Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir terus bekerja nyata untuk memberantas match fixing di dunia sepak bola Indonesia. Kerja nyata terbarunya, orang nomor satu di PSSI ini memberikan asuransi kesehatan dan sosial bagi para wasit di Indonesia.
Mengingat para wasit kerap kali ambil bagian dalam upaya match fixing yang dilakukan oleh para mafia bola. Karenanya, asuransi kesehatan dan sosial menjadi salah satu upaya Erick Thohir untuk mengurangi keterlibatan para wasit dalam match fixing.
Advertisement
Dengan ini para wasit akan menerima jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM), wasit yang tidak bisa bekerja karena sakit, BPJS Ketenagakerjaan siap membayarkan 100 persen upahnya selama setahun dan selanjutnya 50 persen hingga sembuh.
Para wasit juga bisa menerima dana hari tua dari BPJS Ketenagakerjaan jika memutuskan untuk menggantung peluit. Melalui gebrakan Erick Thohir ini para wasit tidak perlu lagi khawatir ketika cedera dalam mengawal pertandingan dan ketika pensiun.
Menanggapi ini, Ketua Umum (Ketum) Relawan Sahabat Setia Erick Thohir (Satset), Nabil Bintang memberikan apresiasi atas kerja nyata tersebut. Menurutnya kerja nyata tersebut adalah upaya nyata dalam mengurai salah satu persoalan di sepak bola Indonesia yakni match fixing
“Hal ini membuktikan komitmen Pak Erick Thohir yang sangat serius untuk mengurai permasalahan sepak bola, mulai dari kesejahteraan pihak-pihak yang bersinggungan dengan sepak bola, agar mereka tidak terjebak dengan match fixing, karena kebutuhan dasar mereka sudah terpenuhi,” terang Nabil.
Seperti diketahui, pemberian asuransi kepada para wasit merupakan salah satu cara dari Erick Thohir untuk memberantas match fixing di dunia sepak bola Indonesia. Pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi ini juga berupaya menjamin para wasit bisa mengawal pertandingan sebanyak 10 hingga 15 kali dalam setahun.
Erick Thohir Berkomiten Memberantas Match Fixing dan Mafia Bola
Dengan demikian kesejahteraan para wasit akan meningkat ke depannya. Di samping ini, Erick Thohir juga telah menegaskan komitmennya untuk memberantas match fixing dan mafia bola bersama Polri dan FIFA.
Jika terdapat oknum yang terlibat match fixing maka langkah tegas akan diambil oleh PSSI dan FIFA yakni dengan memberikan sanksi tidak boleh berkecimpung di dalam dunia sepak bola selama seumur hidup di seluruh wilayah FIFA. Jika terbukti melakukan tindakan kriminal maka Polri pun akan turun tangan memberikan hukuman.
Tidak hanya oknum individu, klub sepak bola yang terlibat melakukan match fixing juga akan diberikan sanksi keras yakni degradasi.
Baca Juga
Advertisement