Para Pemuda Kesepian di Korea Selatan Bakal Dapat Tunjangan Rp7,4 Juta per Bulan

Tunjangan bulanan untuk pemuda kesepian di Korea Selatan tersedia bagi mereka yang berusia 9 hingga 24 tahun dengan harapan mereka kembali bermasyarakat.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 15 Apr 2023, 11:31 WIB
Ilustrasi Kesepian Credit: unsplash.com/Anthony

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan mengumumkan bahwa mulai pekan ini akan meluncurkan sebesar 650 ribu won atau sekitar Rp7,4 juta per bulan untuk para pemuda yang kesepian. Biaya tersebut dikeluarkan dalam upaya untuk mendukung 'stabilitas psikologis dan emosional serta pertumbuhan yang sehat'.

Sekitar 3,1 persen orang Korea berusia 19 hingga 39 tahun adalah 'anak muda kesepian yang tertutup'. Mereka didefinisikan sebagai tinggal di "ruang terbatas, dalam keadaan terputus dari luar selama lebih dari jangka waktu tertentu, dan mengalami kesulitan nyata dalam hidup. kehidupan normal", menurut laporan kementerian, mengutip Institut Korea untuk Urusan Kesehatan dan Sosial.

Dikutip dari CNN, Jumat (14/4/2023), diperkirakan sekitar 338.000 orang di seluruh negeri mengalami kesemian, dengan 40 persen di antaranya mulai terisolasi sejak masa remaja, menurut kementerian. Berbagai faktor dianggap berperan, termasuk kesulitan keuangan, penyakit mental, masalah keluarga atau tantangan kesehatan.

 

Langkah-langkah baru ini secara khusus menargetkan kaum muda sebagai bagian dari Undang-Undang Dukungan Kesejahteraan Pemuda yang lebih besar. Tujuannya adalah untuk mendukung orang-orang yang dikucilkan dari masyarakat, serta kaum muda tanpa wali atau perlindungan sekolah yang berisiko menjadi nakal.

Tunjangan bulanan akan tersedia untuk anak muda penyendiri berusia 9 hingga 24 tahun yang tinggal di rumah tangga berpenghasilan di bawah rata-rata pendapatan nasional, yakni sekitar 5,4 juta won (sekitar Rp61 juta) per bulan, untuk rumah tangga yang terdiri dari empat orang.


Studi Kasus Kesepian

Ilustrasi kehidupan, kesepian, diam, sendiri. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Para pemuda dapat mendaftar untuk program tersebut di pusat kesejahteraan administratif setempat; wali, konselor, atau guru mereka juga dapat mengajukan permohonan atas nama mereka.

"Pemuda yang tertutup dapat memiliki pertumbuhan fisik yang lebih lambat karena gaya hidup yang tidak teratur dan nutrisi yang tidak seimbang, dan kemungkinan besar akan menghadapi kesulitan mental seperti depresi karena kehilangan peran sosial dan adaptasi yang tertunda," kata kementerian tersebut, menekankan pentingnya 'dukungan aktif'.

Laporan pada Selasa, 11 April 2023, merinci beberapa studi kasus, termasuk seorang siswa muda yang menderita masalah kesehatan mental dan kesulitan bersosialisasi sejak remaja. Dia lalu berjuang untuk menyesuaikan diri dengan perguruan tinggi, tetapi memilih untuk tidak hadir, dan menarik diri lebih jauh dari kehidupan sosial.

Siswa lain menghadapi kekerasan dalam rumah tangga dan kelaparan di rumah – membuatnya sulit untuk meninggalkan rumah atau menjalin hubungan dengan orang-orang di luar. Tidak ada individu yang identitasnya diungkap.

 


Fenomena Kesepian Juga Terjadi di Jepang

Ilustrasi kesepian, diam, sendiri. (Photo by Eutah Mizushima on Unsplash)

Laporan tersebut juga merinci rencana masa depan untuk tindakan lebih lanjut, seperti mendistribusikan pedoman kepada pemerintah daerah, meningkatkan jaring pengaman sosial remaja dan sistem deteksi dini, dan bekerja lebih erat dengan fasilitas kesejahteraan remaja seperti tempat penampungan atau pusat rehabilitasi.

Sejumlah kota dan pemerintah daerah sudah lebih dulu menerapkan sistem serupa di daerah mereka. Sebut saja Seoul, ibu kota negara, memiliki 'Reclusive Youth Support Project' yang menyediakan konseling kesehatan mental, pengembangan hobi dan pelatihan kerja, serta pembinaan kehidupan bagi kaum muda yang terisolasi.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Korea Selatan. Jepang memiliki masalah yang sama, dengan hampir 1,5 juta orang muda penyendiri yang kesepian, yang dikenal sebagai hikikomori, menurut survei pemerintah baru-baru ini. Beberapa keluar hanya untuk membeli bahan makanan atau untuk kegiatan sesekali, sementara yang lain bahkan tidak meninggalkan kamar mereka.

Ungkapan itu diciptakan di Jepang pada awal 1980-an. Pihak berwenang di negara itu telah menyatakan keprihatinan yang meningkat atas masalah ini selama dekade terakhir, tetapi Covid-19 telah memperburuk keadaan, demikian temuan survei tersebut.

Dari mereka yang disurvei, lebih dari seperlima menyebut pandemi sebagai faktor penting dalam gaya hidup tertutup mereka. Alasan umum lainnya yang dikutip adalah kehamilan, kehilangan pekerjaan, pensiun dan memiliki hubungan interpersonal yang buruk.


Ciri-Ciri Orang Kesepian

(Foto: Wokandapix/ Pixabay) Ilustrasi kesepian

Rasa sepi kadang diperlukan untuk merenung dan berpikir. Tapi, kesepian tak selalu menyenangkan. Psikolog anak, remaja, dan keluarga Universitas Kristen Maranatha Bandung, Efnie Indriani mengungkapkan bahwa biasanya rasa sepi yang muncul tidak disadari oleh seseorang. Kerap kali orang tidak menyadari bahwa dirinya sedang kesepian.

Lalu sebenarnya, apa yang dibutuhkan oleh orang yang tengah dilanda kesepian? Menurut Efnie, saat merasa kesepian, seseorang sebenarnya akan lebih membutuhkan relasi yang melibatkan keterikatan emosional (emotional attachment).

"Biasanya orang yang kesepian lebih membutuhkan relasi yang memang memiliki emotional attachment yang sesungguhnya," kata Efnie melalui keterangan pada Health Liputan6.com ditulis Selasa, 8 November 2022.

Efnie menjelaskan bahwa kesepian bisa disebabkan oleh banyak hal. Umumnya, orang bisa merasa kesepian saat tidak ada orang-orang di sekitarnya yang benar-benar bisa masuk ke dalam hati. Tapi, fase tersebut tak selalu mudah. Hal ini lantaran untuk tidak merasa kesepian bersama orang-orang di sekitar Anda, dibutuhkan rasa nyaman dan chemistry yang terlibat.

"Seseorang bisa merasa kesepian saat ia merasa orang-orang di sekitarnya tidak ada yang bisa masuk ke dalam 'hati'-nya. Jadi, relasi yang terbentuk hanya bersifat perifer semata," kata Efnie. "Butuh chemistry memang agar seseorang bisa dirasakan sesuai dan bisa mengisi hati kita. Meskipun itu sebagai sahabat."

Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya