Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus konsisten menggelar kegiatan inovatif untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat dan produk terjangkau.
Di tengah bulan suci Ramadan ini, KKP menggelar Pasar Ikan Murah Ramadan (PIMR) di Bandung, Jawa Barat. Kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan sumber protein hewani jelang Idul Fitri sekaligus mendekatkan ikan ke masyarakat yang jauh dari laut.
Advertisement
"Kegiatan PIMR 2023 menjadi salah satu upaya KKP meningkatkan konsumsi ikan masyarakat serta menjamin ketersediaan dan keterjangkauan produk kelautan dan perikanan selama Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo dalam keterangan tertulis, Jumat (14/4/2023).
Budi mengungkapkan, sebagai sumber protein hewani, ikan memiliki segudang nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, kandungan omega 3 juga bagus bagi tumbuh kembang janin dan otak anak. Karenanya, dia mengajak masyarakat untuk terus mengonsumsi ikan selama Ramadan, termasuk berlebaran.
"Harga ikan ini kalau boleh dibilang kaki lima, tapi manfaatnya bintang lima. Jadi, mari rayakan momen lebaran nanti dengan menu ikan agar silaturahmi semakin sehat," sambungnya.
Kegiatan ini pun diapresiasi Pemkab Bandung karena Kabupaten Bandung dipilih menjadi lokasi Pasar Ikan Murah Ramadhan KKP. Menurut Sekda Kabupaten Bandung, Cakra Amiyana, angka stunting di Kabupaten Bandung tahun 2022 mencapai 25 persen. Selanjutnya tahun 2023 ditargetkan angka ini turun menjadi 22 persen dan diharapkan 18 persen di tahun 2024.
Pasar Ikan Murah Ramadan
Walaupun Kabupaten Bandung mendapat penghargaan pembangunan tingkat ke-2 se Jawa Barat, Cakra mengakui masih tersimpan begitu banyak pekerjaan rumah. Salah satunya membangun SDM berdaya saing dengan membangun generasi muda yang dimulai dari usia dini.
“Dengan konsumsi ikan bisa meningkatkan kecerdasan dan bisa mengurangi stunting,” tegas Cakra.
Apabila konsumsi diarahkan ke ikan, lanjut Cakra, tentunya akan mengurangi konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan lemak.
“Oleh karena itu bahaya penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke dan diabetes dapat dikurangi,” ujar Cakra.
Di tempat yang sama, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana menyebut ada sejumlah kegiatan di PIMR 2023 ini. Selain gebyar ikan harga terjangkau, terdapat pasar pangan murah, talkshow kemitraan pemasaran, coaching clinic UMKM, demo pengolahan hasil perikanan, gerai perizinan berusaha subsektor pengolahan dan pemasaran ikan, hingga lomba mewarnai dan edukasi manfaat makan ikan.
Kegiatan talkshow mengambil tema KolaborAksi Sinergi UMKM Kelautan dan Perikanan dengan menghadirkan perusahaan rintisan dan pengampu perizinan subsektor pengolahan dan pemasaran ikan.
"Di sini kita ingin mendorong kemitraan pemasaran antara UMKM produk perikanan dengan market place dan e-commerce serta meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Bandung dan sekitarnya," jelas Erwin.
Sebagai informasi, penyelenggaraan Pasar Ikan Murah Ramadhan (PIMR) 2023/1444 H bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan melibatkan pelaku usaha/UMKM setempat, baik di pasar tradisional, pasar ikan modern, kantor K/L, kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan tempat lainnya yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
Adapun para peserta pada PIMR 2023 terdiri dari PT Kelola Mina Laut, PT Bali Maya, Adisyafidz Barokah, Hanada, Tanias Food, Aura Food, Batandu Abadi, Rumah Abon, dan UMKM lokal binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung, yang menyediakan berbagai produk perikanan berupa ikan segar, ikan beku, ikan olahan dan aneka kuliner berbahan baku ikan.
Kegiatan tersebut juga disinergikan dengan Gelar Pangan Murah yang menyediakan berbagai bahan pokok dengan harga miring. Untuk mendorong kemitraan pemasaran antara UMKM dengan e-commerce dan marketplace, KKP juga menghadirkan perusahaan rintisan (start up) Grab, Wagros, dan Ikan Segar Indonesia, serta membuka gerai perizinan berusaha pengolahan, pemasaran serta pengurusan GMP sertifikat atau Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP).
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan akan terus mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan dan menjadikan ikan sebagai sumber protein utama, guna mencetak generasi unggul berkualitas sebagai calon penerus bangsa. Terlebih Indonesia sebagai negara maritim, sumberdaya ikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi nasional.
(*)
Advertisement