Upaya Erick Thohir Perhatikan Nasib UMKM Efek Batal Piala Dunia U-20 dapat Apresiasi

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengapresiasi upaya Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir yang mengusulkan pemberian ganti rugi terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) imbas batalnya gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2023, 17:18 WIB
Ketua umum PSSI, Erick Thohir (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengapresiasi upaya Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir yang mengusulkan pemberian ganti rugi terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) imbas batalnya gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Menurut Trubus, peran UMKM terhadap Piala Dunia U20 cukup signifikan terutama menyangkut promosi, branding serta proses lainnya yang menyangkut persiapan pelaksanaan event sepak bola terbesar kedua FIFA tersebut.

“Ini kan risiko dari sebuah kebijakan yang kemudian tidak implementatif, tidak terjadi, tidak terlaksana. Jadi pemerintah saya setuju usulannya agar diberikan kompensasi UMKM itu karena kan selama ini sudah banyak membantu dalam hal mempromosikan menginformasikan sekaligus membranding juga mengenai acara Piala Dunia U-20 itu,” ujar Trubus, Jumat (14/4/2023).

Trubus menegaskan, UMKM punya posisi strategis sebagai pihak yang mendorong terjadinya terselenggaranya Piala Dunia secara lancar dan sukses, meskipun pada akhirnya dibatalkan oleh FIFA.

“Jadi mereka-mereka (UMKM) yang sudah ini memang harus ada talangan harus ada subsidi pengganti paling tidak dari upaya pemerintah selama ini,” sambungnya.

Menurut Trubus, landasan pemberian ganti rugi itu bisa merujuk pada Keputusan Presiden (Keppres) dan Instruksi Presiden (Inpres) tentang Piala Dunia U20 di mana keduanya merupakan dasar penyelenggaraan dan dukungan sarana prasarana pelaksanaan Piala Dunia U20 di tanah air.

“Memang problemnya (ganti rugi) itu tidak ada payung hukumnya penggantian, tetapi payung hukumnya ya bisa Keppres dan Inpres penyelenggaraan itu Piala Dunia U-20 itu yang jadi payung hukum,” paparnya.

Dikatakan Trubus dengan memberikan ganti rugi atau kompensasi, Erick Thohir mewakili PSSI dan pemerintah tidak melepaskan tanggungjawabnya untuk terus mendukung UMKM terlibat aktif dalam penyelenggaraan sebuah kegiatan pemerintah.

“Kedua menurut saya kalau pemerintah lepas tangan dan tidak memberikan ganti nanti kita jadi kegiatan-kegiatan yang lainnya kurang mendapat dukungan. Saya khawatir nanti kegiatan yang lain akan terkendala maksudnya itu nanti dia tidak dapat dukungan dan ini bisa public trustnya akan menjadi terganggu,” ucapnya.

Lanjut Trubus, batalnya Piala Dunia U20 memberikan kerugian yang besar tidak hanya bagi para pemain timnas muda yang gagal tampil melainkan juga sektor lainnya seperti pariwisata, perputaran ekonomi di kota-kota pelaksanaan Piala Dunia, untuk itu upaya ganti rugi ini sebagai bentuk negara hadir di tengah masyarakat.

“Harus hadir memberi mendampingi, mengadvokasi mendorong juga ke depannya UMKM juga ikut berperan aktif lagi,” tukas Trubus.


Ganti Kerugian UMKM

Sebelumnya, Ketua PSSI Erick Thohir yang juga Menteri BUMN itu mengusulkan, pemerintah dapat mengganti kerugian UMKM imbas batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, salah satunya yang menjadi pemegang lisensi merchandise.

Erick menjamin PSSI bersama pemerintah akan duduk bersama mencari solusi atas dana-dana yang terbuang untuk persiapan perhelatan bergengsi ini, termasuk menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Bisa enggak dana-dana yang sudah terjadi untuk persiapan U20 yang gagal itu BPK dan BPKP memeriksa dan membersihkan dalam konteks jangan sampai nanti Kemenpora tiba-tiba dibilang ada kerugian negara, padahal kan sudah berjuang," jelasnya Erick.

Erick juga menyebutkan pihaknya juga akan menuntaskan kontrak-kontrak yang sudah terjalin dengan UMKM, dengan perkiraan nilai mencapai Rp 22 miliar.

"UMKM yang hari ini merasa tentu sedih karena ini gagal, kalau tidak salah dananya sampai Rp 22 miliar mereka kehilangan, UMKM lho itu," tegasnya.

Dia pun mengusulkan agar pemerintah bisa hadir bertanggung jawab atas potensi kerugian pembatalan Piala Dunia U-20. Dia berharap pemerintah berkenan untuk bisa mengganti biaya persiapan yang terbuang sia-sia.

"Saya mengusulkan pemerintah mengganti, sebagai payung bagaimana komitmen negara hadir seperti hari ini. Saya yakin pemerintah mau, karena ini bagian kita menyelesaikan hal-hal yang kita hadapi saat ini," tuntas Erick.

Infografis Gebrakan 30 Hari Menteri BUMN Erick Thohir. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya