Sega Disebut Bakal Beli Perusahaan Game Pembuat Angry Birds Rovio Senilai Rp 14,7 Triliun

Sega dikabarkan bakal membeli perusahaan game pembuat Angry Birds, Rovio, dengan kesepakatan disebut-sebut senilai USD 1 miliar.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 17 Apr 2023, 13:00 WIB
Sekuel Angry Birds -- Angry Birds 2 akhirnya resmi meluncur ke perangkat iOS dan Android

Liputan6.com, Jakarta - Sega disebut-sebut akan segera mengakuisisi perusahaan gim pembuat Angry Birds, Rovio. Kesepakatan ini kabarnya sudah mendekati tahap akhir.

Menurut pemberitaan dari The Wall Street Journal, nilai pembelian Rovio oleh perusahaan pemilik karakter Sonic The Hedgehog ini, dilaporkan senilai USD 1 miliar (Rp 14,7 triliun).

Narasumber WSJ pun menyebut, kesepakatan untuk pembelian perusahaan game yang berbasis di Finlandia ini, mungkin akan dikunci pada awal pekan ini.

Mengutip The Verge, Senin (17/4/2023), Rovio sebelumnya sempat nyaris dibeli oleh developer Israel Playtika, dengan kesepakatan seharga USD 800 juta (Rp 11,8 triliun). Namun hal itu resmi tidak dilanjutkan pada bulan Maret.

Dikutip dari Gamerant, Playtika bukan satu-satunya perusahaan game yang tertarik untuk mencaplok Rovio.

Beberapa perusahaan seperti EA, Take-Two, Sony, Netflix, hingga Disney, diklaim para analis adalah sederet pengembang yang kabarnya juga tertarik membeli Rovio. Belum ada pengumuman resmi baik dari Sega maupun Rovio soal kabar terbaru.

Namun, laporan ini memunculkan asumsi bisa saja Sonic The Hedgehog dkk bakal hadir dalam sebuah mobile game, atau bertemu dengan Red dan teman-teman burungnya dari waralaba Angry Birds.

Angry Birds asli pertama mendapatkan kesuksesan di tahun 2009. Namun, waralaba ini mengalami penurunan popularitas sejak mencapai puncaknya di tahun 2014, di mana Rovio juga melaporkan penurunan pendapatan.

Guinness World Records juga pernah mencatat bahwa Angry Birds asli menjadi gim mobile pertama yang mencapai 1 triliun unduhan. 


Perusahaan Lain yang Dicaplok Sega

Poster Sonic the Hedgehog. (Foto: Paramount Pictures)

Meski begitu, Rovio baru-baru ini mencabut game asli Angry Birds dari Google Play Store, serta mengganti namanya di versi iOS menjadi Red's First Flight.

Langkah ini dilakukan agar pemain lebih memainkan versi sekuelnya yang dirilis secara freemium, serta menguntungkan, dan menyingkirkan model bisnis sekali beli dan mainkan selamanya seperti di game aslinya.

Sementara, dikutip dari IGN, Sega sebenarnya sudah membeli beberapa perusahaan gim dalam beberapa tahun terakhir.

Di antara perusahaan itu adalah pembuat Company of Heroes Relic Entertainment, pembuat Two Point Campus Two Point Studios, serta pembuat Persona Atlus.

Di tengah tren berkembangnya mobile gaming, beberapa studio raksasa juga telah mencaplok perusahaan gim yang membuat gim-gim seluler.

Waralaba Candy Crush Activision Blizzard misalnya, akan menjadi dukungan besar bagi portofolio Microsoft. Sementara Sony, juga membentuk divisi mobile untuk membuat gim berdasarkan IP baru dan yang sudah ada tahun lalu.

Take-Two Interactive, juga baru-baru ini mencaplok pembuat game mobile Zynga pada tahun lalu.

 


Sega Buka Cabang di Singapura

Sonic Forces. (Foto: Sega)

Sebelumnya, Sega Corporation mengumumkan telah secara resmi meluncurkan anak perusahaan barunya yang berbasis di Singapura. 

Sega Singapore Pte. Ltd, resmi didirikan 13 Oktober 2022, dan nantinya akan fokus untuk bisnis mereka di wilayah Asia Tenggara.

Mengutip IGN Southeast Asia, Sega sebelumnya sudah mendirikan basis penerbitan dan studio pengembangan di beberapa negara, di mana mereka memproduksi game dan meluncurkan bisnis terkait yang sesuai dengan pasar lokal.

Beberapa studio Sega yang sudah ada di antaranya Sega of America di Irvine, California, Amerika Serikat, dan Sega Europe di London, Inggris.

Dikutip dari gamesindustry.biz, Kamis (27/10/2022), cabang ini nantinya akan bertanggung jawab untuk menangani riset pasar lokal, serta pemasaran untuk mempromosikan judul dan inisiatif Sega lainnya di Asia Tenggara.

Perusahaan yang memiliki karakter Sonic dan kawan-kawannya ini mengatakan, strategi tersebut diharapkan akan bertumbuh secara signifikan di masa depan.

 


Alasan Pilih Singapura

Ilustrasi kantor Sega (google.com)

"Singapura telah mencapai pertumbuhan ekonomi yang luar biasa sebagai pusat utama di kawasan Asia Tenggara mengingat lokasinya yang nyaman dan kebijakan pemerintah yang ramah bisnis," tulis perusahaan dalam pengumumannya.

Dengan penetapan Sega Singapura sebagai basis utama untuk memimpin operasi di Asia Tenggara, perusahaan akan terus mempersiapkan dan mempelajari pembentukan operasi bisnis dengan lebih lanjut di kawasan ini.

Selain itu, Sega juga ingin memberikan konten-konten dari Jepang, termasuk kekayaan intelektual Sega, secara lebih luas untuk orang-orang di seluruh dunia.

Sega Singapore menjadi perusahaan game terbaru, menyusul beberapa studio dan publisher lain yang sudah membuka cabangnya di negara itu, antara lain Ubisoft dan Bandai Namco.

(Dio/Isk)

Infografis Konser Musik Pilihan 2023 di Indonesia.  (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya