Jumbo, Jokowi Sebut Hilirisasi Indonesia Bakal Cetak Investasi Rp 806 Triliun

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan hilirisasi yang tengah dijalankan Indonesia diproyeksikan akan menghasilkan investasi hingga USD 545,3 miliar.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Apr 2023, 13:15 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan hilirisasi yang tengah dijalankan Indonesia diproyeksikan akan menghasilkan investasi hingga USD 545,3 miliar. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Hannover Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan hilirisasi yang tengah dijalankan Indonesia diproyeksikan akan menghasilkan investasi hingga  USD 545,3 miliar atau sekitar Rp 806 triliun (kurs 14.782)

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman.

"Dua strategi besar kami, pertama, hilirisasi industri. Indonesia dipercayai memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Bonus demografi, pasar yang besar, ekonomi yang terjaga, kami punya modal besar dan kami ingin menjadi pemain besar di industri ini," kata Jokowi, Minggu (16/4/2023).

Saat ini, lanjut Jokowi, Indonesai tidak sedang menutup diri. Indonesia ustru sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam membangun industri hilir di Indonesia.

Hingga tahun 2040, ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi yang diproyeksikan mencapai nilai investasi USD 545,3 miliar, ini peluang yang sangat besar yang saling menguntungkan.

Kemudian, kedua, ekonomi hijau. Indonesia berkomitmen kuat menjaga keberlangsungan lingkungan dan telah melakukan aksi-aksi yang nyata.

"Laju deforestasi turun signifikan dan terendah selama 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan turun 88 persen, rehabilitasi hutan 600 ribu hektare hutan yang akan selesai direhabilitasi di tahun 2024. Ini terluas di dunia," tutup dia.

 


Indonesia Cetak Investasi Rp 30 Triliun di Hannover Messe 2023, Salah Satunya Proyek Energi Terbarukan

Hannover Messe 2023. (Liputan6.com/Septian Deny)

Gelaran Hannover Messe 2023 di Jerman membawa berkah untuk Indonesia. Hingga saat ini, lewat ajang pameran industri terbesar di dunia tersebut, Indonesia mencatatkan kerja sama investasi dengan nilai mencapai Rp 30 triliun.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto di sela-sela persiapan pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman.

"Hari ini ada penandatangan (kerja sama) nilainya Rp 30 triliun. dari hasil campaign kita memperkenalkan Indonesia sebagai partner country, Indonesia sebagai partner bisnis dan mereka baru bertemu hari ini untuk menandatanganinya. Sebelumnya pertemuannya virtual," kata dia, Minggu (16/4/2023).

Eko menjabarkan, ada sejumlah kerja sama yang ditandatangani pada hari ini. Selain investasi, ada juga kontrak pembelian lahan kawasan industri dan juga kerja sama pemanfaatan teknologi.

"Ini kita akan melakukan monitor terkait realisasinya," lanjut dia.

Lebih lanjut, Eko juga menyatakan hasil dari penandatangan kerja sama hari ini salah satunya akan berbuah hasil berupa pembangunan pabrik yang berlokasi di luar Pulau Jawa. Namun, Eko belum bisa membocorkan nilai investasi maupun proyek investasi yang akan dibangun nantinya.

"Dalam 2-3 bulan ke depan akan ada groundbreaking, kontrak pembelian lahan kawasan untuk bangun pabrik. Berlokasi di luar Jawa. Kita tunggu realisasinya. Sektornya berkaitan dengan sustainability dan renewable energy. (Nilairnya) Ini biasanya kalau mereka (investor) yakin, nilainya bisa naik. Saya berharap naik (nilainya)," tutup dia.


Peluang Besar, Indonesia Bidik 13 Kerja Sama di Hannover Messe 2023

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto di sela-sela persiapan pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman. (Liputan6.com/Septian Deny)

Indonesia akan berupaya merebut peluang sebesar-besarnya dalam penyelenggaraan Hannover Messe (HM) 2023 yang akan diselenggarkan pada tanggal 17-21 April 2023, di Hannover Fairgrounds, Jerman.

Gelaran bergengsi tersebut menjadi momentum penting bagi Indonesia sebagai negara ASEAN pertama yang kembali dipercaya untuk ketiga kalinya sebagai Official Partner Country pada pameran yang di klaim sebagai pameran teknologi industri terbesar di dunia.

“Hal ini menunjukkan bahwa posisi Indonesia telah diakui sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global,” tutur Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto di Jakarta, Senin (10/4).

“Untuk keikutsertaan kita pada ajang HM 2023, terdapat sejumlah perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani. Rencananya akan ada 13 potensi kerja sama yang siap dijalin,” ujar Eko.

Adapun ke-13 potensi kerja sama dimaksud diantara mencakup bidang digitalisasi, pengembangan dan pembangunan industri penyortiran pangan berbasis sensor dan kecerdasan buatan, teknologi pengolahan limbah, energi panel surya, serta investasi di bidang alat Kesehatan. 

Dirjen KPAII menjelaskan, HM 2023 berperan penting dalam memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama ekonomi Indonesia dengan Jerman dan negara-negara mitra lainnya, tidak hanya terbatas pada perdagangan, investasi dan industri saja, tetapi juga akan menyentuh pada dimensi pembangunan berkelanjutan (sustainability development). 

Eko menyampaikan “Keikutsertaan Indonesia di HM 2023 perlu dimanfaatkan untuk mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global”.

Dalam Hannover Messe 2023, Indonesia bakal menampilkan lebih dari 157 co-exhibitor yang terdiri dari pelaku usaha industri termasuk startup industri, asosiasi, kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, lembaga pendidikan dan Ibu Kota Negara (IKN) dalam Paviliun Indonesia, bersama dengan pelaksanaan berbagai business summit dan konferensi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya