Liputan6.com, Jakarta - Raja Salman kerap kali dikabarkan meninggal dunia. Terakhir pada awal tahun 2022 lalu oleh media Iran Mehr. Bagaimana kabar Raja Arab Saudi itu saat ini?
Terkini, mengutip Arab News, Jumat (14/4/2023), Raja Salman terpantau melakukan sejumlah kegiatan dan menjadi pemberitaan media. Tentu hal ini menepis kabar miring soal Raja Salman meninggal.
Advertisement
Dalam pemberitaan yang dimuat media Arab News edisi 11 April 2023 mengutip Saudi Press Agency Senin, disebutkan Raja Salman telah menyetujui pemberian King Abdulaziz Medal of Third Class kepada 100 donor pria dan wanita.
Para pendonor telah dianugerahi medali karena menyumbangkan salah satu organ utama mereka, sebagai bagian dari inisiatif yang diluncurkan oleh Kerajaan pada tahun 1993.
Pusat Transplantasi Organ Saudi, secara resmi dikenal sebagai National Kidney Foundation, didirikan untuk mengoordinasikan tahap akhir fasilitas medis penyakit organ dan mempromosikan pendidikan kesehatan.
Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah Eko Hartono mengatakan isu ini sudah terjadi beberapa kali.
"Ini bukan kali pertama beliau diisukan meninggal. Sesuai dugaan khabar itu hoax," kata Eko Hartono kepada Liputan6.com saat dihubungi melalui pesan singkat.
Eko pun mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap pemberitaan semacam itu.
"Mohon kepada masyarakat agar tetap berhati-hati untuk tidak mudah percaya kepada suatu berita. Sesuai pesan Allah SWT, bahwa atas suatu berita kita harus teliti dulu kebenarannya sebelum menyebarkannya," tutur Eko.
Memberi Sumbangan
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz juga diketahui usai menyumbangkan total SAR 70 juta atau sekitar Rp274 miliar kepada National Platform for Charitable WorkPlatform Nasional untuk Pekerjaan Amal (Ehsan) pada hari Senin, bersama Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Raja Salman dan Putra Mahkota masing-masing menyumbangkan SAR 40 juta (Rp156 miliar) dan SAR 30 juta (Rp117 miliar) saat mereka meresmikan edisi ketiga kampanye nasional untuk pekerjaan amal melalui Ehsan, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan.
Beberapa jam setelah peluncurannya, kampanye tersebut mendapatkan donasi dalam jumlah besar dari individu, perusahaan, bank, dan donor yang mencapai lebih dari SAR 470 juta atau berkisar Rp1,8 triliun.
Inisiatif ini mencerminkan komitmen kepemimpinan Saudi untuk mendukung upaya amal yang mempromosikan kebajikan, kedermawanan, dan memberi, terutama selama bulan suci Ramadhan, tambah SPA.
Dr Abdullah bin Sharaf al-Ghamdi, Presiden Saudi Data and AI Authority (SDAIA) atau Otoritas Data dan AI Saudi dan Ketua Komite Pengawas Ehsan, berterima kasih kepada Raja Salman dan Putra Mahkota atas kontribusi mereka.
"Sumbangan dermawan mereka… menunjukkan minat kuat mereka dalam mendukung pekerjaan amal di berbagai bidang," kata al-Ghamdi.
Dia menambahkan bahwa dukungan Putra Mahkota untuk Ehsan telah meningkatkan kemampuan platform tersebut untuk menawarkan lebih banyak bantuan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.
Al-Ghamdi juga menggarisbawahi "dedikasi Ehsan untuk mengembangkan layanan dan solusi digital yang melayani berbagai bidang amal, memungkinkan para dermawan untuk berdonasi dengan cepat dan efisien sambil memastikan bahwa donasi mencapai mereka yang membutuhkan."
Dengan sejumlah kegiatan yang diberitakan media, bisa dipastikan kabar Raja Salman meninggal adalah kabar hoaks.
Rumor Raja Salman Meninggal Tahun 2022
Pada awal 2022, muncul rumor yang menyebut Raja Salman dari Kerajaan Arab Saudi telah meninggal dunia. Kabar itu merupakan hoaks yang berkali-kali muncul.
KJRI Jeddah menyatakan, Raja Salman telah dikabarkan meninggal hingga tiga kali dalam setahun.
"Ini sudah berulang kali. Tahun 2020 minimal ada sekitar tiga kali isu tersebut," ujar Eko Hartono dari KJRI Jeddah kepada Liputan6.com, Senin (24/1/2022).
Eko Hartono meminta masyarakat teliti ketika ada media dari negara negara tertentu yang menyampaikan isu "miring" tentang Arab Saudi, salah satunya Iran.
Rumor terbaru meninggalnya Raja Salman memang berasal dari media Iran, yakni Mehr News Agency. Artikel itu tidak mencantumkan sumber apapun saat membahas meninggalnya Raja Salman, sehingga kabar menjadi simpang siur.
"Beberapa sumber-sumber berita mengklaim bahwa Salman bin Abdulaziz Al Saud Raja Arab Saudi telah meninggal. Namun, beberapa sumber-sumber berita mengumumkan bahwa laporan-laporan kematian Raja Salman dari Arab Saudi tidak benar," tulis Mehr News Agency.
Pada 2018, Newsweek menyebut media-media Iran ikut menyebar teori konspirasi kematian Raja Salman, salah satunya koran Kayhan. Media Iran tersebut mengklaim Raja Salman terkena tembakan dua peluru.
Media-media di Arab Saudi juga tak ada yang heboh karena kabar dari media Iran saat itu. Eko Hartono dari KJRI Jeddah menyebut fokus saat ini di Arab Saudi adalah COVID-19.
Advertisement