Pengembangan Kawasan Rempang Batam Serap Investasi Rp 381 Triliun

Pengembangan kawasan ini menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk percepatan nvestasi dan penyerapan lapangan kerja di Batam dan sekitarnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Apr 2023, 23:25 WIB
Kementerian Koordinator bidang Perekonomian melanjutkan Program Pengembangan Kawasan Rempang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.
Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koordinator bidang Perekonomian melanjutkan Program Pengembangan Kawasan Rempang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam. 
 
Pengembangan kawasan ini menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk percepatan nvestasi dan penyerapan lapangan kerja di Batam dan sekitarnya. 
 
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan, pengembangan kawasan KPBPB akan menyerap investasi hingga Rp381 triliun. Selain itu, pengembangan kawasan ini dapat menyerap 306 ribu tenaga kerja. 
 
"Diharapkan pengembangan ini bisa menyerap investasi mencapai Rp 381 triliun dengan pekerja langsung 306 ribu orang," ujar Menko Airlangga di Kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2023). 
 
Airlangga mengatakan, pengembangan kawasan Rempang ini sudah dinanti setelah terhenti pada 1986. Selanjutnya pada 2015, Kawasan Rempang telah siap untuk dilakukan percepatan pelaksanaan pengembangannya yang dilakukan secara bertahap.
 
"Kawasan Batam ini sudah kita nanti 18 tahun. Tentu ini proses yang panjang dan kami berharap Kepala BP batam, shuffle dokumen ini kita selesaikan," jelasnya. 
 
Dia berharap, pengembangan kawasan Batam-Rempang ini akan mendorong investasi dari Singapura. Dia optimis pengembangan kawasan ini akan menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi nasional. 
 
"Sekarang kalau di Batam yang menyala adalah Singapura, kalau kita di Singapura, yang menyala adalah Batam," ujarnya. 
 
Menko Airlangga berharap pengembangan Kawasan Rempang akan dapat memberikanspillover effect kepada kawasan-kawasan lain di sekitarnya.
 
Letak Pulau Rempang yang tidak jauh dari Singapura dan Malaysia akan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kawasanAsia Tenggara.
 
Hal ini ditambah dengan peran Indonesia dalam ASEAN Chairmanship padaTahun 2023 yang akan menunjukkan daya saing Indonesia dan mendukung produktivitasekonomi di negara ASEAN lainnya.
 
Sebagai informasi, pengembangan Kawasan Rempang dilaksanakan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) yang telah ditunjuk sebagai mitra BP Batam dan Pemerintah Kota Batam.
 
 

Diminati Investor

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (sumber: ekon.go.id)
Direktur Utama PT PT Makmur Elok Graha (MEG) Nuraini Setiawati menjelaskan, konsep pengembangan Rempang pada masa akan datang adalah menciptakan kota ramah lingkungan dan berkelanjutan. 
 
"Kita mengusung konsep green. Kita selaras dengan dunia bagaimana membangun tapi tidak merusak alam. Jadi benefit kita 44 persen wilayah kita adalah hijau dari alam untuk alam," ucapnya
 
Diq mencatat, saat ini sudah ada beberapa investor yang mulai masuk untuk pengembangan energi di wilayah Kawasan Rempang dari dalam negeri hingga luar negeri. Namun, dia belum menyebut lebih lanjut terkait daftar investor yang dimaksud. 
 
"Investor-investor sudah mulai berdatangan ke wilayah kita untuk investasi di wilayah dari sisi PLTS," tutupnya. 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya