Liputan6.com, Jakarta - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah membocorkan rencananya untuk produksi mobil hybrid baru. Bahkan, model terbarunya ini akan memiliki banderol yang lebih murah, dibanding Innova Zenix hybrid yang memang sudah meluncur di pasar otomotif nasional.
Model ramah lingkungan baru ini akan bermain di segmen A atau B, yang berbanderol Rp 300 jutaan. Lalu, apakah di pasar tersebut, para konsumennya sudah melek teknologi?
Advertisement
Dijelaskan Bob Azam, Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN, sejatinya konsumen di segmen A atau B sudah melek dengan teknologi hybrid. Terlebih, dengan adanya Innova Zenix hybrid.
"Secara luas, mereka (konsumen) dealing dengan total cost ownership (biaya kepemilikan). Mereka sekarang bisa hitung. Katakan harga memang di atas sedikit, tapi operasionalisasinya lebih rendah," jelas Bob, saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Lanjut Bob, dengan adanya fenomena tersebut, yang para konsumen sudah mengetahui terkait biaya kepemilikan mobil hybrid bisa lebih murah, pada akhirnya membuat produksi terkait mobil konvensional dan hybrid berbanding terbalik.
"Jadi inilah, yang akhirnya membalikan keadaan di mana komposisi produksi ICE dengan hybrid sekitar 60:40, sekarang malah kebalik," tegas Bob.
Dukungan pemerintah
Sementara itu, proses tersebut merupakan pembelajaran bagi konsumen, kemudian juga akan terjadi di segmen lainnya yang memang besar di Indonesia termasuk A dan B, yang mendominasi pasar nasional.
"Indonesia sebenarnya potensial sekali untuk jadi pemain utama di segmen ini, asal mendapatkan dukungan dari pemerintah kalau misalkan segmen ini tumbuh, akan membangun ekosistem mobil listrik," pungkasnya.
Advertisement