Liputan6.com, Blora - Kawah lumpur panas wisata Geologi Kesongo atau yang lebih dikenal dengan Oro-oro Kesongo di kawasan KPH Randublatung, Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, meletus berkali-kali. Satu warga dilaporkan meninggal dunia kena gas beracun kawah tersebut.
Petugas Pusdalops dan TRC BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri menyampaikan, telah terjadi letupan di tempat wisata Geologi Kesongo sebanyak 12 kali sejak Selasa (11/4/2023) sekitar pukul 17.30 WIB hingga Rabu (12/4/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.
Advertisement
"Dengan ketinggian kurang lebih 8 meter dan jam 05.00 - 12.00 WIB tanggal 12 April terjadi 5 kali letusan," ujar Agung Tri dalam keterangannya yang diterima Liputan6.com, Rabu (12/4/2023).
Ia melaporkan selain terjadi letusan pada sekitar pukul 04.00 WIB, juga terjadi lepasnya gas belerang mengakibatkan timbulnya korban jiwa.
Adapun korbannya yang meninggal dunia bernama Warino (26). Sementara korban Oro-oro Kesongo yang menghirup gas beracun hingga dilarikan ke rumah sakit bernama Suwandi (58).
Keduanya adalah warga Dukuh Pekuwonlor, Desa Gabusan RT 01 RW 06, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora. Selain itu yang jadi korban adalah ternak milik warga.
"Beberapa unggas milik warga (mati)," terang Agung Tri yang mengaku telah melaksanakan pendataan asesment dan berkoordinasi dengan lintas sektoral untuk rencana tindak lanjut.
Sementara itu Kepala Desa Gabusan, Parsidi menjelaskan, warganya yang menjadi korban diduga menghirup gas berancun di sekitar Oro-oro Kesongo tersebut, terjadi saat menggembala ternak.
"Kejadian yang mati terkena lon saat angon kebo (menggembala kerbau)," jelasnya, yang mengaku selain ada korban meninggal dunia juga ada satu korban yang terluka hingga dirawat di rumah sakit.
Imbauan Menjauhi Oro-Oro Kesongo
Lebih lanjut, Parsidi menyebutkan beberapa unggas milik warga seperti ayam dan bebek ditemukan dalam kondisi mati. Dirinya mengimbau seluruh warga untuk tidak mendekati lokasi Oro-oro Kesongo.
"Warga saya suruh hati-hati, jangan ke Kesongo dulu kalau habis meletus," katanya.
Sebelumnya pada bulan Agustus 2020 lalu, dikabarkan belasan kerbau milik warga juga hilang bak ditelan perut bumi di sekitar Oro-oro Kesongo. Selain itu, empat orang dikabarkan mengalami keracunan lantaran menghirup gas beracun.
"Informasi terakhir pada tiga tahun yang lalu sempat pula menewaskan warga," kata anggota Polhut Resort Pemangkuan Hutan Padas, Agus Rimbawanto, kala itu.
Advertisement