Liputan6.com, Jakarta - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 400 miliar pada 2023. Belanja modal itu naik dibandingkan belanja modal yang direncanakan perseroan pada 2022 sebesar Rp 350 miliar.
Head of Corporate Communication and Relations Garudafood Dian Astriana menjelaskan, belanja modal itu utamanya akan dialokasikan untuk perluasan kapasitas produksi perseroan.
Advertisement
"Belanja modal atau capex kami alokasikan sebesar kurang lebih Rp 400 miliar pada 2023 yang penggunaannya kami rencanakan untuk perluasan kapasitas produksi dan gudang," kata Dian dalam paparan publik Garudafood, Jumat (14/4/2023).
Alokasi belanja modal itu sejalan dengan target perusahaan untuk mempertahankan tren kinerja positif untuk tahun ini. Meski belum bisa merincikan target pendapatan maupun laba, tetapi merujuk pada tren kinerja perseroan dalam dua tahun terakhir, perseroan optimis dapat melanjutkan kinerja serupa.
"Mengacu tren pertumbuhan sebelumnya selama dua tahun terakhir, maka untuk 2023 ini perseroan optimis targetkan tumbuh di atas rata-rata industri," kata Dian.
Sebagai gambaran, sepanjang 2022 perseroan berhasil membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 425,2 miliar. Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan bersih sebesar 19,4 persen atau tumbuh dari Rp 8,8 triliun pada 2021 menjadi Rp 10,5 triliun pada 2022.
Ramadhan 2023 Tanpa PPKM, Garudafood Incar Kenaikan Penjualan 10 Persen
Sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) optimistis penjualan naik pada Ramadhan 2023, seiring dengan dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dalam rangka pandemi Covid-19.
Head of Corporate Communication and Relations Garudafood, Dian Astriana membidik kenaikan penjualan hingga 1 persen pada ramadhan 2023.
"Target kenaikan penjualan pascaRamadhan yang kami bidik adalah di atas 10 persen," kata Dian dalam paparan publik usai RUPST Garudafood, Jumat (14/4/2023).
Untuk tahun ini, perseroan belum bisa merincikan target pendapatan maupun laba. Namun, merujuk pada tren kinerja perseroan dalam dua tahun terakhir, perseroan optimis dapat melanjutkan kinerja serupa.
"Mengacu tren pertumbuhan sebelumnya selama dua tahun terakhir, maka untuk 2023 ini perseroan optimistis targetkan tumbuh di atas rata-rata industri," kata Dian.
Diakui, perseroan saat ini dihadapkan pada sejumlah tantangan seperti pasokan bahan baku produksi dan kompetisi pasar yang mulai tinggi seiring pembukaan kembali ekonomi pasca pandemi Covid-19. Kondisi ini juga memungkinkan perseroan kembali melakukan penjualan dan promosi secara normal seperti sebelum pandemi, sehingga perseroan optimis kinerja ke depan akan tumbuh lebih baik.
Advertisement
Kinerja Keuangan
"Kami melihat persaingan pasar dipicu oleh pulihnya kondisi market setelah pandemi, pemerintah memutuskan pandemi berakhir sehingga pasar recover dna beberapa kegiatan promosi dan penjualan telah berjalan dengan normal kembali," kata Dian.
Sebagai gambaran, sepanjang 2022 perseroan berhasil membukukan pendapatan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 425,2 miliar. Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan bersih sebesar 19,4 persen atau tumbuh dari Rp 8,8 triliun pada 2021 menjadi Rp 10,5 triliun pada 2022.
Dari laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tersebut sebesar Rp 219,2 miliar atau 51,5 persen ditetapkan penggunaannya sebagai dividen tunai tahun buku 2022 yakni Rp 6 per lembar saham. Dividen tunai akan dibagikan pada tanggal 16 Mei 2023 kepada seluruh pemegang saham yang terdaftar di Daftar Pemegang Saham pada tanggal 4 Mei 2023.
Tebar Dividen 2022
Sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) atau Garudafood telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Jumat 14 April 2023.
Dalam rapat tersebut, pemegang saham Garudafood menyetujui pembagian dividen Rp 219,16 miliar. Dividen itu setara 51,54 persen laba perseroan untuk tahun buku 2022 yang tercatat sebesar Rp 435,2 miliar.
"Sebesar Rp 6 per saham atau Rp 219,16 miliar atau sekitar 51,54 persen dari laba tahun buku 2022 yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk ditetapkan sebagai dividen tunai yang akan dibagikan secara tunai pada 16 Mei 2023 kepada seluruh pemegang saham yang terdaftar sebagai pemegang saham pada 4 Mei 2023 pukul 16.00 WIB," kata Head of Corporate Communication and Relations Garudafood Dian Astriana dalam paparan publik usai RUPST perseroan, Jumat (14/4/2023).
Adapun sebesar Rp 2 miliar dari laba 2022 ditetapkan sebagai cadangan wajib. Sisanya sekitar Rp 204,38 miliar digunakan sebagai cadangan umum yang belum ditentukan penggunaannya.
Raihan laba tahun buku 2022 sejalan dengan kinerja dari sisi pandapatan. Pada peeiode tersebut, perseroan mencatatkan penjualan bersih Rp 10,51 triliun atau meningkat 19,56 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,79 triliun.
Perseroan mencatakan kenaikan jumlah aset menjadi Rp 7,32 triliun pada 2022 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,76 triliun. Liabilitas hingga Desember 2022 tercatat naik menjadi Rp 3,97 triliun dari Rp 3,72 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2022 naik menjadi RP 3,35 triliun dari Rp 3,04 triliun pada Desember 2021.
Gerak Saham GOOD
Pada penutupan perdagangan Jumat, 14 April 2023, saham GOOD stagnan Rp 464 per saham. Saham GOOD dibuka stagnan Rp 464. Saham GOOD berada di level tertinggi Rp 466 dan terendah Rp 460 per saham. Total frekuensi perdagangan 504 kali dengan volume perdagangan 32.637 lot saham. Nilai transaksi Rp 1,5 miliar.
Advertisement