Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kali dalam sejarah, Indonesia akhirnya bisa mengirim bahan makanan untuk jemaah haji di Arab Saudi pada musim haji 1444 H/2023 M. Sebelumnya, Indonesia selalu mengandalkan pasokan bahan pangan dari negara-negara sahabat.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, keberhasilan memasukkan komoditas untuk jemaah haji Indonesia di Arab Saudi ini berkat kerja sama yang dijalin Kementerian Agama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Advertisement
"Bertahun-tahun apa yang dimakan jemaah haji di sana itu bukan dari Indonesia. Misalnya nasi dari Thailand dan Vietnam, ikan dari Filipina, daging dari Brazil, bumbu masak dari India dan seterusnya," ujar Yaqut usai membuka Bimtek Terintegrasi dengan Kemenkes PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu malam (12/4/2023).
"Tahun ini InsyaAllah kita sudah bisa mulai memasukkan komoditas kita ke Saudi untuk bisa dimanfaatkan jemaah haji kita, meskipun belum 100 persen, tetapi sudah pecah telurlah," sambungnya.
Dalam waktu dekat ini, peluncuran komoditas pangan untuk jemaah haji di Arab Saudi ini akan dilakukan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
"Insyaallah Senin besok kita akan luncurkan produk pertama, Pak Menteri Perdagangan akan meluncurkan komoditas kita, akan kirim ke Saudi," kata Gus Yaqut.
Bahan Pangan untuk Jemaah Haji
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR Yandri Susanto mengatakan, sejak Indonesia merdeka 77 tahun lalu belum pernah mengirimkan bahan pangan sendiri untuk jemaah haji di Arab Saudi. Padahal Indonesia merupakan negara dengan pengirim jemaah haji terbanyak.
"Dalam waktu dekat Menteri Agama dan Menteri Perdagangan akan bertemu (bahas soal pengiriman bahan pangan ke Arab Saudi), InsyaAllah negara kita akan semakin bermartabat di dunia internasional," ucap Yandri.
Selama ini, kata dia, jemaah haji Indonesia tidak pernah mengkonsumsi bahan pangan dari Tanah Air. Komoditas pangan tersebut justru dikirim dari negara-negara tetangga, seperti Thailand, Vietnam, hingga Filipina. "Maka InsyaAllah legislasi Gus Men ini akan menjadi sejarah perjalanan bangsa Indonesia," kata anggota Komisi VIII DPR ini menandaskan.
Advertisement