Liputan6.com, Malang - Kepolisian di Kota Malang menyiapkan sejumlah skema pengamanan dan pelayanan arus mudik dan libur lebaran Idul Fitri 1444 H. Tidak hanya fokus pada kamtibmas dan arus lalu lintas saja, tapi juga memperhatikan pemulihan ekonomi masyarakat.
Kepala Polresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, mengatakan selama Operasi Ketupat Semeru 2023 ini akan didirikan 6 pos pengamanan di sejumlah titik. Termasuk 2 pos pelayanan yang satu di antaranya merupakan Pos Pelayanan Mobile atau keliling.
Advertisement
“Skema disiapkan demi keamanan dan kenyamanan masyarakat selama lebaran ini,” kata Budi di Malang.
Pos pelayanan mobile itu sendiri telah hadir saat operasi pengamanan natal dan tahun baru 2023 lalu. Berupa satu bus yang berkeliling ke sejumlah tempat strategis. Dapat dimanfaatkan masyarakat untuk sejumlah layanan seperti pelayanan SPKT maupun pelayanan medis.
Berbagai skema itu dipaparkan dalam rapat koordinasi lintas sektoral kesiapan Operasi Ketupat Semeru 2023 bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang pada Kamis, 13 April 2023 kemarin.
“Rapat koordinasi untuk menyatukan frekuensi dan pemikiran serta tindakan dalam rangka menciptakan suasana lebaran yang kondusif,” ucap Budi.
Selain pos pengamanan dan pelayanan, rekayasa arus lalu lintas juga sudah disiapkan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas akibat naiknya volume kendaraan. Apalagi diperkirakan bakal ada lebih dari 2,5 juta kendaraan yang masuk selama arus mudik di Malang.
“Menyiapkan jalur alternatif bagi para pemudik apabila lalu lintas benar-benar stuck,” ujarnya.
Pemulihan Ekonomi
Kepolisian juga telah berkordinasi dengan Pertamina terkait pengamanan distribusi BBM. Serta menyiapkan personel menggunakan sepeda motor yang akan membantu menyuplai BBM di lajur Tol agar masyarakat tetap dapat mudik dan berlebaran dengan lancar.
"Kami akan menyiapkan personel yang menggunakan kendaraan bermotor roda dua, dan apabila ada kendaraan yang mogok karena kehabisan bensin, akan kami bantu," ujarnya.
Berbagai skema pengamanan dan pelayanan itu juga bertujuan untuk pemulihan ekonomi masyarakat. Apalagi sekarang sudah tidak ada kebijakan pengetatan pergerakan masyarakat. Dengan demikian, lebaran kali ini diharapkan ikut mendorong ekonomi jadi lebih baik lagi.
“Tidak semata-mata mengedepankan penegakkan hukum, tapi juga perlu memperhatikan segi perekonomian masyarakat dan pendekatan kemanusiaan,” kata Budi Hermanto.
Advertisement