Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum resmi bebas setelah ditahan di Lembaga Pemasyaratakan (Lapas) Kelas I Sukamiskin, dengan program cuti menjelang bebas, Selasa, 11 April 2023. Meski sudah bebas, ia diwajibkan melapor selama tiga bulan ke depan pada Balai Pemasyarakatan (Bapas).
Bebasnya Anas dari Lapas Kelas 1 Sukamiskin mendapatkan sambutan dari sahabat dan loyalisnya. Anas bahkan sempat memberikan pidato di hadapan para pendukungnya. Dari Lapas, Anas langsung bergerak ke sebuah restoran tak jauh dari Lapas Sukamiskin. Di restoran ini Anas disambut riuh dengan para pendukungnya kembali.
Advertisement
Banyak kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang sudah menunggu. Rencananya, Anas akan menggelar silaturahmi akbar dengan para kader HMI.
Melansir laman merdeka.com, Selasa, 11 April 2023, Anas juga disambut langsung oleh sang istri, Athiyyah Laila. Sang istri tampak menggenggam erat tangan Anas tanpa lepas.
Meskipun suaminya tengah bersalaman dan diajak berfoto dengan para pendukungnya, Athiyyah tak sedikitpun melepaskan genggaman tangannya. Anas bahkan sampai susah payah meladeni para pendukungnya untuk berfoto bersama. Sementara sang istri tetap menggenggam tangannya tak dilepas.
Athiyyah memang sangat setia. Ia rela menunggu sang suami menjalani hukuman selama 8 tahun 3 bulan. Anas diseret ke meja hijau terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait proyek Pusat Pelatihan, Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, kasus pencucian uang, serta proyek lain.
Saat sang suami tersandung kasus korupsi, Athiyyah pun ikut diperiksa sebagai saksi. Bahkan meski beberapa kali dimintai keterangan atas kasus suaminya, Athiyyah tetap tegar. Selain itu, kesetiaan Athiyyah pun diuji saat harus berpisah dengan Anas selama 8 tahun.
Ketegaran Istri Anas Urbaningrum
Atiyyah mencoba tegar saat Anas awalnya ditahan oleh KPK. Banyak pesan keluarga sampaikan pada Anas salah satunya untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman dari KPK.
"Mas Anas tidak boleh makan dan minum dari pemberian KPK itu catatan keluarga," kata Fungsioner Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Deny Hariatna.
Setelah Anas ditahan, malam harinya sang adik, Anna Luthfie, mencoba menjenguk ditemani beberapa anggota tim kuasa hukum. Anas membawa sebuah koper, tas karton, satu tas plastik berisi beberapa botol air mineral dan keranjang tas berisi berbagai makanan.
"Bawa baju, alat salat, alat mandi, sarung sama makanan. Ada Alquran juga," ungkap Anas. Namun, Ana mengaku tidak bisa menjenguk kakaknya di tahanan. Dia juga gagal memberikan makanan buat Anas. Dia mengatakan, alasan Anas tidak menyantap makanan yang disediakan KPK adalah demi keamanan.
"Kekhawatiran dari pihak keluarga karena Mas Anas. Kita bicarakan alasan keamanan. Kalau diracun kan bahaya," kata Anna.
"Kami selaku keluarga termasuk Mba Tya (istri Anas) yakin Mas Anas nggak punya persoalan hukum, ini lebih kental politik. Kami mendoakan semoga Mas Anas tabah dan keluarga tetap memberikan support dan dorongan agar Mas Anas kuat menerima ujian ini dengan baik," ujar, Anna Luthfie.
Advertisement
Surat Istri Anas Urbaningrum
Anna mengatakan, Attiyah Laila sempat mengucapkan kalimat singkat kepada suaminya saat hendak berangkat menuju gedung KPK guna memenuhi panggilan kedua. "Saat ingin meninggalkan rumah menuju KPK, Atthiyah masih memberikan semangat untuk suaminya. 'Selamat berjuang' ," ujar Anna sembari menirukan ucapan istri Anas.
Saat itu KPK belum mengizinkan Anas Urbaningrum dijenguk dan menerima titipan dalam bentuk apapun. Bahkan, surat dari istri Anas, Athiyyah Laila, juga ditolak. Surat dari Athiyyah buat Anas itu dibawa oleh seorang utusan bernama Yulianto Wahyudin. Yulianto mengaku dia adalah salah satu teman Anas sejak masih di Surabaya pada 1995. Tetapi, petugas keamanan KPK menolak surat titipan Athiyyah buat Anas. Pria itu pun mengaku kecewa.
"Ini surat terbuka dari istrinya mas Anas. Istrinya minta izin mau bertemu dengan orangtuanya. Kan harus izin dulu. Saya titip surat enggak bisa. Ya misalkan KPK seperti itu, kami sebagai keluarga akan menerima. Kan tidak bisa memaksa," kata Yulianto.
Meski begitu, dia sempat memaparkan beberapa poin penting surat Athiyyah. "Pertama, Mbak Athiyyah menanyakan kondisi terakhir Mas Anas, karena sejak berangkat, beliau tidak bisa ketemu. Kedua, beliau kirim makanan sesuai kesukaan Mas Anas," ujar Yulianto.
"Ketiga, beliau menyampaikan ingin izin dengan anak-anak. Enggak tahu detailnya, tapi sebagai istri dia harus izin suami. Dalam Islam begitu. Itu saja, enggak ada yang lain," sambungnya.
Anas Pulang ke Blitar
Kini setelah bebas, Anas Urbaningrum mengatakan bakal segera pulang ke kampung halamannya di Blitar, Jawa Timur. Keluarga Anas Urbaningrum di Srengat, Blitar, turut gembira menyambut kebebasan mantan ketua umum DPP Partai Demokrat tersebut,.
Totok S Afandi, salah seorang kerabat Anas Urbaningrum mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan penyambutan Anas di rumah. Beberapa agenda sudah dijadwalkan selama Anas berkunjung ke rumah ibunya di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
"Ke sini (Blitar) dalam rangka bertemu dengan ibunya, kemudian nanti ada beberapa sahabat yang akan datang, jadi temu kangen. Sekalian ada agenda untuk buka bersama dan tarawih, kemudian besoknya ada pembagian zakat mal," katanya, Selasa , 11 April 2023, dikutip dari Antara.
Ia juga mengatakan, keluarga sangat menunggu kedatangan Anas ke Blitar, terlebih lagi ibunya, setelah lama tidak bertemu. Tenda juga sudah didirikan untuk menyambut Anas dan para tamu nantinya yang rencananya akan tiba hari ini, Rabu (12/4/2023). Sejumlah poster dan ucapan selamat datang juga banyak yang terpasang di sekitar rumah ibundanya di Blitar.
Advertisement