Liputan6.com, Jakarta - Pada sepertiga akhir Ramadhan 1444 Hijriyah ini, redaksi mengetengahkan naskah khutbah Jumat tentang khutbah yang disampaikan Rasulullah SAW tentang keutamaan Ramadhan.
Teks khutbah Jumat ini disusun oleh Fikri Hakim, Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Tangerang Selatan, dan dikutip dari laman banten.nu.or.id.
Baca Juga
Advertisement
Semoga pada akhir Ramadhan ini kita bisa meningkatkan amal ibadah dengan ikhlas agar memperoleh ridha Allah SWT.
Semoga menjadi amal untuk penulis, pemublikasi dan bermanfaat untuk masyarakat banyak. Amin.
Khutbah I
الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، الذي كتب علينا الصيام في شهر رمضانوَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ، أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (البقرة: ١٨٣)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah Memulai khutbah pada siang hari ini, khatib ingin mengutip khutbah yang disampaikan kepada para sahabat mengenai keutamaan Ramadhan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيضَةً، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا، وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ، وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّةُ، وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ، مَنْ فَطَّرَ فِيهِ صَائِمًا كَانَ لَهُ مَغْفِرَةً لِذُنُوبِهِ، وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ. قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ، لَيْسَ كُلُّنَا يَجِدُ مَا يُفَطِّرُ الصَّائِمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلَى مَذْقَةِ لَبَنٍ أَوْ تَمْرَةٍ أَوْ شَرْبَةٍ مِنْ مَاءٍ، وَمَنْ أَشْبَعَ صَائِمًا سَقَاهُ اللهُ مِنْ حَوْضِي شَرْبَةً لَا يَظْمَأُ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ، وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ (رواه البيهقي وابن خزيمة وغيرهما)
Artinya: ’’Wahai umat manusia, telah ada di hadapan kalian bulan agung yang penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang Allah jadikan berpuasa di dalamnya sebagai kewajiban dan menghidupkan malam-malamnya sebagai kesunnahan. Bulan yang merupakan bulan kesabaran, dan pahala kesabaran adalah surga. Bulan santunan, yang jika orang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa di bulan itu maka itu menjadi ampunan Allah terhadap dosa-dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka dan dia mendapat pahala yang menyerupai pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa berkurang pahalanya sedikit pun. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki sesuatu untuk diberikan sebagai makanan berbuka bagi orang yang berpuasa? Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Allah memberikan pahala ini kepada orang yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa meskipun berupa satu buah kurma, seteguk air atau sedikit susu yang dicampur dengan air. Dan barang siapa memberikan minuman kepada orang yang berpuasa, maka Allah memberikannya minum dari telagaku satu tegukan yang setelahnya dia tidak akan merasakan haus hingga dia masuk surga. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari api neraka.” (HR al-Baihaqi, Ibnu Khuzaimah, dan lainnya)
Juga disebutkan dalam hadits riwayat al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman bahwa Allah ta’ala memerdekakan dalam setiap hari dari bulan Ramadhan saat berbuka puasa satu juta orang dari neraka, dan di hari terakhir Ramadhan Allah memerdekakan sebanyak yang Ia merdekakan dari awal hingga akhir Ramadhan. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang dimerdekakan dari api neraka di bulan penuh berkah ini.
Dari khutbah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad di atas kita dapat mengambil beberapa faedah:
Pertama, bahwa bulan ini merupakan bulan yang diberkahi oleh Allah, diberkahi dalam waktunya yang kita sebagai hamba dimudahkan oleh Allah untuk mengerjakan ibadah. Banyak dari kita yang sulit untuk berdiri mengerjakan shalat sunnah di luar Ramadhan, pada bulan ini dengan mudahnya 20 raka’at kita berdiri mengerjakan sunnah Tarawih, banyak dari kita yang tidak pernah membuka lembaran mushafnya di luar Ramadhan, pada bulan ini dengan mudahnya kita membaca berhalaman-halaman dalam satu bacaan.
Berkah Ramadhan juga dapat kita rasakan dalam rezeki kita, setiap hari dengan rahmat dan karunia Allah kita mampu bersahur dan berbuka dengan makanan yang sehat, baik melalui diri sendiri, maupun melalui orang-orang baik yang membagikan makanan di masjid dan jalanan.
Kedua, Rasulullah menyebutkan dua ibadah utama pada bulan ini: yaitu berpuasa pada siang hari dan melakukan shalat sunnah pada malam hari, yang keutamaan keduanya disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW:
"من قام (صام) رمضان إيمانا واحتسابا، غفر له ما تقدم من ذنبه"
Artinya: "Barangsiapa yang menjalankan ibadah di Ramadhan dengan iman dan penuh pengharapan akan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu."Mayoritas ulama menyebutkan bahwa makna dari qiyām Ramadhan adalah melaksanakan sunnah Tarawih
Jama’ah sidang Jum’at yang berbahagia
Ketiga, Bulan ini kita dituntut untuk lebih sabar dalam menghadapi berbagai masalah. Rasulullah SAW juga pernah menasihati bagi seorang yang berpuasa apabila dihadapkan dengan hal yang mengundang emosi agar bersabar dan mengatakan bahwa saya sedang berpuasa:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " الصِّيَامُ جُنَّةٌ إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَجْهَلْ، فَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ، أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ، إِنِّي صَائِمٌ
’’Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Puasa adalah benteng (pelindung). Apabila salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, maka janganlah dia berkata kotor dan jangan pula dia bertindak bodoh. Jika ada orang yang memaki atau berkelahi dengannya, maka katakanlah, 'Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa." (HR. Bukhari dan Muslim)
Keempat, Bulan ini merupakan bulan santunan, di mana Rasul SAW sendiri yang menjelaskan pada khutbahnya, dan pembahsan ini yang mengambil porsi paling banyak dalam khutbah beliau. Rasulullah menjanjikan kepada mereka yang memberi makan orang yang berpuasa (untuk berbuka) akan diberi ampunan dari dosanya, bahkan akan dibebaskan dari api neraka.
Maka bagi kita yang ingin mengamalkan anjuran Nabi di atas, hendaknya memberi makan orang yang berpuasa dengan semampunya, bahkan Nabi mengatakan, walaupun dengan seteguk air. Sabda Nabi ini menginspirasi masyarakat Arab seperti di Mesir untuk membagikan makanan untuk berbuka bersama yang mereka sebut dengan Mā’idah al-Raḥmān, di mana setiap hari ratusan kilogram beras serta lauk-pauknya dibagikan secara gratis di pinggir jalan dan area umum.
Kelima, Bulan ini disifati Rasul memiliki 3 keistimewaan: di awalnya terdapat rahmat Allah, di pertengahannya terdapat ampunan Allah dan di akhirnya adalah pembebasan dari api neraka. Di mana di akhir bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam lailatul qadar. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan tiga keistimewaan bulan Ramadhan tersebut.
Jama’ah sidang Jumat yang berbahagia
Marilah kita maksimalkan waktu beribadah di Ramadhan, semoga kita termasuk manusia-manusia yang lulus dari Ramadhan dengan predikat hamba yang dibebaskan dari api neraka. Sekian khutbah yang dapat khatib sampaikan, semoga bermanfaat bagi jama’ah sekalian khususnya diri khatib sendiri
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Advertisement
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَاأَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Tim Rembulan
Saksikan Video Pilihan Ini: