PGN Kantongi Laba Bersih Rp 4,84 Triliun, Tumbuh 7 Persen pada 2022

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat pertumbuhan laba dan pendapatan pada 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Apr 2023, 09:09 WIB
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengumumkan laporan keuangan 2022 pada pertengahan April 2023. Perseroan catat pertumbuhan laba dan pendapatan sepanjang 2022. (Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding gas PT Pertamina (Persero) menjaga kinerja operasional pada 2022 di masa normalisasi setelah pandemi COVID-19 dan situasi ketidakpastian dampak dari kondisi geopolitik global.

PGN terus mengoptimasi perluasan infrastruktur gas bumi dan kehandalan pasokan, khususnya di masa transisi menuju Net Zero Emission.

Direktur Utama PT PGN Tbk, M. Haryo Yunianto menyampaikan dalam menghadapi kondisi eksternal yang ada, pada 2022, PGN mengembangkan kebijakan penerapan strategi keberlanjutan yang terintegrasi dengan seluruh proses bisnis, optimasi dan efisiensi.

Untuk menjaga margin perusahaan, PGN meningkatkan kegiatan Niaga Gas Bumi kepada sektor-sektor baru dan moda beyond pipelines melalui inisiasi proyek LNG Retail dan pengembangan penyaluran gas via moda Compressed Natural Gas.

Dengan menjalankan strategi ini, PGN mencatatkan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk USD 326,2 juta atau Rp 4,84 triliun (kurs IDR/USD: Rp 14.850). Laba tersebut 7  persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode sama tahun lalu, laba perseroan tercatat USD 303,82 juta.

Laba bersih berasal dari pendapatan sebesar USD 3,6 miliar hingga 2022. Pendapatan tersebut tumbuh 17,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 3,03 miliar.

Dari pendapatan tersebut, PGN mencatatkan, laba bruto sebesar USD 780,5 juta, laba operasi sebesar  USD 592,2 juta dan EBITDA sebesar USD 1.216,8 juta.

"PGN berhasil melanjutkan kinerja positif 2022, dengan kinerja volume niaga gas periode Januari hingga Desember 2022 mencapai 896 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi tahun 2022 adalah sebesar 1.190 MMSCFD,” ujar Haryo dikutip dari keterangan tertulis.

 

 


Kinerja Operasional PGN

PGN sebagai bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero) berkomitmen melaksanakan mandat pemerintah untuk mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai core business.

Dari sisi operasional, volume lifting minyak & gas pada 2022 meningkat menjadi 28.870 BOEPD dari 24.086 BOEPD serta adanya kenaikan ICP yang tinggi, termasuk hal yang signifikan berkontribusi pada kinerja keuangan 2022.

Adapun transportasi minyak, juga menunjukkan kenaikan kinerja yang sangat signifikan yang mencapai 38.471 BOEPD dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 9.706 BOEPD. Untuk kinerja LPG processing mencapai sebesar 134 Ton per hari, meningkat signifikan dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 92,7 Ton per hari.

PGN terus meningkatkan akuisisi pelanggan baru dan menangkap peluang sinergi yang terlihat dari peningkatan infrastruktur pipa jaringan gas bumi naik 6,94 persen atau 748 km menjadi 11.524 km pada 2022 dan total pelanggan PGN yang mencapai 838.953 pelanggan.

"Pada tahun 2023 kami memegang komitmen sebagai Subholding Gas Pertamina untuk mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri melalui penguatan pemanfaatan gas dan perluasan infrastruktur gas bumi, khususnya peningkatan peran pada masa transisi energi menuju Net Zero Emission(NZE),” pungkas Haryo.

Saham PGAS

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 14 April 2023, saham PGAS naik 0,72 persen ke posisi Rp 1.390 per saham. Saham PGAS dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.385 per saham.

Saham PGAS berada di level tertinggi Rp 1.400 dan terendah Rp 1.380 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.800 kali dengan volume perdagangan 739.636 lot saham. Nilai transaksi Rp 102,9 miliar.


PGN Jamin Pasokan Gas Bumi Selama Lebaran Aman

Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Sebelumnya, PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina menyediakan gas bumi sebesar sedia pasokan sebesar 1.029 BBTUD. Dengan begitu, penyaluran dan layanan gas bumi nasional tetap aman selama Lebaran Idul Fitri 1444 H.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan, pihaknya secara aktif menjaga kehandalan gas bumi melalui Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2023 bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas.

“Selama Ramadhan dan Idul Fitri, PGN memastikan kegiatan operasional dan konsumen gas bumi terlayani dengan baik. Menjelang lebaran, demand di beberapa industri memungkinkan cenderung menurun. Tugas kami tetap menjaga layanan kepada pelanggan yang aktif,” kata Faris, dalam keterangan tertulis, Kamis (13/4/2023).

Adapun penyaluran gas bumi ke pelanggan ini sebesar 987 BBTUD. Sedangkan untuk supplai gas, PGN sedia pasokan sebesar 1.029 BBTUD. Sejauh ini kegiatan penyaluran gas bumi ke pelanggan dalam status kondisi aman di wilayah Sumatera, Jawa Bagian Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur.

Penyaluran Gas Bumi

PGN menyalurkan gas dari 29 Wilayah Kerja yang terdiri dari 24 KKKS kepada 2.504 Pelanggan Komersial dan Industri, 1.926 Pelanggan Kecil, 836.683 Sambungan RumaH (SR), dan 9 Power Plant PLN Group. Infrastruktur yang aktif digunakan yakni 25.850 Km jaringan pipa gas, 13 SPBG, 4 MRU, dan 3 LNG Terminal terjaga handal dan aman.

Faris melanjutkan, kegiatan mulai dari pengangkutan gas, penyaluran BBG, penyaluran gas ke rumah tangga dan PLN Group, penyimpanan LNG, dan pengangkutan crude oil saat ini berlangsung aman.

Penyaluran gas di PLN Group untuk ketahanan listrik bagi masyarakat cukup besar yakni 232 BBTUD, sehingga turut menjadi perhatian utama PGN. Kemudian pengangkutan crude oil sebesar 171.767 BOPD, penyaluran BBG sebesar 18.279 Liter Setara Premium (LSP), dan pengangkutan gas sebesar 2.633 MMSCFD.

 

 


Libatkan Pertagas

Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) di PT Lion Metal Works di Jakarta, (28/10/2015). PGN berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi di sektor Industri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain Jalur Pipa Transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) yang dikelola PGN, Pengangkutan gas ini melibatkan Anak Perusahaan/ Afiliasi yakni Pertagas, Transportasi Gas Indonesia (TGI), dan Kalimantan Jawa Gas (KJG).

Di sisi lain, keamanan penyaluran LNG juga dilaksanakan oleh Anak Perusahaan/ Afiliasi seperti PGN LNG Indonesia (PLI) yang mengelola FSRU Lampung, Nusantara Regas (NR), dan Perta Arun Gas (PAG).

“Layanan gas rumah tangga juga kami jaga, saat ini sudah tersebar di Penyaluran jargas di 17 Provinsi 73 Kabupaten/ kota. Di sektor retail dan UMKM yang menggunakan CNG, jumlahnya semakin bertambah sehingga harus menjadi concern agar tidak terganggu penyaluran gasnya,” imbuh Faris.

"Sampai ini, untuk forecast kegiatan penyaluran dan layanan gas bumi PGN Group dalam status aman sampai setelah Idul Fitri. Tim Satgas RAFI 2023 siaga 24 jam dan terus berkoordinasi dengan solid, agar jika terjadi potensi gangguan dapat segera ditangani. Call Center 135 juga aktif 24 jam untuk dihubungi apabila masyarakat membutuhkan bantuan," tandasnya.

 

Contoh Infografis Hemat Energi (Hemat Energi di Rumah). Sumber : www.kominfo.go.id/

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya