KSP: Masyarakat Harapkan Harga Sembako Terjangkau, Terutama Beras

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengatakan masyarakat mengharapkan harga sembako bisa tetap terjangkau, terutama komoditi beras. Terlebih, harga beras di beberapa daerah dilaporkan ada kenaikan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Apr 2023, 13:18 WIB
Presiden Jokowi meluncurkan kegiatan penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) di Sukoharjo, Jawa Tengah Senin (10/4/2023). (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengatakan masyarakat mengharapkan harga sembako bisa tetap terjangkau, terutama komoditi beras. Terlebih, harga beras di beberapa daerah dilaporkan ada kenaikan.

"Kami mengimbau agar masyarakat penerima bantuan benar-benar menggunakan beras untuk kebutuhan sehari-hari, dan tidak untuk dijual lagi," kata Abraham dikutip dari siaran pers, Jumat (14/4/2023).

Adapun saat ini pemerintah telah menyalurkan program bantuan pangan berupa cadangan beras 10 kilogram. Abraham menyebut program ini mendapat respons positif dari masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu rumah tangga.

"Kantor Staf Presiden sudah mendapat berbagai laporan ibu-ibu yang merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan beras ini dan layak untuk diapresiasi," ujarnya.

Menurut dia, kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk menyalurkan bantuan pangan berupa cadangan beras sebanyak 10 kilogram kepada 21,3 juta keluarga jelang lebaran, demi untuk meringankan beban masyarakat. Bahkan, Jokowi pun berencana melanjutkan program bantuan beras tersebut.

Sebagai informasi, pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan berupa cadangan beras ke 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sejak akhir maret 2023. Adapun jumlah beras yang diterima per masing-masing KPM sebanyak 10 kilogram selama 3 bulan.

Pemerintah memastikan, program bantuan pangan berupa penyaluran cadangan beras tersebut tidak akan mengganggu ketersediaan beras di sejumlah daerah. Sebab, panen raya masih berlangsung di sejumlah provinsi di Indonesia. Seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

 


Penyaluran Beras Dilakukan Selama 3 Bulan

Pedagang beras menunggu pembeli di Pasar Santa, Jakarta, Kamis (8/12/2022). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2022 dan jelang Tahun Baru 2023, secara umum harga dan stok barang kebutuhan pokok dalam kondisi aman dan stabil. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut bahwa kegiatan penyaluran cadangan beras pemerintah tersebut akan dilakukan selama tiga bulan ke depan. Nantinya, setiap keluarga penerima manfaat akan mendapatkan bantuan 10 kilogram beras setiap bulannya.

"Dan ini nanti akan segera kita salurkan ke kabupaten/kota di Solo Raya dan secara nasional semuanya yang diberi bantuan pangan sebanyak 21,3 juta keluarga," ungkap Jokowi dalam sambutannya, dikutip dari siaran pers, Senin 10 April 2023.

Jokowi berharap bantuan pangan berupa penyaluran cadangan beras pemerintah tersebut akan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Selain itu, bantuan pangan ini juga diharapkan dapat membantu mengendalikan harga beras di pasaran.

"Kita harapkan dengan bantuan pangan ini kita juga bisa menurunkan harga beras," ucap Jokowi.

Dia pun memastikan ketersediaan beras di sejumlah daerah di Tanah Air masih terkendali. Hal ini dikarenakan panen raya masih berlangsung di sejumlah provinsi di Tanah Air, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sulawesi Selatan.

"Jadi masalah pasokan, supply tidak ada masalah karena memang pas panen raya," tutur dia.

INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya