Abu vulkanik menutupi tanah dan rumah-rumah setelah gunung berapi Shiveluch meletus di desa Klyuchi di Semenanjung Kamchatka di Rusia, Rabu (12/4/2023). (AP Photo/Yury Demyanchuk)
Sebuah gunung berapi memuntahkan abu untuk hari kedua pada Rabu di Semenanjung Kamchatka, Rusia timur jauh, melontarkan awan debu ke langit dan menyelimuti wilayah yang luas. (AP Photo/Yury Demyanchuk)
Shiveluch, salah satu gunung berapi paling aktif di Kamchatka, mulai meletus pada Selasa pagi, memuntahkan debu lebih dari 500 kilometer (lebih dari 300 mil) ke arah barat laut dan menyelimuti beberapa desa dengan debu vulkanik berwarna kelabu dalam hujan abu terbesar dalam hampir 60 tahun terakhir. (AP Photo/Yury Demyanchuk)
Cabang regional Survei Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia mengatakan bahwa letusan berlanjut pada hari Rabu, memuntahkan awan debu setinggi 10 kilometer (lebih dari 6 mil) ke angkasa. (AP Photo/Yury Demyanchuk)
Sejak awal letusan, daerah tersebut telah ditutup untuk pesawat terbang dan penduduk disarankan untuk tetap berada di dalam rumah. (AP Photo/Yury Demyanchuk)
Desa-desa yang terletak sekitar 50 kilometer (sekitar 30 mil) dari gunung berapi, tertutup oleh lapisan debu setebal 20 sentimeter (hampir 8 inci). (AP Photo/Yury Demyanchuk)
Gunung Shiveluch yang merupakan salah satu gunung api terbesar di Kamchatka, tingginya 3.283 meter di atas permukaan laut, diketahui mulai erupsi pada Selasa (11/4) dini hari waktu setempat. (AP Photo/Yury Demyanchuk)