Liputan6.com, Jakarta - Mimpi basah, juga dikenal sebagai emisi nolturnal adalah fenomena fisiologis alami di mana ejakulasi terjadi saat tidur.
Kondisi ini biasanya terjadi selama fase tidur REM dan lebih sering terjadi selama masa remaja atau awal remaja. Tapi mimpi basah bisa terjadi pada usia berapa pun setelah pubertas.
Advertisement
Pendiri Institut Andrologi dan Kesehatan Seksual (IASH), Dr Chirag Bhandari mengatakan, mimpi basah adalah bagian alami dan normal dari perkembangan seksual pria yang terjadi saat tidur. Mimpi basah tidak membahayakan tubuh dan bukan menjadi tanda penyakit yang mendasarinya.
Ada beberapa mitos seputar mimpi basah dan penting untuk memahami faktanya. Penasaran apa saja? Berikut ulasannya, seperti melansir dari Times of India, Kamis (12/4/2023).
1. Mengurangi jumlah sperma
Salah satu mitos umum bahwa mimpi basah bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sperma. Namun, ini tidak benar karena mimpi basah tidak menyebabkan penurunan jumlah sperma.
Faktanya, mimpi basah adalah cara alami untuk mengeluarkan sperma yang lebih tua dari testis dan memungkinkan terbentuknya sperma baru yang sehat.
2. Menurunkan imunitas
Menurut Dr. Bhandari, mitos lainnya adalah mimpi basah bisa menurunkan kekebalan tubuh seseorang. Namun, tidak ada korelasi antara imunitas dan mimpi basah.
Demikian pula, mimpi basah bukan merupakan tanda penyakit yang mendasarinya, dan tidak menyebabkan penyusutan penis.
Mitos lainnya
3. Mimpi basah hanya terjadi saat pubertas
Ini juga merupakan mitos umum bahwa mimpi basah hanya terjadi selama masa pubertas. Namun, mimpi basah bisa terjadi pada usia berapapun dan kemungkinan besar disebabkan oleh perubahan hormonal.
Memang benar bahwa masturbasi berlebihan bisa menyebabkan seringnya mimpi basah, tapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.
Advertisement
Apakah ada risiko kesehatan yang terkait saat mimpi basah
Dr Bhandari mengatakan, mimpi basah berulang bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, kurang konsentrasi dan perubahan suasana hati.
"Ini dikenal sebagai sindrom pikiran, dan bisa diobati dengan berkonsultasi dengan ahli kesehatan pria," lanjutnya.
Meskipun tidak ada cara untuk sepenuhnya mencegah mimpi basah, namun ada beberapa cara untuk mengatasinya, seperti mengenakan pakaian longgar dan menghindari bahan yang merangsang sebelum tidur.