Ustaz Muhammad Sanwani Naim Ulas Arti Mudik, Kembali ke Asal dan Jadi Teladan di Kampung Halaman

Ustaz Muhammad Sanwani Naim mengulas makna mudik yakni kembali ke asal, jadi teladan bagi sekitar seraya menge-charge hati nurani dan silaturahmi.

oleh Wayan Diananto diperbarui 16 Apr 2023, 16:33 WIB
Ustaz Muhammad Sanwani Naim mengulas makna mudik yakni kembali ke asal, jadi teladan bagi sekitar seraya menge-charge hati nurani dan silaturahmi.

Liputan6.com, Jakarta Ustaz Muhammad Sanwani Naim menyampaikan tausiyah soal tradisi mudik Lebaran yang terjadi setiap tahun di Indonesia. Menurutnya, mudik biasanya dilakukan oleh mereka yang merantau atau bekerja ke kota untuk mengubah nasib.

Setelah bekerja lama, orang mudik Lebaran atau pulang kampung untuk mengingat dari mana ia berasal. Sang ustaz menyebut, mereka yang memutuskan bekerja di luar kota untuk mengubah nasib layak diapresiasi.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib satu kaum kalau bukan kaum itu sendiri mengubah nasib mereka. Kita pada hari ini, Bapak Ibu saudara-saudara sekalian, akan kembali ke kampung halaman, menjadi tokoh-tokoh perubahan,” katanya merespons fenomena Lebaran 2023.

Ustaz Muhammad Sanwani Naim mengajak mereka yang mudik tahun ini memberikan nilai positif di kampung halaman. Memberi keteladanan yang positif sekaligus menularkan kebajikan kepada para tetangga dan teman lama di tempat asal.

 


Esensi Balik Ke Kampung

Ustaz Muhammad Sanwani Naim mengulas makna mudik yakni kembali ke asal, jadi teladan bagi sekitar seraya menge-charge hati nurani dan silaturahmi.

“Makanya ketika kita semua balik ke kampung, memberi contoh kebaikan kepada saudara-saudara kita, kepada kerabat-kerabat kita, di situ kita membawa dakwah bil-hal yang luar biasa,” ungkap Ustaz Muhammad Sanwani Naim kepada Showbiz Liputan6.com.

Ini disampaikannya saat menyampaikan kultum dalam acara “Mudik Bersama Matahari” di Jakarta, Sabtu (15/4/2023). Mereka yang sukses di kota diharapkan tak lupa diri sekaligus menjadi inspirasi bagi orang-orang sekitar untuk bekerja lebih giat dan amanah.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Tanggung Jawab Luar Biasa

Suasana acara “Mudik Bersama Matahari” di Jakarta, Sabtu (15/4/2023). (Foto: Dok. Tim Matahari)

“Anda sekalian punya tanggung jawab luar biasa, akan ditiru dan dicontoh orang-orang di kampung halaman. Yang sudah baik tambah baik. Yang sukses memberikan contoh kepedulian, inspirasi yang lebih baik,” ia menyambung.

Jika dimaknai lebih dalam, mudik adalah momen bagi kita untuk menge-charge hati nurani dan menyambung silaturahmi. “(Jadi) saat mudik kita men-charge diri kita, ingat bahwa kita kembali ke asal-usul kita,” ustaz Muhammad Sanwani Naim mengakhiri.

 


Nilai Giving Back

Suasana acara “Mudik Bersama Matahari” di Jakarta, Sabtu (15/4/2023). (Foto: Dok. Tim Matahari)

Ditemui di acara yang sama, CEO Matahari, Terry O'Connor, menjelaskan program “Mudik Bersama Matahari” memberangkatkan 1.000 pelanggan ke 38 kota di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi dengan bekal 60 tiket pesawat, 250 tiket kereta api, serta 690 tiket bus.

Pelanggan berangkat serentak dari Wisma Aldiron, Pancoran, Jakarta. pada15 April 2023. Program ini sejalan dengan nilai “Giving Back” yakni berbagi kebaikan dan kebahagiaan kepada masyarakat. Matahari juga memberi donasi kepada Yayasan Dompet Yatim dan Piatu (Domyadhu).

“Kami berharap peserta mudik aman dan nyaman selama perjalanan sehingga mereka dapat tiba dengan selamat ke kampung halaman untuk merayakan momen bahagia Ramadan juga Lebaran 2023 bersama keluarga terkasih,” ungkap Terry O'Connor dalam sambutannya.

 

Infografis Titik-Titik Keramaian Wisata di Musim Mudik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya