Camp 3
Materi yang disampaikan selama IDA Camp 3 ini meliputi TNI dan Kebencanaan, Fungsi Masjid dalam Kebencanaan, Manajemen Posko Bencana, Kepemimpinan Marbot, dan Denah Masjid Saat Terjadi Bencana.
Pembukaan IDA Camp 3 dihadiri beberapa pejabat daerah dan unsur Forkopimda Jabar seperti Kodam III Siliwangi dan Polda Jabar.
"Semua materi itu disampaikan oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Oleh karena itu dalam penyelenggaraan ini kita bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Basarnas, dan BPBD Jabar," ucap Ahmad.
Jawa Barat menjadi provinsi kedua paling banyak kejadian bencana pada delapan hari 2023 yaitu 7 kejadian. Posisi pertama diduduki oleh Sulawesi Selatan dengan total 8 kejadian.
Daerah paling banyak kejadian bencananya lainnya antara lain Jawa Timur 6 kejadian, Jawa Tengah 4 kejadian, dan Sumatera Utara 3 kejadian.
Kemudian, Kalimantan Tengah 2 kejadian, Kalimantan Timur 2 kejadian serta Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, Banten, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, Papua, dan Riau masing-masing 1 kejadian.
BNPB melansir 41 bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang delapan hari pertama tahun 2023. Sebanyak 20 diantaranya merupakan cuaca ekstrem. (Arie Nugraha)
Advertisement