Liputan6.com, Jakarta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi siswa/siswi SMP di Wilayah Selatan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan yang mengusung tema "Apa Benar Media Sosial Bikin Secure" melibatkan total peserta 15.000 siswa itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Advertisement
Mentor for Princetion Bridge Year Program in Indonesia, Sani Widowati mengatakan, media sosial memiliki dampak yang besar terhadap rasa kurang percaya diri.
"Yang pertama kalian bisa unfollow toxic people di media sosial kalian, jadi hal-hal yang berbau negatif dan yang tidak berfaedah itu bisa hilang dengan sendirinya, dan kalian bisa memfollow akun-akun yang bermanfaat," kata dia dalam keterangannya, Kamis (13/4/2023).
Sani mengungkapkan, tak perlu melihat dari banyak pengikutnya atau tidak.
"Jika kalian menganggap konten-konten yang mereka posting baik dan mudah dicerna dan membawah pengaruh positif kepada kita (bisa diikuti)," jelas dia.
Sementara, Dosen Komunikasi dan Film Politeknik Bima Madani Cikarang, Yuna Wibisono menjelaskan, di media sosial banyak kasus penipuan, pencemaran nama baik, dan lainnya.
Karenanya, ia meminta agar para siswa peserta webinar dapat mengamankan data pribadi yang mereka miliki dengan tidak mempostingnya di media sosial.
"Ada beberapa cara agar kita tetap aman dalam bermedia digital, pertama simpan data secara offline, kemudian pastikan koneksi internet aman, kata sandi yang kuat, lakukan autentikasi dua faktor dan gunakan enkripsi pada aset digital. Kesimpulannya tidak ada yang aman 100% di dunia digital, yanng bisa kita lakukan adalah mengurangi resikonya sedapat mungkin, selalu berpikir kritis dan tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet," pungkasnya.
Dunia Digital Memiliki Banyak Manfaat
Heni Handayani Lestari yang merupakan seorang Content Creator, menyebutkan jika seseorang dianggap cakap dalam menggunakan media digital ketika seseorang sudah tahu apa itu lanskap digital, seperti mesin pencari informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, dompet digital, lokapasar dan transaksi online.
"Kita dapat mencapai kecakapan digital jika kita tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital kita. Dan dengan mengenal ekosistem transaksi daring atau dompet digital, lokapasar, serta transaksi digital denngan lebih baik, kita bisa terhindar dari kegiatan terkait yang merugikan," jelas dia.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.
Advertisement