Liputan6.com, Jakarta - Kolaborasi selalu menghadirkan beragam inovasi yang menarik. Hal ini pula yang terjadi antara label biskuit legendaris, Khong Guan dan brand sepatu lokal, Aerostreet.
Menjelang Lebaran 2023, sinergi Khong Guan dan Aerostreet menghasilkan sebuah sepatu kolaborasi yang unik dan telah dirilis pada Kamis, 13 April 2023 pukul 12.00 WIB. Kabar ini juga dibagikan melalui akun Aerostreet pada 11 April 2023 lalu.
Advertisement
Menurut unggahan brand sepatu lokal tersebut, sepatu kolaborasi Khong Guan dan Aerostreet dijual terbatas, yakni hanya 5.000 pasang saja. Sepatu Aerostreet X Khong Guan dijual mulai dari ukuran 37 hingga 44.
Penjualan sepatu kolaborasi ini eksklusif hanya di e-commerce Shopee Aerostreet. Sepatu tersebut dijual seharga Rp169 ribu.
Kotak sepatu kolaborasi ini dibuat mirip dengan desain kaleng Khong Guan yang legendaris. Sementara sepatunya hadir dengan warna yang didominasi putih dengan bagian atas dan tali dihiasi warna merah.
Pada bagian sol sepatu terdapat tulisan Khong Guan warna putih pada dasar warna merah. Berdasarkan respons warganet di kolom komentar, sepatu kolaborasi ini telah ludes terjual.
Ini bukan kali pertama kolaborasi unik yang dijalin Khong Guan. Pada 2020 lalu, label biskuit ini juga bersinergi dengan minuman boba khas Taiwan.
Signature Malkist, demikian nama varian tersebut, merupakan wujud perdana hasil perkawinan rasa antara malkist orisinal produksi Khong Guan dan boba gula aren Xi Fu Tang asal Taiwan.
Kolaborasi Rasa Khong Guan dan Minuman Boba Khas Taiwan
Diluncurkan pada Selasa, 25 Agustus 2020, menu tersebut berangkat dari pengalaman masa kecil Vancelia Wiradjaja, Managing Director PT Pelepas Dahaga Indonesia selaku pemegang master frachisee Xing Fu Tang Indonesia. Ia mengaku kerap disodorkan malkist yang dicelupkan ke dalam susu oleh sang nenek semasa kecil.
"Sepertinya enak juga buat minuman seperti itu. Dicobain ke beberapa varian (kue), malkist Khong Guan yang paling cocok," katanya dalam jumpa pers virtual, Selasa, 25 Agustus 2020.
Proses pengembangan produk memerlukan waktu hingga tiga bulan. Bahan dasar boba untuk varian tersebut tetap sama, yakni tapioka dan gula aren.
Selanjutnya, ditambahkan susu compound yang diracik khusus karena memasukkan malkist. Di bagian atasnya kembali ditaburi remahan malkist orisinal bercita rasa manis dan menambah tekstur ketika diseruput.
"Rasanya tidak akan terlalu manis, sesuai cita rasa kita sejak awal, tetapi tetap nikmat," ujar Vancelia.
Untuk menikmatinya, konsumen disarankan mengaduknya hingga delapan kali sebelum diminum. Cara itu akan mengeluarkan rasa malkist Khong Guan lebih maksimal. "Harganya Rp40 ribu," imbuhnya.
Advertisement
Tak Berhenti di Minuman
Xi Fu Tang sengaja menggandeng Khong Guan dalam proyek kolaborasi tersebut lantaran memiliki kesamaan latar belakang. Menurut Vancelia, Xi Fu Tang yang berusia 60 tahun dan Khong Guan yang berusia 50 tahun jadi bukti kedua brand telah melekat di benak konsumen.
"Dengan resep tradisi yang telah Xing Fu Tang bawa sejak 60 tahun dan tradisi 50 tahun Khong Guan, kolaborasi ini akan memberi sentuhan unik bagi konsumen," katanya.
Supriatman Lesmana, Marketing Manager PT. Khong Guan Biscuits Indonesia menyebut kolaborasi tersebut merupakan upaya strategis antara Khong Guan dan Xing Fu Tang untuk tidak hanya melebarkan pangsa pasar, tetapi juga menghadirkan inovasi yang berpeluang diterima konsumen masing-masing.
"Produk biskuit Khong Guan Malkist Crackerss telah lama jadi kudapan kegemaran masyarakat Indonesia dan hingga kini jadi salah satu produk unggulan di kategori biskuit crackers," ujarnya.
Mengingat dalam sekaleng Khong Guan terdiri dari beragam macam biskuit, kolaborasi rasa pun dipastikan akan berlanjut dengan menciptakan menu-menu baru.
Arti Lukisan Keluarga Tanpa Ayah di Kaleng Biskuit Khong Guan
Menjelang Lebaran, jajanan jenis biskuit kaleng Khong Guan menjadi favorit untuk hantaran atau disajikan di rumah. Biskuit khas keluarga ini juga dijajakan menonjol di supermarket.
Selain ragam rasa yang nikmat dan legendaris dari masa ke masa, biskuit kaleng merah ini juga dikenal dengan lukisan keluarga yang terdiri dari ibu dan dua orang anaknya. Pada lukisan Khong Guan terlihat sang ibu sedang menuangkan minuman, sementara kedua anaknya tengah menikmati biskuit.
Pada lukisan ini, tidak terlihat sang ayah, yang kemudian menjadi ramai dibicarakan. Setelah sekian lama, akhirnya sang pelukis kaleng biskuit Khong Guan ditemukan, Bernardus Prasodjo.
Bernadus pun mengungkapkan arti di balik lukisan keluarga tanpa ayah tersebut. Menurutnya, hal itu adalah permintaan dari pihak perusahaan. Selain itu, pada lukisan keluarga tersebut memang berfokus pada sang ibu yang merupakan konsumen langsung dari produk biskuit.
"Kalau menurut saya lukisan minta dibuat seperti itu untuk menonjolkan ibunya. Karena yang suka belanja-belanja kebutuhan keluarga kan ibunya," kata Bernadus saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 19 Juni 2017.
Saat ditanya tentang kendala saat melukis gambar keluarga, Bernadus tidak mengalami kesulitan yang berarti kala itu. Sebab, melukis merupakan hobinya dan ia sangat menikmati hal tersebut.
"Ndak ada yang sulit kalau dikerjakan dengan senang hati. Saat itu pekerjaan seperti ini juga masih jarang jadi saya juga belum ada saingannya. Waktu itu kerjanya juga santai," tambah pria yang kini berkeliling Indonesia mengajar penyembuhan Prana.
Advertisement