Liputan6.com, Jakarta Klakson dibunyikan sebagai alat komunikasi ke pengendara lain atau orang lain. Klakson merupakan salah satu fitur keselamatan, yang berguna untuk meminimalisasi risiko berkendara.
Bila klakson dibunyikan satu atau dua kali bisa jadi tidak masalah atau malah membantu. Namun, tidak ada orang yang benar-benar menyukai suara klakson mobil atau motor yang berlebihan.
Advertisement
Itulah yang baru-baru ini terjadi pada dokter muda di Medan. Wanita berjas putih yang merupakan mahasiswa koas di RSUD Pirngadi Medan, Sumatera Utara tersebut marah pada pengunjung yang memberinya klakson berulang kali.
Akibatnya, keributan antara dokter muda dan pengunjung itu tak terhindari. Dokter muda itu terbawa emosi dan marah-marah pada pengunjung yang memberinya klakson berkali-kali saat mobilnya sedang parkir.
Suara klakson sebenarnya tak hanya dapat membuat orang jadi marah-marah dan memengaruhi emosi maupun psikolog seseorang. Melainkan juga bisa membahayakan jantung.
Suara Klakson Bahayakan Jantung
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal The American College of Cardiology pernah mencari tahu terkait dampak suara klakson pada kesehatan jantung.
Hasilnya, sering mendengar suara bising seperti klakson bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan masalah kesehatan kardiovaskular lainnya.
Para peneliti menemukan bahwa sering mendengarkan suara bising, keras, dan mengejutkan layaknya klakson bisa meningkatkan risiko terkena gagal jantung. Hal tersebut lantaran suara-suara seperti itu berkaitan dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan irama jantung yang tidak teratur.
Suara Klakson yang Bisa Tingkatkan Hormon Stres
Selain itu, berbagai kondisi yang memicu polusi suara seperti klakson bisa meningkatkan hormon stres dalam tubuh. Jika hormon satu ini berlebihan, maka pembuluh darah arteri dan jantung bisa mendapatkan efek buruknya.
Para pakar kesehatan turut memercayai bahwa warga kota yang terbiasa bertahun-tahun mendengarkan kebisingan cenderung lebih rentan mengalami penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes dibandingkan dengan mereka yang tinggal di desa atau wilayah dengan polusi suara minim.
Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri, tingkat kebisingan yang berada di atas 65 desibel (dB) masuk kategori polusi suara, yang mana memang mengganggu.
Kebisingan itu bisa berubah menjadi bahaya bila melebihi 75 dB, dan menyakitkan bila di atas 120 dB. Sehingga idealnya menurut WHO, tingkat kebisingan sebaiknya dijaga di bawah 65 dB pada siang hari.
Serta, tidak melebihi 30 dB pada malam hari terutama jika Anda tengah berupaya untuk beristirahat atau tidur.
Advertisement
Suara Klakson Dapat Memacu Detak Jantung Lebih Cepat
Pendapat selaras dijelaskan dalam laman Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Tertulis bahwa rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh suara bising seperti klakson memang perlu untuk diwaspadai.
Pasalnya, suara bising seperti suara klakson yang tinggi bisa memacu detak jantung menjadi lebih cepat. Itu pula yang diungkapkan oleh peneliti bernama Hugh W Davies.
"Suara-suara bising dapat menjadi sebuah stressor atau penyebab dari stress yang sangat kuat sekali. Suara-suara seperti suara sirine, suara kereta api yang sedang mengerem maupun suara klakson akan memicu respons yang berbeda dalam tubuh," ujar Hugh W Davies.
Begitupun dengan lonjakan denyut jantung yang bisa disebabkan akibat mendengar suara klakson mobil atau motor, maupun sirine mobil. Dipercayai, suara menggangu ini turut berkontribusi dalam mengganggu tidur Anda di malam hari.
Dokter Muda di Medan Ngamuk Usai Diklakson
Berbicara soal klakson mobil, ramai beredar di media sosial video keributan antara dokter muda atau mahasiswa koas RSUD Pirngadi Medan dengan pengunjung. Emosi dokter muda itu nampak meluap-luap pada wanita yang berada di dalam mobil dan merekamnya.
Dalam video singkat itu, terlihat dokter muda yang ramai dibicarakan warganet ini berdiri di samping mobil pengujung wanita dan suaminya tersebut. Wanita yang merekam video menyebut bahwa dokter muda itu gila karena marah usai diklakson.
"Ini weh, ini dokter galak banget. Tengok ya. Ini anak gila ini. Kok nantang-nantang pula, mukul-mukul mobil orang. Ini dia orangnya," kata si wanita pengunjung yang merekam dokter muda.
Dokter muda itu kemudian mengungkapkan bahwa dirinya tidak takut. Ia bahkan sempat meminta permasalahan itu dibawa saja ke Dinas Kesehatan setempat bila ingin diselesaikan.
Namun, hingga kini belum ada komentar lanjutan dari pihak wanita pengujung dan suaminya yang merekam keributan tersebut.
Baca Juga
Advertisement