Liputan6.com, Jakarta - Berbagai daerah Indonesia dapat segera menyaksikan gerhana matahari hibrida pada 20 April 2023. Gerhana ini disebut hibrida karena akan terlihat ada dua jenis gerhana matahari.
Menurut laman resmi BRIN, Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika dalam satu waktu fenomena gerhana, ada daerah yang mengalami Gerhana Matahari Total dan ada juga yang mengalami Gerhana Matahari Cincin.
Advertisement
Gerhana matahari ini dapat terlihat di daerah Jakarta dan sekitarnya. Namun, ada daerah seperti Aceh yang kemungkinan tak menyaksikan gerhana ini.
Jangan lupa untuk ingat bahwa ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan ketika menonton gerhana matahari. Berikut tips-tipsnya dari situs NASA, Senin (17/4/2023):
- Jangan melihat langsung gerhana tanpa perlindungan mata
- Gunakan kacamata khusus gerhana matahari atau gunakan alat solar viewers. Bisa juga menggunakan proyeksi lubang jarum.
- Jangan menggunakan kacamata hitam biasa karena kacamata jenis itu tidak mumpuni untuk melindungi mata.
- Jika kacamata atau alat rusak atau tergores, maka buang saja.
- Awasi anak-anak saat melihat gerhana matahari.
- Jangan memakai kacamata gerhana saat melihat gerhana matahari dengan kamera, teropong, atau teleskop. Alat-alat itu butuh filter solar khusus. Tanya juga para pakar ketika ingin melihat gerhana matahari menggunakan kamera, teropong, atau teleskop.
- Jangan lupa pakai topi atau memakai sunscreen.
Lokasi dan Jadwal Gerhana Matahari Total
Untuk lokasi gerhana matahari total dalam gerhana matahari hibrida, berikut ini wilayahnya dan waktu terjadinya puncak gerhana, dalam WIT seperti dikutip dari keterangan BRIN.
- Pulau Kisar: 13.23.09
- Pulau Maopora: 13.25.05
- Pulau Damar: 13.28.25
- Pulau Watubela: 13.40.49
- Kepulauan Antalisa: 13.45.14
- Randepandai: 13.50.32
- Roswar: 13.51.45
- Pulau Num: 13.54.45
- Wooi: 13.55.08
- Serui: 13.55.08
- Biak Kota: 13.57.18
Gerhana Sebagian
Berikut ini daftar lengkap untuk waktu puncak gerhana dari fenomena gerhana matahari hibrida di 30 provinsi Indonesia, seperti dikutip dari Instagram BRIN.
WIB
- Banda Aceh - tidak terjadi gerhana
- Medan - 10.50.18
- Padang - 10.44.04
- Pekanbaru - 10.49.08
- Tanjungpinang - 10.55.39
- Jambi - 10.48.46
- Bengkulu - 10.41.44
- Palembang - 10.48.02
- Pangkalpinang - 10.52.23
- Bandarlampung - 10.43.59
- Serang - 10.44.14
- Jakarta - 10.45.25
- Bandung - 10.45.19
- Semarang - 10.50.30
- Yogyakarta - 10.48.46
- Surabaya - 10.54.27
- Pontianak - 11.03.05
- Palangkaraya - 11.07.27
WITA
- Denpasar - 11.56.28
- Mataram - 11.58.23
- Kupang - 12.10.46
- Banjarbaru - 12.06.30
- Samarinda - 12.17.37
- Tanjungselor - 12.25.10
- Manado - 12.37.53
- Gorontalo - 12.32.08
- Palu - 12.22.23
- Mamuju - 12.16.34
- Makassar - 12.12.24
- Kendari - 12.21.28
WIT
- Sofifi - 12.42.13
- Ambon - 13.34.31
- Sorong - 13.47.07
- Manokwari - 15.53.23
- Jayapura - 14.04.57
- Nabire - 13.51.36
- Wamena 13.58.11
- Merauke - 13.53.10
Advertisement
Provinsi yang Paling Awal Alami Gerhana Matahari 20 April 2023
Menurut Andi Pangerang dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional di laman Edukasi Sains Antariksa, Yogyakarta akan jadi ibu kota provinsi yang paling awal mengalami gerhana matahari sebagian.
Merujuk laman tersebut, awal sebagian dari gerhana akan terjadi pada pukul 09.26.41 WIB dengan puncak gerhana di 10.48.46 WIB dan akhir sebagian 12.16.17, dan berdurasi 2 jam 50 menit dengan obskurasi 52,59 persen.
Sementara Medan, menjadi ibu kota provinsi yang paling awal mengakhiri gerhana matahari sebagian dengan awal sebagian pada 10.13.09 WIB, puncak gerhana 10.50.18 WIB, akhir sebagian 11.28.54 WIB, dengan durasi 1 jam 15 menit.
Lalu Jayapura, akan jadi ibu kota provinsi yang paling akhir memulai, sekaligus mengakhiri Gerhana Matahari Sebagian.
Awal sebagian dari gerhana matahari 2023 di Jayapura berlangsung pada 12.29.42 WIT, puncak gerhana 14.04.57 WIT, akhir sebagian 15.30.54 WIT, dengan durasi 3 jam 1 menit
Meski begitu, Gerhana Matahari Sebagian di 20 April 2023 tidak dialami di lima kabupaten/kota di Provinsi Aceh yaitu Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Pidie.
Penjelasan Terjadinya Gerhana Matahari Hibrida
Menurut BMKG, Gerhana matahari hibrida terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris, sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.
Advertisement