Liputan6.com, Jakarta Umumnya ubin lantai punya bentuk segi empat meskipun ada beberapa bentuk ubin persegi panjang, segitiga yang masih terbilang wajar. Namun kali ini ubin diciptakan dengan bentuk yang lain. PEnemunya juga seorang ahli matematika yang tahu perhitungan sisi geometri. Menariknya, ubin tak beraturan ini bisa dipasang dengan rapi.
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari Unilad, seorang matematikawan bernama David Smith asal Inggris berhasil menciptakan ubin tak beraturan. Pasalnya, teka-teki geometri ini sudah dipecahkan para matematikawan selama beberapa dekade. Namun mereka tidak dapat menemukan jawabannya hingga baru-baru ini.
Mudahnya, mereka ingin tahu apakah ada ‘bentuk’ yang dapat disatukan seperti ubin tetapi tidak menghasilkan pola yang hanya berulang. Menariknya, Smith dan timnya menamai ubin lantai unik ini dengan nama Einstein.
Jawaban yang paling dekat sempat ditemukan pada tahun 1970-an. Seorang fisikawan pemenang hadiah Nobel menemukan pasangan bentuk geometri yang akan melakukan trik. Namun menemukan satu bentuk tunggal yang dapat menghasilkan pola yang tidak berulang masih menjadi tantangan.
Berikut selengkapnya Liputan6.com merangkum penemuan unik ini melansir dari Unilad, Kamis (13/4/2023).
David Smith Dibantu Matematikawan dan Akademisi
Smith, seorang teknisi percetakan pensiunan dari Yorkshire, mengungkapkan kepada CNN bahwa ia selalu mencari bentuk yang menarik. Pada bulan November, ia menemukan sebuah bentuk yang akhirnya dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya.
Untuk mengembangkan ide tersebut, ia menghubungi seorang profesor matematika, Dr. Craig Kaplan, dari University of Waterloo di Ontario. Bersama dengan dua rekan akademisi lainnya, Dr. Chaim Goodman-Strauss dari University of Arkansas dan Dr. Joseph Myers dari Cambridge, mereka menerbitkan sebuah makalah ilmiah tentang bentuk baru tersebut.
Advertisement
Ubin Tak Beraturan Namanya Terinspirasi dari Penemuan Albert Einstein
Dalam beberapa versi, ubin ini dikenal sebagai 'Topi' karena jika dilihat dari sudut tertentu, bentuknya mirip dengan topi. Tetapi bentuk itu sendiri juga dikenal sebagai Albert Einstein, meskipun kebetulan saja.
Ini disebabkan oleh bentuknya yang disebut 'bentuk aperiodik' atau 'bentuk Einstein' dalam bahasa Jerman yang artinya 'satu batu'. Faktanya, nama ini juga disematkan pada salah satu tokoh paling brilian dalam sejarah manusia, memberikan kejutan yang menyenangkan.
Tidak hanya itu, Smith menemukan penerus 'The Hat' dalam bentuk 'The Turtle' dan ia mengatakan bahwa ia sedikit kecanduan dalam mencari bentuk-bentuk geometri baru lainnya.