6 Rekomendasi Destinasi Wisata untuk Libur Lebaran di Cirebon dan Sekitarnya

Cirebon memiliki banyak potensi pariwisata, termasuk wisata religi, alam, kuliner, seni, dan budaya. Berikut enam rekomendasi destinasi wisata untuk libur lebaran di Cirebon yang dirangkum Liputan6.com.

oleh Dyra Daniera diperbarui 16 Apr 2023, 17:30 WIB
Taman Air Gua Sunyaragi menjadi salah satu tempat pilihan untuk menggelar event seni dan budaya Cirebon tahun 2020. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Jakarta - Mudik adalah kesempatan yang tepat untuk bertemu keluarga dan menjelajahi destinasi wisata yang dekat dengan kampung halaman. Bagi mereka yang pulang kampung di daerah sekitar Jawa Barat dan Cirebon, pasti ingin mengunjungi banyak tempat wisata yang menarik. 

Setelah pandemi Covid-19 mereda, libur Lebaran 2023 akan menjadi momen yang sangat dinantikan karena tidak ada lagi pembatasan pergerakan. Diperkirakan akan ada sekitar 123,8 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik saat musim lebaran nanti.

Cirebon memiliki banyak potensi pariwisata, termasuk wisata religi, alam, kuliner, seni, dan budaya. Berikut enam rekomendasi destinasi wisata untuk libur lebaran di Cirebon yang dirangkum Liputan6.com pada Minggu (16/4/2023). 

1. Gua Sunyaragi

Gua Sunyaragi atau Taman Sari Sunyaragi merupakan sebuah situs sejarah yang terletak di Kota Cirebon. Pada masa lalu, tempat ini digunakan oleh para sultan untuk meditasi dan merencanakan strategi perlawanan terhadap penjajahan Belanda.

Dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Gua Sunyaragi didirikan pada 1703 Masehi oleh Pangeran Kararangen, cicit dari Sunan Gunung Jati. Di bangunan ini, terdapat banyak ruangan yang memiliki fungsi masing-masing.

Gua Sunyaragi merupakan salah satu taman Kaputren milik Kesultanan Cirebon. Taman Kaputren ini digunakan sebagai pengganti taman Kaputren Luhur Giri Saputra Negara yang telah berubah fungsi menjadi taman pesarean atau pemakaman, atau yang sekarang dikenal sebagai Taman Pemakaman Sunan Gunung Jati. 

Konsep dari taman Kaputren Panyepi Ingraga ini menggunakan kearifan lokal, di mana taman ini merupakan tempat bermain putra-putri. Konsep taman ini bukanlah bertapa, tetapi lebih kepada berkhalwat, bertawasul, atau beri'tikaf. Lokasi Gua Sunyaragi berada di Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat.


2. Keraton Kasepuhan

Di atas tebing Batu Lawang, pengelola menyiapkan tempat untuk berswafoto. Foto: (Panji Prayitno/Liputan6.com)

Keraton Kasepuhan didirikan pada 1529 oleh Pangeran Mas Zainul Arifin dengan tujuan untuk memperluas bangunan pesanggerahan Keraton Pangkuwati (keraton pertama) yang dibangun pada 1430. Sejarah ini menunjukkan pentingnya kerajaan Cirebon pada masa lalu.

Keraton Kasepuhan memamerkan bukti kebesaran agama Islam dan benda-benda pusaka, termasuk kereta kencana kerajaan yang masih terjaga dengan baik, menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.

Selain sebagai tempat pelestarian budaya, Keraton Kasepuhan juga mengadakan berbagai acara tradisional yang diselenggarakan setiap tahun, seperti acara Panjang Jimat yang diadakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Lokasi Keraton Kasepuhan terletak di Jalan Kasepuhan No.43, Kesepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. 

3. Batu Lawang

Batu Lawang merupakan salah satu tempat wisata yang sangat populer di kalangan masyarakat Cirebon. Alasan utama mengapa Batu Lawang sangat terkenal karena lokasinya yang menawarkan keindahan alam yang memesona. 

Dikutip dari Native Indonesia, secara harfiah, Batu Lawang artinya adalah "batu pintu", yang merujuk pada sebuah gunung batu yang terbelah secara alami sehingga dapat dilewati seperti sebuah pintu atau "lawang" dalam bahasa Sunda.

Setelah diresmikan sebagai tempat wisata pada 2016, Batu Lawang segera menjadi destinasi utama bagi keluarga yang ingin berlibur. Selain keindahan alamnya yang menakjubkan, pihak pengelola wisata juga menyediakan fasilitas yang lengkap dan harga yang terjangkau. 

Salah satu daya tarik utama bagi para wisatawan adalah dua batu besar yang terbelah secara alami yang menyerupai pintu atau gerbang. Batu Lawang juga dikenal karena mitosnya, yang membuat para pengunjung semakin tertarik untuk mengunjungi tempat ini. 

Di puncak tebing Batu Lawang, terdapat sumur keramat yang diyakini memiliki keajaiban oleh orang-orang zaman dahulu. Menurut mitos yang tersebar di masyarakat, jika pengunjung dapat melihat sumur tersebut terisi air, maka semua keinginan mereka akan terwujud.

Bagi para pencinta petualangan, Batu Lawang juga menawarkan arena khusus outbound seperti Flying-Fox dan ATV. Lokasinya berada di Desa Cupang, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 


4. Kampung Batik Trusmi

Parade hari batik nasional di salah satu showroom batik BT Batik Trusmi Desa Trusmi Kabupaten Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Kawasan Batik Trusmi telah menjadi simbol ekonomi kreatif Kota Cirebon sejak abad ke-14. Oleh karena itu, untuk menjaga sentra batik tertua di Indonesia tetap berjaya, diperlukan upaya untuk menjaga agar proses ekonomi kreatif terus berkembang. 

Dilansir dari Indonesia Travel, Batik Trusmi telah dikenal selama ratusan tahun sebagai pusat perajin batik berkualitas tinggi yang unik. Keterampilan dan karakteristik khas batik Trusmi telah diwariskan dari generasi ke generasi untuk menjaga keaslian produk.

Batik khas Cirebon dengan motif mega mendung adalah salah satu produk unggulan di Batik Trusmi, tetapi masih ada banyak motif lain yang tersedia, seperti Batik Paksinaga Liman, Motif Batik Singa Barong, dan Batik Cirebon Wedasan, antara lain. 

Para pengunjung dapat merasakan pengalaman membatik dengan cara turun-temurun yang telah digunakan oleh perajin batik di Cirebon. Wisatawan juga dapat menjelajahi kawasan Batik Trusmi dengan becak dengan biaya yang terjangkau, dengan melihat gedung-gedung bersejarah yang masih ada hingga saat ini.

Ketika malam datang, kawasan Batik Trusmi berubah menjadi pusat kuliner Kota Cirebon yang menyajikan berbagai macam makanan khasnya. Di antara makanan tersebut, tahu gejrot dan empal gentong menjadi favorit pengunjung. Alamat Batik Trusmi berada di Jl. Syekh Datul Kahfi No.148, Weru Lor, Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

5. Masjid At-Taqwa

Pada 1918, sebuah masjid yang dikenal dengan nama Tajug Agung didirikan di Kejaksan, Cirebon. Bangunan ini terdiri dari dua bagian, satu bagian digunakan sebagai masjid dan bagian lainnya sebagai alun-alun. 

Namun, karena ruangan masjid yang terlalu kecil dan letaknya kurang menghadap kiblat, kepala Koordinator Urusan Agama Cirebon, R.M. Arhatha, memiliki gagasan untuk merenovasi masjid tersebut dengan mengambil nama Masjid At-Taqwa. Pada tahun 1951, bangunan baru masjid At-Taqwa selesai dibangun dan diresmikan pada 1963.

Dilansir dari laman Masjid At-Taqwa Cirebon, gaya arsitektur masjid ini mencerminkan bangunan tropis dengan atap jurai serta dilengkapi dengan empat menara kecil dan sebuah menara setinggi 65 meter. Hal yang unik dari bangunan masjid ini adalah adanya gerbang selebar 3 meter sebelum memasuki bangunan utama yang menjadi point of interest bangunan masjid. Gerbang ini memiliki warna emas yang menyolok dengan kaligrafi dua kalimat syahadat yang terbuat dari bahan glass reinforced cement di atas batu granit asli dari Brazil. 

Jendela besar-besar yang ada di dinding masjid dibiarkan terbuka untuk membiarkan aliran udara lancar keluar masuk masjid, sementara teralis besi dan elemen estetika terbuat dari kuningan dengan pola arsiterktur Islam. Taman masjid yang indah dihiasi dengan pohon kurma dan dua kolam air mancur semakin melengkapi keindahannya. 

Meskipun demikian, masjid ini tetap mempertahankan nuansa Nusantara yang tropis dengan menggunakan batu granit pada lantai dan dinding masjid serta ornamen arsitektur Islam pada tiang-tiangnya. Menara masjid yang setinggi 65 meter juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah dan pengunjung untuk menikmati pemandangan Kota Cirebon dari ketinggian. Masjid ini berlokasi di Jl. Kartini No.2, Kebonbaru, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat.


6. Nasi Jamblang Bu Nur

Pengunjung memadati restauran Nasi Jamblang Bu Nur pada setiap musim libur. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Berkunjung ke Cirebon tidak akan lengkap jika tidak mencicipi wisata kulinernya. Nasi Jamblang Ibu Nur dikenal sebagai salah satu kuliner legendaris khas Cirebon yang telah terkenal sejak lama dan selalu ramai dikunjungi oleh para pelanggan. Sesuai dengan namanya, tempat ini menyajikan nasi jamblang sebagai sajian utama

Nasi jamblang merupakan nasi yang disajikan di atas daun jati, dengan berbagai pilihan lauk seperti satai kentang, otak sapi goreng, cumi hitam, perkedel, dan lainnya. Aroma wangi nasi jamblang menjadi salah satu ciri khasnya.

Para pelanggan akan bingung memilih lauk yang mana karena tersedia banyak pilihan. Namun, mereka biasanya merekomendasikan lauk-lauk yang sering dipesan, seperti cumi saus hitam, otak sapi goreng, perkedel kentang, pepes telur asin, dan sate kentang. Tempat ini berlokasi di Jalan Cangkring 2 Nomor 34, Kelurahan Kejaksan, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Infografis Titik-Titik Keramaian Wisata di Musim Mudik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya