Liputan6.com, Jakarta - Penentuan Hari Raya Lebaran Idul Fitri 2023 hingga saat ini belum juga diketahui. Masyarakat masih bertanya-tanya sebenarnya pada tanggal berapakah Lebaran Idul Fitri 2023 akan dirayakan.
Tifatul Sembiring, anggota DPR RI, menyebutkan bahwa Hari Raya Idul Fitri 2023 kembali akan dijalani secara berbeda antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Advertisement
Baca juga: Lebaran 2023 Bakal Berbeda antara Muhammadiyah, NU dan Pemerintah, BRIN Ungkap Penyebabnya
Tifatul Sembiring pun mencuit di Twitter, Senin (17/4/2023), bahwa Muhammadiyah telah menentukan 1 Syawal 1444 H jatuh pada 21 April 2023.
"Hasil hisab Muhammadiyah utk Kamis 20 April 2023, tinggi hilal : 1° 47’ 58” sedangkan hisab LF NU : 1° 55’ 43”. Muhammadiyah sudah putuskan 1 Syawwal jatuh pada hari Jumat 21 April 2023. Artinya puasa 29 hari," cuitnya.
Pemerintah dan NU Diperkirakan Merayakan Idul Fitri 2023 Sabtu 22 April 2023
Sementara itu, Tifatul Sembiring menyebut bahwa kemungkinan pemerintah dan NU merayakan Idul Fitri bersama dengan menjalani puasa selama 30 hari.
"Sedangkan NU dan Pemerintah akan melihat hasil ru’yah. Namun, hampir bisa dipastikan hilal 1° - 2° itu TIDAK akan terlihat di Indonesia. Apalagi ada kesepakatan BIMS di 3°.Sangat mungkin NU dan Pemerintah lebaran, Sabtu 22 April 2023. Artinya Ramadhan 1444 H jadi 30 hari," lanjutnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tifatul Sembiring Ingatkan Tetap Jaga Persatuan
Perbedaan merayakan Hari Raya Idul Fitri, bukan kali pertama dilakukan di Indonesia. Meski begitu, Tifatul Sembiring, tetap mengingatkan untuk tetap menjaga persatuan.
"Meski beda, namun persatuan tetap di jaga...oke...😊.Prinsipnya juga, walau beda, yg penting puasa Ramadhan tidak boleh kurang dari 29 hari, tak boleh lebih dari 30 hari...😉Wassalam...," sambungnya.
Lihat Hilal di 123 Titik untuk Tentukan Hari Raya Idul Fitri 2023
Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1444 H pada 20 April 2023 mendarang. Sidang isbat dilaksanakan secara tertutup.
Diungkapkan Kamaruddin Amin, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, menjelaskan sidang isbat akan diawali dengan Seminar pemaparan posisi hilal pada 20 April 2023 berdasarkan data hisab.
Hilal akan dilihat dari 123 lokasi dari seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua Barat, dilansir situs kemenag.go.id.
Advertisement