Liputan6.com, Surabaya - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim membagikan dividen 2022 senilai Rp797 miliar atau Rp53,09 per lembar saham. Jumlah ini naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp52,11 per lembar saham.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyatakan, secara keseluruhan, total dividen yang dibagi kepada pemegang saham sebesar Rp797,1 miliar atau sebesar 51,67 persen dari laba bersih Tahun Buku 2022.
Advertisement
"Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadikan saham Bank Jatim sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi," katanya, Kamis (13/4/2023), dikutip dari Antara.
Busrul menjelaskan, sepanjang 2022, Bank Jatim sukses menorehkan pencapaian kinerja yang positif meskipun proses pemulihan ekonomi pasca pandemi belum sepenuhnya normal dan masih diwarnai oleh berbagai tantangan global. Seperti krisis pangan dan transisi energi akibat konflik Rusia dan Ukraina.
"Dengan keadaan yang penuh dengan tantangan ini, Bank Jatim dapat mencapai kinerja keuangan di tahun buku 2022 dengan hasil yang memuaskan,” katanya.
Busrul memaparkan, total aset Bank Jatim sampai akhir Desember 2022 mencapai Rp103,03 triliun atau tumbuh 2,29 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian, laba bersih Bank Jatim tahun 2022 berada di angka Rp1,54 triliun atau tumbuh 1,30 persen (YoY).
"Ekspansi kredit yang kami berikan juga tak luput dari peningkatan. Bank Jatim sukses menggelontorkan kredit sebesar Rp46,20 triliun atau naik 8,06 persen dibanding 2021," kata dia.
Peningkatan di Seluruh Segmen
Peningkatan penyaluran kredit tersebut terjadi di seluruh segmen. Hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor. Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi yaitu mengalami peningkatan sebesar 26,24 persen (YoY) atau tercatat Rp 6,34 triliun hingga akhir 2022.
Kemudian portofolio kredit komersial juga mengalami peningkatan sebesar 7,02 persen atau tercatat Rp11,20 triliun. Sementara capaian kredit di sektor konsumsi juga naik signifikan dimana tumbuh sebesar 5,11 persen atau tercatat Rp28,65 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Jatim diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman yang terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 4,81 persen pada 2022, berbanding 6,57 persen di tahun sebelumnya.
Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Jatim juga ikut menurun di angka 2,83 persen, berbanding 4,48 persen di tahun sebelumnya.Dikatakan Busrul, Bank Jatim mempunyai misi memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur yang telah dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain, fokus pada pertumbuhan UMKM yang dibuktikan dengan peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM selama enam tahun terakhir.
Advertisement