PGN Jamin Pasokan Gas Bumi Selama Lebaran Aman

PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina menyediakan gas bumi sebesar sedia pasokan sebesar 1.029 BBTUD.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Apr 2023, 20:16 WIB
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina menyediakan gas bumi sebesar sedia pasokan sebesar 1.029 BBTUD. Dengan begitu, penyaluran dan layanan gas bumi nasional tetap aman selama Lebaran Idul Fitri 1444 H.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan, pihaknya secara aktif menjaga kehandalan gas bumi melalui Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2023 bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas.

“Selama Ramadhan dan Idul Fitri, PGN memastikan kegiatan operasional dan konsumen gas bumi terlayani dengan baik. Menjelang lebaran, demand di beberapa industri memungkinkan cenderung menurun. Tugas kami tetap menjaga layanan kepada pelanggan yang aktif,” kata Faris, dalam keterangan tertulis, Kamis (13/4/2023).

Adapun penyaluran gas bumi ke pelanggan ini sebesar 987 BBTUD. Sedangkan untuk supplai gas, PGN sedia pasokan sebesar 1.029 BBTUD. Sejauh ini kegiatan penyaluran gas bumi ke pelanggan dalam status kondisi aman di wilayah Sumatera, Jawa Bagian Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur.

Penyaluran Gas Bumi

PGN menyalurkan gas dari 29 Wilayah Kerja yang terdiri dari 24 KKKS kepada 2.504 Pelanggan Komersial dan Industri, 1.926 Pelanggan Kecil, 836.683 Sambungan RumaH (SR), dan 9 Power Plant PLN Group. Infrastruktur yang aktif digunakan yakni 25.850 Km jaringan pipa gas, 13 SPBG, 4 MRU, dan 3 LNG Terminal terjaga handal dan aman.

Faris melanjutkan, kegiatan mulai dari pengangkutan gas, penyaluran BBG, penyaluran gas ke rumah tangga dan PLN Group, penyimpanan LNG, dan pengangkutan crude oil saat ini berlangsung aman.

Penyaluran gas di PLN Group untuk ketahanan listrik bagi masyarakat cukup besar yakni 232 BBTUD, sehingga turut menjadi perhatian utama PGN. Kemudian pengangkutan crude oil sebesar 171.767 BOPD, penyaluran BBG sebesar 18.279 Liter Setara Premium (LSP), dan pengangkutan gas sebesar 2.633 MMSCFD.

 


Libatkan Pertagas

Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Selain Jalur Pipa Transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) yang dikelola PGN, Pengangkutan gas ini melibatkan Anak Perusahaan/ Afiliasi yakni Pertagas, Transportasi Gas Indonesia (TGI), dan Kalimantan Jawa Gas (KJG).

Di sisi lain, keamanan penyaluran LNG juga dilaksanakan oleh Anak Perusahaan/ Afiliasi seperti PGN LNG Indonesia (PLI) yang mengelola FSRU Lampung, Nusantara Regas (NR), dan Perta Arun Gas (PAG).

“Layanan gas rumah tangga juga kami jaga, saat ini sudah tersebar di Penyaluran jargas di 17 Provinsi 73 Kabupaten/ kota. Di sektor retail dan UMKM yang menggunakan CNG, jumlahnya semakin bertambah sehingga harus menjadi concern agar tidak terganggu penyaluran gasnya,” imbuh Faris.

"Sampai ini, untuk forecast kegiatan penyaluran dan layanan gas bumi PGN Group dalam status aman sampai setelah Idul Fitri. Tim Satgas RAFI 2023 siaga 24 jam dan terus berkoordinasi dengan solid, agar jika terjadi potensi gangguan dapat segera ditangani. Call Center 135 juga aktif 24 jam untuk dihubungi apabila masyarakat membutuhkan bantuan," tandasnya.


PGN Uji Coba Motor Berbahan Bakar Gas, Sukses Tempuh 38,7 Km Seliter

Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk bersama PT Gagas Energi Indonesia selaku Anak Perusahaan, menggelar uji coba penggunaan Compressed Natural Gas (CNG) sebagai Bahan Bakar Gas (BBG) pada sepeda motor.

Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk bersama PT Gagas Energi Indonesia selaku Anak Perusahaan, menggelar uji coba penggunaan Compressed Natural Gas (CNG) sebagai Bahan Bakar Gas (BBG) pada sepeda motor.

Uji coba dilakukan pada 3 sepeda motor matic. Masing-masing sepeda motor menggunakan BBG sebesar 2,5 Liter setara Premium (LSP).

Dari hasil uji coba, jarak terjauh berhasil dicapai salah satu motor vespa sejauh 104 Km dengan penggunaan 2,5 LSP sehingga per LSP diperhitungkan dapat menempuh jarak sekitar 41,6 Km.

Kemudian pada sepeda motor matic, menempuh jarak 93,7 KM (2,5 LSP) atau sekitar 37,5 Km per LSP. Sedangkan satu motor vespa lainnya menempuh jarak 91 KM per 2,5 LSP atau 37 Km per LSP. Dari ketiga kendaraan ini rata-rata jarak tempuh yang dapat diraih sebesar 38,7 Km/Lsp.

“Uji coba atau test drive ini bertujuan untuk mengetahui jarak maksimal yang dapat ditempuh oleh sepeda motor yang memakai 2,5 LSP BBG. Selain itu dari tes jarak tempuh akan memperlihatkan angka efisiensi biaya yang dapat didapatkan oleh pengguna,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama di Jakarta, Kamis (29/3/2023).

Haryo melanjutkan, BBG pada sepeda motor akan menghemat biaya beli bahan bakar hingga 2 kali lipat. Harga BBG sendiri hanya sebesar Rp 4.500 LSP dan harganya sama di manapun tempat pengisiannya.

Harga bahan bakar gas diatur dan ditentukan oleh Pemerintah dan konversi bahan bakar gas merupakan salah satu program Kementerian ESDM, sehingga kenaikan harganya tidak akan sesering dan se-fluktuatif harga BBM.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya