Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, berniat untuk menghentikan pengadaan atau penjualan minyak goreng, bila utang pembayaran selisih harga (rafaksi) minyak goreng tak kunjung dibayar.
Aprindo tengah menginisiasi berbagai opsi saat rafaksi ini belum dibayarkan juga oleh produsen minyak goreng berdasar pembayaran dari Badan Penyelenggaran Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Sumber dananya bukan dari alokasi APBN, melainkan bersumber dari pungutan ekspor minyak sawit mentah (CPO) yang disetorkan pelaku usaha CPO kepada BPDPKS.
Advertisement
"Opsi tersebut diantaranya adalah menghentikan pembelian/pengadaan minyak goreng dari produsen/pemasok minyak goreng dalam waktu dekat," ujar Roy Mandey dalam keterangan tertulis yang dikirimnya kepada Liputan6.com, Jumat (14/4/2023).
Roy mengatakan, Aprindo telah berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Maret 2023, terkait rafaksi minyak goreng yang telah berlarut-larut tidak diselesaikan.
Ia berharap agar Jokowi memberikan solusi konkret bagi rafaksi minyak goreng yang sampai saat ini belum ada kejelasan proses penyelesaiannya, dan kepastian pembayaran rafaksi minyak goreng satu harga periode 19-31 January 2022, sesuai instruksi Permendag 3/2022 tanggal 18 January 2022.
"Menurut data Aprindo per 31 Januari 2022, tagihan rafaksi minyak goreng lebih dari Rp 300 miliar dari peritel jejaring dan lokal seluruh wilayah Indonesia," imbuh Roy.
Dikatakan Roy, sudah 1 tahun lebih pembayaran rafaksi minyak goreng ini belum diselesaikan. Dalam kurun waktu lebih dari satu tahun terakhir ini, Aprindo sudah melakukan audiensi secara formal maupun informal, waktu ke waktu kepada Kementerian Perdagangan, BPDKS (Badan Penyelenggara Dana Perkebunan Kelapa Sawit), Kantor Sekretariat Presiden, dan menyampaikan pada wakil rakyat pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi VI DPR RI.
"Sampai saat ini upaya kami ini belum menghasilkan informasi atas proses penyelesaian dan kepastian pembayaran rafaksi minyak goreng," keluh Roy.
"Kami sangat berharap Bapak Presiden Joko Widodo dapat memberikan atensi bagi proses penyelesaian dan kepastian pembayaran rafaksi minyak goreng ini, mengingat besarnya jumlah rafaksi yang sangat berarti bagi peritel anggota Aprindo, ditengah-tengah bisnis retail yang saat ini masih belum pulih seluruhnya seperti sebelum pandemi," tuturnya.
4.000 Liter Minyak Goreng Harga Khusus Dijual di Kemenperin
Meriahkan Ramadan, Sinar Mas melalui unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas melaksanakan kegiatan wakaf Al Qur'an dan bazar minyak goreng dengan harga khusus bertempat di Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Kegiatan ini dalam rangka bazar murah yang dilaksanakan Kemenperin bagi masyarakat sekitar dan karyawan Kemenperin. APP Sinar Mas berpartisipasi dalam penyaluran minyak goreng kemasan dengan harga khusus sebanyak 4.000 liter minyak goreng kemasan kualitas premium, dan mendonasikan 1.000 mushaf Al Quran kepada Kemenperin.
Acara yang berlangsung di Kantor Kemenperin ini turut dihadiri Dirjen Industri Agro Putu Juli Ardika, yang juga secara simbolis melakukan penjualan perdana minyak goreng, dan wakaf Al Quran.
"Program wakaf Al-Quran ini sebagai wujud kepedulian sosial dan mendukung pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan Al-Quran di tanah air. Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat dan memperkuat semangat berbagi dan kepedulian terhadap sesama," ungkap Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata yang hadir di lokasi acara.
Suhendra menambahkan, bahwa kegiatan bazar minyak goreng murah ini juga merupakan bentuk kepedulian APP Sinar Mas kepada sesama, sekaligus mendukung upaya pemerintah memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng kemasan berkualitas di saat ramadan.
"Bazaar ini merupakan kepedulian dari Kemenperin dengan pemberian bantuan minyak dengan harga yang terjangkau. Kami juga ingin menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini yang terdiri dari 80 perusahaan yang berpartisipasi dalam kegiatan, dan kami berharap apa yang telah kami sediakan pada hari ini bisa memberikan dampak yang baik bagi pegawai dan juga masyarakat di kemudian hari," ujar Dirjen Industri Agro Putu Juli Ardika.
Advertisement
Donasi Al Quran
Sejak tahun 2008, APP Sinar Mas telah mendonasikan lebih dari 1,2 juta Al Quran, melampaui target awal program wakaf Al Quran sebanyak 1 juta.
Pendistribusian Al Quran ini telah mencakup berbagai wilayah Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, termasuk pulau-pulau terluar, dengan dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, LSM, tokoh muslim nasional, pondok pesantren, serta komunitas jurnalis dan literasi.
Selain itu, Perusahaan juga telah mendonasikan lebih dari 200 ribu buku panduan Juz Amma dan 300 set Al Quran Braille untuk tuna Netra.
Sedangkan kegiatan bazar migor telah dilakukan Sinar Mas sejak tahun 2005, dimana lebih dari 30 juta liter minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau telah tersalurkan ke berbagai kalangan masyarakat, di berbagai daerah di Indonesia.