Kemenkominfo Gelar Literasi Digital Bagi Siswa, Ajak untuk Cermat Bermain Media Sosial

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi siswa/siswi Sekolah Dasar di Wilayah Timur Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2023, 21:29 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi siswa/siswi Sekolah Dasar di Wilayah Timur Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi siswa/siswi Sekolah Dasar di Wilayah Timur Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan yang diselanggarakan dengan mengusung tema "Cermat Bermain Media Sosial" itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. 

Adapun, praktisi media, Krisno Wibowo menyebut di media sosial terdapat hal yang menjadi kewajiban yang perlu dipatuhi, punya natasan terkait dengan etika.

Disebutnya jika sudah mengatahui tentang tata krama dan sopan santun, artinya sudah memiliki pribadi yang baik karena mengetahui mana yang pantas dan tidak pantas.

"Manfaatkan perkembangan zaman terutama memanfaatkan media sosial untuk mengasah ilmu pengetahuan, keterampilan dengan semaksimal mungkin. Membuat kita harus lebih jeli, mana yang bermanfaat dan mana yang harus dihindari," jelas Krisno dalam keterangannya, Jumat (14/4/2023).

Menurut dia, sebaiknya sadar diri bahwa ketika bermain media sosial dengan positif membuat mendapatkan hal positif dan begitupun sebaliknya.

"Media sosial senantiasa mempengaruhi pertumbuhan untuk itu selalu menekankan perlunya etika," jelas dia.

Sekretaris Nur Imam Foundation Mlangi Yogyakarta, M. Mustafid, sebagai narasumber, bagaimana seseorang yang memiliki kecakapan digital, maka mempunyai pengetahuan tentang lanskap digital, memahami mesin pencari informasi, memahami aplikasi percakapan dan media sosiar, paham penggunaan dompet digital, lokapasar serta memahami transaksi online.

"Kita dapat mencapai kecakapan digital jika kita tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital. Setiap kita diharapkan bisa mengoptimalkan penggunaan perangkat digital utamanya perangkat lunak sebagai fitur proteksi dari serangan siber," kata dia.


Diminta Punya Rasa Toleransi

Sementara Tamara Azizah yang merupakan seorang Content Creator,  menyebut untuk tetap memiliki rasa toleransi dalam bermedia sosial diperlukan sikap berpegang teguh pada Pancasila, dengan mengamalkan lima sila Pancasila dalam bermedia digital.

"Di dunia digital jadi mari kita mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa, hadir dengan bermanfaat," jelas dia.

"Gunakan media sosial dengan bermanfaat, terapkan toleransi, dan gunakan dengan hal positif," sambungnya.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya