Liputan6.com, Jakarta - Saham LVMH melonjak ke rekor tertinggi setelah melaporkan penjualan kuartal pertama yang solid. Hal itu salah satunya ditopang oleh data penjualan yang sehat dari LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton berkat pembukaan kembali ekonomi di China.
Saham perusahaan paling berharga di Eropa itu naik 4,6 persen pada Kamis, 13 April 2023 menjadi € 875 atau USD 965 per lembar, meningkatkan kekayaan pemiliknya Bernard Arnault, yang sudah menjadi orang terkaya di dunia. LVMH, pemilik merek Louis Vuitton, Dior, dan Tiffany & Co itu melaporkan penjualan pada Rabu malam sebesar € 21 miliar atau USD 17 miliar dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Advertisement
Raihan tersebut naik 17 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021. Perusahaan menambahkan, penjualan kuartal pertama di Asia, tidak termasuk Jepang, naik 14 persen yoy, disebut sebagai rebound yang signifikan. LVMH dalam sebuah pernyataan menyebutkan, penjualan pada periode tersebut ditopang oleh pelonggaran pembatasan COVID-19 di Asia, kata. Informasi saja, China mengakhiri kebijakan nol-Covid yang ketat pada bulan Desember.
"Kami mencatat beberapa pick-up yang cukup bagus di China, yang menjadi pertanda baik untuk sisa tahun ini,” kata kepala keuangan perusahaan LVMH, Jean-Jacques Guinoy, dikutip dari laman CNN, Jumat (14/4/2023).
Sementara, lini bisnis kosmetik perusahaan masih sedikit di bawah tekanan di wilayah Cina daratan, meskipun barang-barang kulit dan perhiasan berkinerja baik di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.“Secara keseluruhan, kami sangat optimis,” kata dia.
Penjualan Kuartal I
Di Eropa dan Jepang, penjualan kuartal pertama kuat, masing-masing naik 24 persen dan 34 persen, berkat permintaan yang kuat dari konsumen lokal dan wisatawan internasional.
Di Amerika Serikat, penjualan naik 8 persen. Menyusul kabar tersebut, saham LVMH yang saat ini bernilai USD 460 miliar telah meroket 29 persen sejak awal tahun (year to date/ytd).
Hal ini sekaligus mengukuhkan pasar barang mewah terbukti tangguh dalam menghadapi inflasi global yang tinggi dan kekhawatiran beberapa ekonomi dapat mengarah ke resesi.
Berkat kinerja perusahaannya pada kuartal I 2023, Ketua sekaligus CEO LVMH, Bernard Arnault telah menyalip Elon Musk untuk menjadi orang terkaya di dunia saat ini. Melansir data The World Real-Time Billionaires Forbes per 14 April 2023, kekayaan Bernard naik USD 12,5 miliar menjadi USD 238,7 miliar. Sementara Elon Musk berada di posisi kedua dengan kekayaan senilai USD 188,5 miliar.
Advertisement
Dior hingga Louis Vuitton di Tangan Orang Terkaya Sejagat Bernard Arnault
Sebelumnya, Christian Dior atau biasa dikenal sebagai Dior merupakan produsen barang mewah asal Prancis yang dikendalikan dan dipimpin oleh pebisnis asal Prancis, Bernard Arnault, yang juga memimpin LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton, produsen barang mewah terbesar di dunia. Dior sendiri memegang 42,36 persen saham dan 59,01 persen hak suara LVMH.
Dior kini menuai perhatian setelah mengumumkan anggota boyband BTS Jimin menjadi duta global Dior pada Senin, 16 Januari 2023. Melalui akun Instagram @Dior mengumukan @J.M dari BTS sebagai duta global baru Dior. Jimin BTS mengikuti artis K-Pop lainnya antara lain Jisoo Blackpink, Sehun EXO dan Cha Enwoo Astro yang sudah menjadi duta Dior.
Bicara mengenai Dior, melansir Vogue, Selasa (17/1/2023), Dior didirikan pada 16 Desember 1946 di 30 Avenue Montaigne, Paris, didukung oleh Marcel Boussac, seorang tokoh yang menggarap kain katun saat itu.
Secara resmi, keluarga Dior menganggap 1947 sebagai tahun debutnya karena saat itulah Dior memamerkan koleksi pertamanya. Pada 1949, Dior adalah couturier pertama yang mengatur produksi berlisensi dari desainnya. Dior, bersama dengan mitra bisnis Jacques Rouët, melisensikan namanya untuk berbagai aksesori mewah.
Ini menjadi langkah yang menguntungkan bagi Dior dan pelajaran dalam bidang atelier yang diikuti oleh hampir semua rumah mode pada masa itu.
Pada 1955, Yves Saint Laurent yang berusia 19 tahun menjadi asisten desain Dior. Christian Dior kemudian bertemu dengan ibu Yves Saint Laurent, Lucienne Mathieu-Saint Laurent, pada 1957 untuk memberitahu dia telah memilih Saint Laurent untuk menggantikannya di Dior. Lucienne Mathieu bingung dengan pernyataan tersebut karena Dior baru berusia 52 tahun saat itu.
Masuknya Bernard Arnault dan Akuisisi LVMH
Tak lama setelah pertemuannya dengan ibu Saint Laurent, Christian Dior dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung yang fatal pada 24 Oktober 1957. Sekitar 2.500 orang menghadiri pemakamannya, termasuk semua staf dan klien terkenalnya yang dipimpin oleh Duchess of Windsor.
Dalam upaya menstabilkan perusahaan, Jacques Rouët menunjuk Yves Saint-Laurent yang saat itu berusia 21 tahun sebagai direktur artistik. Saint Laurent tetap dalam posisinya sampai dia wajib militer, selama itu dia diberhentikan dari Dior oleh Rouët dan digantikan oleh Marc Bohan.
Pada 1978, Grup Boussac mengajukan kebangkrutan dan asetnya, termasuk Dior, dijual ke Grup Willot. Setelah masuk ke administrasi, Bernard Arnault dan grup investasinya membeli kepemilikan Grup Willot pada tahun 1984.
Usai pengambilalihan itu, Arnault secara drastis mengubah operasi Dior. Pada 1985, Arnault menjadi ketua, CEO dan Direktur Pelaksana Christian Dior. Dia memposisikannya kembali sebagai perusahaan induk Christian Dior SA pada 1988, dan mengambil 32 persen saham ekuitas ke dalam modal saham LVMH menciptakan salah satu konglomerasi barang mewah terkemuka dan paling berpengaruh di dunia, sementara Christian Dior tetap berdiri sendiri sebagai sebuah megabrand dengan haknya sendiri.
Advertisement