PPP Tak Mungkin Dorong PDIP Gabung Koalisi Besar: Koalisinya Saja Belum Terbentuk

Doni menyebut PPP tidak bisa mendorong PDIP untuk gabung dengan koalisi besar. Sebab wacana tersebut sampai hari ini belum terwujud.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2023, 15:45 WIB
Lima ketum parpol koalisi pemerintah menggelar pertemuan bersama Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN, Jaksel, Minggu (2/4/2023). Mereka adalah Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Muhamad Mardiono, dan Zulkifli Hasan.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara (Jubir) PPP Usman Tokan alias Doni menilai wajar sikap PDIP yang terkesan jual mahal terhadap wacana koalisi besar. Doni mengatakan, PDIP memang merupakan partai yang sudah memiliki tiket untuk mengusung calon presiden sendiri.

"Kalau PDIP waktunya masih cukup kemudian PDIP bisa usung sendiri jadi wajar saja kalau sampai hari ini dia masih belum melakukan langkah ke publik jadi itu hal yang wajar. Kemudian PDIP sendiri belum ada melakukan komunikasi politik per partai bukan koalisi tapi per partai. Karena dia bisa sendiri,dia tidak ada bangun komunikasi partai-partai secara terpisah. Jadi ya kita tunggu apa yang terjadi di PDIP," ujar Doni ketika ditelpon, Jumat (14/4/2023).

Sementara, PPP juga tidak bisa mendorong PDIP untuk gabung dengan koalisi besar. Sebab wacana tersebut sampai hari ini belum terwujud.

"Sekarang enggak mungkin kita dorong dia masuk ke koalisi besar sementara koalisi besar belum terbentuk, enggak bisa juga kenapa kok enggak mau ikut ke koalisi besar ngapain masuk koalisi besar, koalisi besar itu belum terbentuk," ujar Doni.

Menurut Ketua DPP PPP ini, PDIP juga belum melakukan langkah politik karena punya bakal calon presiden yang memiliki elektabilitas tinggi. Sehingga wajar belum melakukan manuver politik 2024.

"Saya menganggap wajar saja PDIP belum melakukan langkah itu. Di samping mungkin kader yang mau didorong sudah punya elektabilitas bagus atau tokoh yang mau dicalonkan presiden dia masih rahasiakan karena punya elektabilitas," ujar Doni.


Bisa Usung Capres Sendiri

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyalami kader dan simpatisan PDIP pada kampanye rapat umum di Solo, Jawa Tengah, Minggu (31/3). Pada kampenye tersebut kader dan simpatisan PDIP mewaspadai hoax dan fitnah. (Liputan6.com/HO/Iwan)

Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan Aria Bima menegaskan bahwa PDIP sudah mengantongi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen. Dia menyebut, PDIP bisa mengusung capres baik sendiri maupun kerja sama.

Hal itu ditegaskan Aria untuk menampik anggapan bahwa PDIP ngotot ingin capres jika berkoalisi.

"Saya tidak ngerti, PDIP ini 20 persen threshold-nya lolos. Bukan ngotot mengotot, kita ini bisa nyalonkan," kata Aria di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 13 April 2023.

Menurutnya, apabila koalisi besar memang memiliki capres dan cawapres yang sudah ditentukan maka tidak masalah untuk langsung melakukan deklarasi. PDIP akan menghormati keputusan tersebut.

"Jadi saya menghargai untuk koalisi besar mau nyalonkan segera saja nyalonkan, deklarasi, jangan banyak ngomong. Karena saya ini sudah sejak 1,5 tahun ngomongnya tentang kerja sama, kerja sama koalisi," ujar Aria.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis Ambisi Golkar Bangun Koalisi Besar di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah) (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya