Kominfo Gelar Seminar Guna Tingkatkan Kompetensi TIK Kesehatan

Mengangkat tema “Peningkatan Kompetensi Tenaga Informatika Kesehatan dalam Implementasi RME dan Integrasi SATUSEHAT sesuai Standar HL7-FHIR dan Peluncuran AHI Academy, semintar tersebut digelar dalam rangka meningkatkan kompetensi serta kesadaran tenaga Informatika kesehatan terkait Rekam Medis Elektronik dan integrasinya dengan SATUSEHAT.

oleh stella maris diperbarui 17 Apr 2023, 15:29 WIB
Kominfo Gelar Seminar Guna Tingkatkan Kompetensi TIK Kesehatan/Istimewa.

Liputan6.com, Surabaya Seminar untuk tenaga informatika kesehatan digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika yang bekerja sama dengan Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan dan Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI). Seminar tersebut digelar di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya, Jumat, (14/4). 

Mengangkat tema “Peningkatan   Kompetensi   Tenaga   Informatika   Kesehatan   dalam   Implementasi   RME dan Integrasi SATUSEHAT sesuai Standar HL7-FHIR dan Peluncuran AHI Academy, semintar tersebut digelar dalam rangka meningkatkan kompetensi serta kesadaran tenaga Informatika kesehatan terkait Rekam Medis Elektronik dan integrasinya dengan SATUSEHAT. Direktur Ekonomi Digital Kemkominfo I Nyoman Adhiarna mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya Kemkominfo untuk mendukung percepatan transformasi digital di Sektor Kesehatan.

“Di sektor kesehatan, kami terus memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan selaku leading sector sektor Kesehatan, serta Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI), dalam fasilitasi pemanfaatan teknologi Rekam Medis Elektronik (atau RME), khususnya dalam mendukung Peraturan Menteri Kesehatan No.24 Tahun 2022,” dalam sambutannya, Jumat (14/4).

 

Kominfo Gelar Seminar Guna Tingkatkan Kompetensi TIK Kesehatan/Istimewa.

Menurut  Nyoman,  sebagai  regulator,  fasilitator,  dan  akselerator,  Kemkominfo  telah  diberi amanat oleh Presiden Joko Widodo untuk terus mendorong percepatan transformasi digital khususnya dalam  empat aspek. Keempat aspek tersebut  yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital.

Untuk mewujudkan amanat itu, kata Nyoman, Kemkominfo melakukan berbagai upaya untuk mendorong transformasi digital termasuk di sektor kesehatan. Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur digital secara komprehensif di seluruh Indonesia dari sektor hulu hingga ke hilir serta pemenuhan akses internet bagi 150.000 titik layanan publik khususnya di fasilitas kesehatan.

Lebih lanjut, Nyoman mengungkapkan, adopsi  teknologi  digital pada  sektor  strategis  merupakan  salah  satu  tugas dan fungsi dari Direktorat Jenderal  Aplikasi Informatika khususnya Direktorat  Ekonomi Digital.  

Kegiatan ini merupakan bagian dari adopsi teknologi digital untuk 6 sektor strategis yaitu sektor pertanian, sektor maritim atau perikanan, sektor pendidikan, sektor logistik, sektor pariwisata dan sektor kesehatan.

“Kami berharap seminar ini dapat mengembangkan kompetensi tenaga informatika fasilitas kesehatan di Indonesia khususnya di wilayah Gerbangkertasusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan), terutama implementasi RME dalam mendukung percepatan adopsi teknologi digital dalam pengelolaan fasilitas kesehatan terutama pemanfaatan RME beserta integrasinya dengan SATUSEHAT,” ujarnya.

 

Kominfo Gelar Seminar Guna Tingkatkan Kompetensi TIK Kesehatan/Istimewa.

Sementara itu, Head of Health Innovation Ecosystem Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, Patota Tambunan, dalam paparannya mengatakan platform SATUSEHAT berkomitmen untuk menggunakan standar yang sama, baik arsitektur, metadata dan terminologi saat melakukan pertukaran Rekam Medis Elektronik (RME).

Sekitar 60 ribu fasilitas kesehatan akan terhubung dengan SATUSEHAT menggunakan HL7 FHIR sebagai standar interoperabilitas data, sehingga tidak ada ambiguitas di dalamnya. Semua sistem Puskesmas yang existing akan terintegrasi menjadi satu sistem, sehingga tenaga kesehatan cukup menginput ke satu sistem saja.

“Dengan tujuan besar yaitu pelayanan, SATUSEHAT akan mempermudah pekerjaan tenaga kesehatan dengan menghubungkan seluruh fasyankes dan industri kesehatan lainnya. Platform ini juga akan membantu pemerintah dalam menentukan kebijakan kesehatan berbasis data. Masyarakat juga dapat mengakses SATUSEHAT mobile yang dapat berfungsi sebagai personal health record,” tambahnya.

Pihaknya juga menekankan peningkatan kompetensi tenaga informatika kesehatan merupakan irisan dua hal yang berbeda yaitu dunia kesehatan dan dunia informatika. Karenanya, untuk mendukung percepatan transformasi digital di sektor kesehatan, diperlukan kerjasama dari seluruh pihak.

“Bukan hanya Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kominfo, melainkan kolaborasi dari seluruh ekosistem pelaku industri kesehatan, seperti PERSI, AHI, Kementerian Kominfo dan lembaga terkait,” ujarnya

 

Kominfo Gelar Seminar Guna Tingkatkan Kompetensi TIK Kesehatan/Istimewa.

Peserta mendapat pengetahuan terkait standar terminologi SATUSEHAT, diantaranya yaitu ICD-10 untuk penyakit, ICD-9 CM untuk tindakan, LOINC untuk laboratorium dan radiologi, SINOMED-CT untuk istilah klinik, dan KFA untuk obat dan alat kesehatan.

“Kementerian Kesehatan sudah membeli lisensi SINOMED-CT untuk negara Indonesia. Dalam waktu dekat, Kementerian Kesehatan akan mendistribusikan terkait penggunaan SINOMED-CT secara gratis. Harapannya ini bisa digunakan seluas-luasnya oleh masyarakat mulai dari riset, data entri dan Point-of-Care, sampai management analytics.” tutupnya

Peluncuran AHI Academy

Dalam kesempatan itu, diluncurkan pula Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI) Academy. Tujuan dibentuknya AHI Academy ini untuk memberikan wadah bagi tenaga Informatika Kesehatan dalam mempelajari dan mengembangkan kompetensi, bukan hanya di bidang bidang IT tetapi juga terkait pemahaman bisnis proses pelayanan kesehatan di faskes secara berkelanjutan.

“Ini adalah momen yang bagus untuk bersama-sama berkolaborasi dari berbagai macam latar belakang untuk membantu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Indonesia dengan teknologi kesehatan digital,” ujarnya sebelum meresmikan peluncuran AHI Academy.

Bimantoro berharap setelah mengikuti kegiatan ini, tenaga IT kesehatan bisa menjadi digital transformers di tempat  kerjanya masing-masing dan mendukung perubahan transformasi digital kesehatan di Indonesia.

Penyelenggaraan seminar ini merupakan bagian dari program Adopsi Teknologi Digital Sektor Kesehatan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, sebagai upaya untuk mendukung percepatan transformasi digital sektor kesehatan.

Acara diselenggarakan secara hybrid (online/offline) dan dihadiri oleh 80 peserta luring dan 800 peserta daring yang berprofesi sebagai tenaga informatika kesehatan dan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya