Selain Santap Makanan Bergizi saat Sahur dan Buka Puasa, Dokter Reisa Sarankan Tidur Lebih Awal di Bulan Ramadhan

Pastikan kebutuhan tidur tercukupi di bulan Ramadhan dengan tidur lebih awal seperti disampaikan dokter Reisa Broto Asmoro.

oleh Tiara Laninda diperbarui 13 Apr 2023, 20:00 WIB
Dokter Reisa Broto Asmoro ingatkan agar tidur yang cukup selama bulan Ramadhan. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Liputan6.com, Jakarta - Pada bulan Ramadhan, waktu tidur cenderung berkurang dan terpotong-potong. Padahal agar tetap sehat dan bugar seseorang perlu cukup tidur.

Menurut Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dokter Reisa Broto Asmoro, hal ini bisa disiasati dengan tidur lebih awal.

“Tarawih sampai malam, bangun pagi masak sahur, lalu paginya sudah beraktivitas kembali. Ini tentu membuat istirahat di malam hari berkurang karena kepotong-potong,” kata Reisa. 

“Sebaiknya kita siasati dengan tidur lebih awal. Jadi, habis tarawih langsung tidur. Jangan begadang lagi,” kata Reisa pada Siaran Sehat Radio Kesehatan: Tetap Sehat dan Bugar Sambut Hari Kemenangan, Rabu (12/04/2023).

Lebih lanjut, Reisa menyarankan selama bulan Ramadhan untuk melakukan segala kegiatan dari siang hingga sore hari. Dengan begitu, malam hari bisa digunakan untuk berdoa dan beristirahat.

“Kita penuhi saja kegiatan kita di siang dan sore hari. Usahakan punya waktu istirahat yang cukup di malam hari,” tambahnya.

Cukupi Kebutuhan Air

Selain tidur, Reisa juga mengingatkan umat Muslim tetap menjaga gizi dari makanan yang disantap saat buka dan sahur. Pastikan juga kebutuhan cairan tercukupi agar tak dehidrasi. 

“Kalau kita sudah tercukupi gizinya, minum 2 liter per hari, serta tidur cukup, mudah-mudahan kita bisa kuat secara fisik untuk menjalani puasa,” ungkap Raisa.


Awas, Bukber Bikin Gaya Hidup Tak Seimbang

Biasanya pertengahan bulan puasa sudah terisi dengan acara buka bersama di luar. Mulai dari bersama kolega, keluarga jauh, kerabat, hingga teman masa sekolah. Aktivitas ini berpotensi membuat gaya hidup tidak seimbang lagi.

“Saat buka puasa di luar, kita cenderung makan berlebihan dan nggak mengatur gaya hiudp sehat lagi. Ditambah lagi mengonsumsi makanan yang manis-manis, kalorinya tinggi, dan takjil yang berlebihan,” tutur wanita lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan ini. 

“Ini yang harus diperhatikan, karena tujuan berpuasa salah satunya adalah mengendalikan nafsu, termasuk saat berbuka puasa dan sahur,” jelasnya. 


Jaga Kesehatan Diri Sendiri

Ilustrasi Penerapan Pola Hidup Sehat Credit: pexels.com/VisionPic

Jelang mudik Lebaran 2023, ia mengingatkan masyarakat untuk memastikan kondisi sehat sebelum berangkat. Lagi-lagi, yang jadi kunci tetap sehat adalah tidur cukup, makan sehat, minum cukup.

Reisa menambahkan untuk tidak lupa membawa obat-obatan pribadi. Terutama apabila sudah mengetahui penyakit apa saja yang berpotensi muncul di perjalanan.

“Bawa obat-obatan pribadi. Apalagi kalau kita sudah tahu kita punya penyakit yang suka muncul atau penyakit tidak menular,” jelas Reisa.


Persiapkan Diri Jelang Mudik

Ilustrasi mudik Lebaran, Idulfitri. (Image by brgfx on Freepik)

Sebelum berangkat mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi baik motor atau mobil, pastikan sudah mencari tahu tempat istirahat sepanjang jalan yang akan ditempuh.

“Cari tahu dimana saja posko mudik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Cari tahu dimana kita bisa beristirahat dan jangan memaksana diri,” saran Reisa.

Reisa menjelaskan, bagi pemudik yang menggunakan mobil disarankan untuk beristirahat setiap 4 jam sekali. Sedangkan, untuk pengguna motor setiap 2 jam sekali.

“Kalau perjalanan 8 jam atau lebih itu harus diselingi dengan istirahat. Kalau menggunakan mobil, disarankan untuk maksimal setiap 4 jam. Apabila menggunakan motor, disarankan maksimal setiap 2 jam,” ungkap Reisa.

Infografis Prediksi Pergerakan 123 Juta Orang Saat Musim Mudik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Reisa Broto Asmoro

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya