Tumbuhkan Toleransi, Siswa TK dan SD Santa Maria Banyuwangi Bagikan 1.500 Takjil untuk Pengendara

Suster Maria Ines menambahkan, pembagian takjil ini sebagai wujud nyata rasa persaudaraan tanpa membedakan suku, agama, ras dan antargolongan.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 15 Apr 2023, 18:03 WIB
Siswa-Siswi TK Kolik Santa Maria Banyuwangi membagikan takjil gratis kepada warga Banyuwangi (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Dengan menggunakan seragam sekolah, puluhan siswa Taman Kanak-Kanak Katolik dan Sekolah Dasar Katolik Santa Maria Banyuwangi membagian 1.500 takjil gratis pengendara di Jalan Jaksa Agung Supapto, pada Kamis sore (14/4/2023).

“Ini keseluruhan ada 1.500 takil gratis yang kami bagikan untuk saudara- saudara kami yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan,” ujar Kepala Sekolah TKK Santra Maria, Suster Maria Ines STM, Sabtu (14/4/2023).

Suster Maria Ines menambahkan, pembagian takjil ini sebagai wujud nyata rasa persaudaraan tanpa membedakan suku, agama, ras dan antargolongan.

Selain itu, kegiatan ini untuk mendukung warga Muslim di Banyuwangi agar lebih hikmat dalam menjalankan ibadah puasa.

“Kita semua hidup dalam keberangaman dan sudah sepantasnya mendorong tumbuhnya toleransi, dan Merekatkan perbedaan menjadi persaudaraan,” tambahnya.

Pembagian takjil gratis yang dilakukan siswa ini juga salah satu bentuk pembelajaran pendidikan kepada anak- anak yang dilakukan sejak usia dini.

“Ini sebagai bentuk pengajaran dan menanamkan kepada anak didik kami akan pentingnya toleransi mulai sejak kecil,” tutur Suster Maria.

Mayoritas siswa- iswi di TK Katolik Santa Maria Banyuwangi merupakan anak-anak yang beragama nonmuslim.

“Moyoritas siswa di sini beragama Katolik, meski sebagian anak ada yang beragama Hindu, Budha, Kristen Protestan dan Konghucu,”paparnya.


Ribuan Takjil Terkumpul Hasil Swadaya Siswa

Puluhan siswa TK Katolik Santa Maria Banyuwangi bagikan ribuan takjil gratis (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Hal Senada juga diutarakan oleh Kepala Sekolah SD Katolik Roberta Sulastri. Kata dia, pembagian takjil gratis ini mengajarkan tolerasi beragama kepada siswa didik agar nantinya para siswa bisa menghargai, menyayangi, peduli dan mau berbagi kepada sesamanya tanpa memandang agama. 

“Mereka ini masih muda, Ini juga penting untuk tetap menjaga merawat marwah Indonesia sebagai Negara Toleran. Dengan Saling menghormati dan menghargai, maka negara akan terus kokoh,” tuturnya.

Roberta menambahkan, ribuan takjil ini merupakan hasil swadaya siswa  yang dikordinasi oleh sekolah.

“Ribuan takjil ini merupakan hasil swadaya siswa. Setiap siswa membawa secara sukarela bingkisan takjil. Hasilnya sekitar 1.500 bungkus takjil terkirim,”tegasnya


Warga Senang

Sementara itu, Salah satu warga Kelurahan Mojopangung Banyuwangi Syafa Sakila mengaku senang mendapatkan takjil gratis dari siswa TK dan SD Katolik Santa Maria tersebut. Karena momen tersebut sangat jarang dijumpai

“Senang sekali mendapatkan takjil ini. Bukan karena dapat takjil ya, tapi ternyata agama lain juga peduli dan ikut meramakan bulan Ramadhan umat muslim. Benar benar tidak menyangka,”tuturnya

Safa berharap,  kerukunan antar umat Bergama  di Banyuwangi tetap terjaga dengan cara apapun termasuk berbagoi takjil geratis  tersebut.

“Mudah- mudahan tetap terjalin kerukunan antar umat Bergama di Banyuwangi,”pungkasnya

 

 

Infografis Tradisi Makan Bersama dari Berbagai Daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya