Kisah Rishi Shah dan 9 Miliarder Lain Terjerat Hukum, Siapa Saja Mereka?

Liputan6.com, Jakarta Menjadi miliarder atau mantan miliarder tidak membuat siapa pun kebal terhadap hukum. Faktanya, hal itu justru sering menyoroti masalah hukum yang lebih mencolok. Salah satunya dirasakan oleh Rishi Shah dalam kasusnya.

Mantan miliarder terbaru yang terjerat kasus hukum ini salah satu pendiri Outcome Health Rishi Shah. Pada Selasa, Departemen Kehakiman mengumumkan bahwa Shah, yang masuk dalam daftar 400 orang Amerika terkaya versi Forbes pada 2017 dengan perkiraan kekayaan bersih USD 3,6 miliar, dinyatakan bersalah atas 19 tuduhan penipuan surat, penipuan kawat, dan penipuan bank yang dilakukan selama enam tahun.

Dalam kisahnya seperti melansir Forbes, Senin (17/4/2023), Shah sempat kena drop out Universitas Northwestern. Namun, dia berhasil meraup banyak uang sebagai salah satu pendiri startup teknologi kesehatan Outcome Health, yang dia bantu luncurkan pada 2006. Perusahaan ini mengumpulkan hampir USD 500 juta dari investor yang dihormati termasuk Goldman Sachs, unit investasi Alphabet CapitalG dan Pritzker Group dengan harga USD 5,5 penilaian miliaran pada Mei 2017.

Hanya lima bulan setelah penggalangan dana Mei 2017, Forbes dan The Wall Street Journal melaporkan masalah di Outcome Health, termasuk laporan Journal tentang dugaan transaksi penipuan di perusahaan tersebut, mengutip mantan karyawan yang mengatakan bahwa perusahaan farmasi dikenai biaya untuk penempatan iklan di lebih banyak layar video daripada yang dipasang perusahaan. Sebagai tanggapan, seorang eksekutif Outcome mengatakan bahwa perusahaan mengalami "rasa sakit yang semakin besar".

Alhasil pada 2018, Shah mengundurkan diri sebagai CEO setelah menyelesaikan gugatan yang diajukan oleh investornya. Forbes menghitung bahwa kekayaan Shah turun di bawah USD 1 miliar pada 2018 karena nilai perusahaan menurun.

Pada November 2019, Shah dan dua eksekutif puncak lainnya di Outcome Health didakwa menjual ruang iklan perusahaan farmasi di layar yang tidak ada dan menggelembungkan angka pendapatan perusahaan secara berlebihan untuk mendapatkan pinjaman dari bank secara curang. Shah dan eksekutif lainnya mengaku tidak bersalah.

Awal pekan ini, juri federal menghukum Shah bersama dengan salah satu pendiri dan mantan presiden Outcome Health Shradha Agarwal dan mantan Chief Operating Officer dan Chief Financial Officer Brad Purdy. Menurut pernyataan dari Departemen Kehakiman, skema perusahaan berlangsung dari 2011 hingga 2017 dan membebani klien setidaknya USD 45 juta. Ketiganya menggunakan angka yang digelembungkan pada laporan keuangan yang diaudit, yang menghasilkan pembiayaan utang sebesar USD 110 juta pada 2016 dan pembiayaan ekuitas sebesar USD 487,5 juta pada 2017. Shah dan Agarwal menerima sekitar USD 263 juta dalam pembayaran dividen dari aktivitas pembiayaan; setelah gugatan oleh investor, Shah dan Agarwal dikabarkan setuju untuk mengembalikan USD 159 juta dari USD 225 juta dividen yang mereka terima. Shah dan rekan-rekannya bisa menghadapi hukuman penjara bertahun-tahun.

Keyakinan Shah bukanlah satu-satunya kekacauan hukum yang mengguncang kekayaan miliarder yang dulunya hebat. Ada lagi yang lainnya, seperti mantan Presiden Donald Trump yang didakwa pada Selasa, 4 April. Trump menghadapi 34 tuduhan kejahatan pemalsuan catatan bisnis setelah diduga membayar uang tutup mulut kepada bintang film dewasa Stormy Daniels atas dugaan perselingkuhan mereka. Trump mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu.