Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Majid Indonesia (DMI) Pusat Jusuf Kalla memberi apresiasi positif atas gerak cepat polisi tersebut. Dia menyebut hal ini membuat kepercayaan jemaah masjid untuk memberi donasi ke masjid via QRIS tetap terjaga.
"Kami selaku Dewan Masjid menyampaikan terima kasih atas gerak cepat polisi menangkap pelaku dan kami berharap agar pelaku dapat dihukum untuk menjaga kepercayaan jamaah yang menyumbang pakai QRIS tetap terjaga," ujar Jusuf Kalla dikutip dari siaran persnya, Rabu (12/4/2023).
Advertisement
Dia mengingatkan para pengurus masjid untuk meningkatkan kewaspadaannya dalam menjaga masjid. Hal ini agar dapat mencegah kejadian serupa terulang kembali maupun tindakan kejahatan lainnya di masjid.
"Saya juga berpesan kepada pengurus mesjid agar dapat menjaga masjid sebaik-baiknya, sehingga orang-orang yang mau berbuat jahat dapat dicegah," tegas JK.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis menerangkan, tindakan Mohammad Iman Mahlil memasang QRIS palsu terbongkar dari kecurigaan seorang pengurus masjid saat melihat stiker QRIS atau QR Code tertempel di Masjid Nurul Iman, Blok M Jaksel.
"Salah satu marbot menanyakan kepada pengurus masjid lain, siapa yang menempel QRIS di tembok masjid tersebut. Kemudian pengurus atau DKM masjid mengatakan tidak tahu siapa yang menempelnya," ucap Auliansyah.
Auliansyah menerangkan, pengurus menemukan QRIS atau QR Code terpasang di beberapa tempat. Atas kejadian itu dilaporkan ke kepolisian.
Terungkaplah, orang yang menempel QRIS di Masjid Nurul Iman Blok M Square. Dia adalah Mohammad Iman Mahlil Lubis.
"Kami kembangkan terhadap yang bersangkutan. Ternyata ada padanya QRIS lain yang belum ditempel dan akan dilakukan penempelan," ujar Auliansyah.
Modus yang Digunakan Pelaku
Auliansyah menerangkan, pelaku menempel QRIS miliknya seolah-olah berasal dari masjid. Caranya dengan menimpa atau menempel di atas stiker asli.
"Jadi kalau ini ada QRIS masjid kemudian yang bersangkutan menempel di atas QRIS masjid yang sudah ada. Kemudian ada juga ditempel di samping QRIS yang sudah ada atau menempel di tembok lain yang sudah ada dari QRIS yang sudah ada atau menempel di tempat baru belum ada QRIS," jelas dia.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis menyesalkan penipuan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di masjid-masjid karena mengelabui umat.
"Saya menyesalkan penipuan dengan QRIS karena itu mengelabui umat," kata Cholil Selasa 11 April 2023, dikutip dari Antara.
Advertisement
Imbauan MUI
Selain itu dirinya menyesalkan karena pelaku sudah pasti orang pintar dan tahu cara memanfaatkan kelemahan penggunaan QRIS.
Dia mengimbau agar seluruh masjid melakukan pengecekan agar stiker-stiker sejenis tidak ditemukan dalam masjid supaya tidak ada korban berikutnya.
"Kasihan, ini bulan Ramadhan, orang-orang lagi pada dermawan, eh ternyata ada yang menipu disini," kata Cholil.
Selain itu, ia juga menyarankan kepada para pengurus masjid agar melaporkan ke pihak berwajib jika menemukan stiker-stiker sejenis agar bisa segera dilacak.
Menurutnya perbuatan itu tidak hanya dilakukan oleh satu atau dua orang. Maka ia berharap agar pihak berwajib melacak komplotan penempel stiker QRIS palsu ini.
"Harus dicari siapa komplotannya, harus transparan agar masyarakat tidak ada lagi yang menjadi korban," tambahnya.
Cholil juga mengimbau kepada masyarakat yang hendak bersedekah menggunakan QRIS maka agar waspada dan teliti untuk melihat nama yang tertera. Pastikan nama yang tertera adalah nama yayasan atau masjid dimana stiker tersebut berada.