Liputan6.com, Jakarta Tokoh Pemuda Maruarar Sirait mengatakan pemimpin Indonesia masa depan harus lahir dari proses. Menurut dia, tak ada pemimpin bagus yang lahir dengan cara yang mudah.
Ara panggilan akrab Maruarar menyontohkan bagaimana proses lahirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, Jokowi contoh pemimpin yang lahir dari proses.
Advertisement
"Apa yang dilakukan Pak Jokowi membuka bahwa Indonesia itu tidak melihat asal usul, tapi melihat prosesnya seperti apa," tegas Ara saat menjadi narasumber seminar LPDP Universitas Indonesia, Kamis (13/4/2023).
Lebih lanjut, Ara mengatakan Jokowi bukanlah anak dari tokoh atau pejabat terpandang. Namun, Jokowi mampu menjadi orang nomor 1 di republik ini.
"Dia berasal dari keluarga yang biasa, Pak Jokowi berasal dari keluarga yang biasa, bukan anak presiden, bukan anak jenderal, bukan anak konglomerat, tapi dia bisa bagus," jelas Ara.
Ara mengatakan, untuk kepemimpinan masa depan, anak muda harus menjaga integritasnya. Berani mengambil keputusan dan menghadirkan solusi.
"Anak-anak muda Indonesia selama berintegritas, jujur, kerja keras, doa, berani dia punya solusi dan rekam jejak, bisa (jadi pemimpin)," ujarnya.
Diketahui, seminar dihadiri oleh ribuan mahasiswa Universitas Indonesia secara offline dan online. Hadir juga Ketua Komisi I Meutia Hafid.
Pemimpin ke Depan Harus Menyadari Indonesia Ini Beragam
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemimpin Indonesia kedepan harus menyadari bahwa negara ini sangat besar dan memiliki suku yang beragam.
Dia menyebut Indonesia memiliki 714 suku mulai dari, Dayak, Jawa, Sunda, Sasak, hingga Batak.
Bahkan, kata Jokowi, suku Dayak sendiri memiliki 406 subsuku. Menurut dia, hal inilah yang menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat besar.
"Itu yang sering kita tidak sadar. Dan yang paling penting pemimpin Indonesia sekarang, kedepan, dan kedepannya lagi, siapapun harus menyadari bahwa Indonesia ini beragam," kata Jokowi saat menghadiri acara Tariu Borneo Bangkule Rajakng di Kota Pontianak Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022)
"Harus sadar mengenai keberagaman Indonesia yang berbeda-beda, yang beragam karena buat kita keberagaman itu adalah kekayaan besar bangsa kita. Benar?" sambungnya.
Dia menekankan hal ini harus menjadi prinsip bagi pemimpin Indonesia kedepan. Jokowi menyampaikan perbedaan yang dimiliki Indonesia bukanlah suatu kelemahan, melainkan sebuah kekuatan.
"Oleh sebab itu, perbedaan itu bukan memecah belah, perbedaan itu adalah kekuatan. Perbedaan itu bukan melemahkan, tetapi adalah menguatkan," jelasnya.
Jokowi mengingatkan jangan sampai perbedaan suku membuat bangsa Indonesia menjadi terpecah belah. Dia menuturkan perbedaan harus dijadikan sebagai sebuah kekuatan.
"Saya sangat senang hari ini saya melihat Bapak/Ibu dan saudara-saudara sekalian mau merawat budaya kita, mau
merawat budaya Dayak," ucap dia.
Advertisement