Liputan6.com, Jakarta - Walmart telah menjual merek pakaian pria Bonobo ke perusahaan manajemen merek WHP Global and Express senilai USD 75 juta atau sekitar Rp 1 triliun (kurs Rp 14.658,80 per USD).
Aksi ini merupakan kedua kalinya dalam setahun, di mana Walmart melepas merek langsung ke konsumen (direct to consumer/DTC) yang dibeli perusahaan saat dipimpin mantan Presiden e-commerce Marc Lore. Februari lalu, perusahaan telah menjual Moosejaw ke Dick's Sporting Goods.
Advertisement
Melansir CNBC, Jumat (14/4/2023), Walmart awalnya membeli Bonobo pada 2017 seharga USD 310 juta, sejalan dengan strategi untuk mengembangkan pasar online dan bersaing dengan Amazon di bawah kepemimpinan Lore, yang mendirikan Jet.com.
Itu hanyalah salah satu merek DTC yang diambil oleh mega-retailer di bawah masa jabatannya dan kemudian dijual, termasuk Bare Necessities, Shoes.com, dan ModCloth. Lore meninggalkan Walmart pada 2021. WHP, yang mengambil 60 persen saham di Express pada Desember lalu, akan akuisisi merek Bonobo seharga USD 50 juta. Sementara Express akan mendapatkan aset operasi Bonobo dan kewajiban terkait sebesar USD 25 juta.
Penyelesaian Transaksi
Sebagai bagian dari kesepakatan, Express akan mengadakan perjanjian lisensi dengan WHP yang memungkinkannya menjalankan Bonobo dengan imbalan biaya royalti. Transaksi tersebut diperkirakan ditutup pada kuartal fiskal kedua Express tahun buku 2023, yang biasanya berakhir pada akhir Juli.
Waktu yang Tepat untuk Penjualan
“Bonobo memberikan pertumbuhan penjualan dua digit dan kami berencana untuk melanjutkan momentum itu sambil mewujudkan sinergi operasi dan skala ekonomi lainnya... Ini adalah tambahan yang menarik untuk portofolio merek kami, dan saya berharap transaksi ini akan menambah pendapatan operasional dan arus kas bebas yang positif pada tahun fiskal 2023," kata CEO Express Tim Baxter dalam sebuah pernyataan.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Walmart mengatakan perusahaan memutuskan bahwa ini waktu yang tepat untuk menjual Bonobo, setelah hampir enam tahun dikempit. Penjualan online menyumbang sekitar USD 53,4 miliar, atau hampir 13 persen dari total penjualan bersih Walmart AS pada tahun fiskal 2022.
“Bonobo bergabung dengan keluarga Walmart untuk memperluas koleksi dan keahlian kami di Pakaian Pria. Sejak mengakuisisi Bonobo, Walmart.com telah berkembang dari 70 juta menjadi ratusan juta item,” kata juru bicara tersebut.
Advertisement
Raksasa Ritel Walmart PHK Ratusan Karyawan di AS
Sebelumnya, perusahaan ritel di Amerika Serikat, Walmart mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya di fasilitas e-commerce di berbagai wilayah di negara itu.
Melansir CNBC International, Jumat (24/3/2023) seorang juru bicara Walmart mengonfirmasi bahwa mereka telah memangkas pekerja di sejumlah gudang perusahaan.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengatakan telah melakukan pemangkasan "untuk lebih mempersiapkan kebutuhan pelanggan di masa depan."
"Keputusan ini tidak dibuat dengan enteng, dan kami bekerja sama dengan rekan yang terkena dampak untuk membantu mereka memahami pilihan karir apa yang mungkin tersedia di lokasi Walmart lainnya," terang Walmart dalam pernyataannya.
Walmart juga mengonfirmasi bahwa mereka melakukan PHK pada ratusan pekerjaan di lima pusat gudang di Pedricktown, New Jersey, Fort Worth, Texas; China, California, Davenport, Florida, dan Bethlehem, Pennsylvania.
Perusahaan mengungkapkan akan mengurangi tenaga kerjanya karena pengurangan atau penghapusan shift malam dan akhir pekan.
Sekitar 200 pekerja akan terpengaruh di fasilitas New Jersey selatan, menurut pemberitahuan yang diajukan ke negara bagian.
Pertumbuhan Penjualan
Walmart sebelumnya mengantisipasi pertumbuhan penjualan yang lebih lambat dan laba yang lebih rendah di tahun fiskal mendatang.
Bulan lalu, perusahaan ritel itu mengatakan telah memprediksi penjualan toko yang sama untuk bisnis AS tumbuh antara 2 persen dan 2,5 persen, lebih kecil dari pertumbuhan 6,6 persen pada tahun fiskal sebelumnya.
Sementara itu, penjualan Walmart secara online online terus tumbuh, meski dengan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan saat puncak pandemi.
Penjualan online terus tumbuh, meski dengan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan saat puncak pandemi. Penjualan e-commerce Walmart AS naik 12 persen pada tahun fiskal terbaru, yang berakhir pada 31 Januari.
PHK Lainnya di Perusahaan Ritel AS
Walmart, perusahaan swasta terbesar di AS, menyusutkan tenaga kerjanya karena banyak pengecer yang mengantisipasi penjualan yang datar atau menurun.
Hal ini didorong oleh inflasi yang masih tinggi, terutama setelah ledakan belanja yang dipicu oleh pandemi Covid.
Saingan e-commerce Walmart, yaitu Amazon, sebelumnya juga mengumumkan PHK pada 9.000 karyawannya, menyusul 18.000 PHK pada bulan Januari.
Amazon juga telah menutup, membatalkan, dan menunda pembukaan gudang baru, karena beberapa penjualan online beralih kembali ke toko. Pesaing lain, Target, juga berencana untuk memangkas total biaya hingga USD 3 miliar selama tiga tahun ke depan.
Advertisement