Perputaran Uang di Daerah Naik hingga 15 Persen di Momen Mudik Lebaran

Geliat ekonomi yang terjadi di bulan Ramadan dan libur Lebaran ini bakal berdampak positif pada momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Khususnya untuk kuartal kedua tahun ini yang bertepatan di bulan April.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2023, 19:00 WIB
Calon pembeli memilih baju di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (23/4/2022). Menjelang Lebaran, Pasar Tanah Abang dipadati pengunjung yang memburu busana atau pakaian muslim untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan memperkirakan bakal ada 120 juta orang yang melakukan perjalanan mudik lebaran tahun 2023 di seluruh Indonesia. Angka ini meningkat tajam dari jumlah pemudik di momen mudik Lebaran tahun 2022 yang hanya 85 juta orang. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan tingginya orang yang akan melakukan perjalanan mudik bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian di daerah. Mengingat setiap musim lebaran, ekonomi di daerah bisa menggeliat hingga 15 persen. 

“Biasanya perputaran uang kartal di periode lebaran itu meningkat tajam 10 persen hingga 15 persen. Sehingga kita melihat ini sebagai potensi momentum pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata Febrio dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi April 2023, Jakarta, Senin (17/4). 

Tak hanya, geliat ekonomi yang terjadi di bulan Ramadan dan libur lebaran ini bakal berdampak positif pada momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Khususnya untuk kuartal kedua tahun ini yang bertepatan di bulan April. 

“Nah ini nanti akan terlihat cukup kuat di pertumbuhan ekonomi triwulan kedua, karena ini masuk sudah dalam triwulan kedua,” kata Febrio.

Berbagai potensi positif tersebut bisa terwujud karena pandemi Covid-19 makin terkendali dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini juga berkat vaksinasi massal yang berjalan sesuai rencana pemerintah. Sehingga semua aktivitas masyarakat berangsur-angsur membaik seperti sedia kala.

“Ini memang lebaran yang cukup besar magnituden-ya karena kalau kita lihat covid-19 sangat berkurang jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan juga progres vaksinasi yang sangat baik,” pungkasnya. 

 


Prediksi Pengusaha

Pemprov DKI Jakarta berencana menertibkan pedagang parcel di jalan Pegangsaan Timur, Cikini, Jakarta, Rabu (15/6/2016). Rencananya para pedagang parsel lebaran tersebut akan direlokasi ke Jalan Penataran dan Pasar Hias Rias. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Hal serupa juga diprediksi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang memproyeksi perputaran uang selama periode mudik Idulfitri 1444 Hijriah mencapai Rp92,3 triliun. Angka ini dihitung dari jumlah pemudik tahun ini yang diperkirakan mencapai 123,8 juta orang atau setara dengan 30.752.000 keluarga di Indonesia.

"Jika setiap keluarga membawa uang rata-rata Rp3.000.000 maka perputaran uangnya sebesar tersebut di atas. Ini dihitung rata-rata paling minimal, masih berpeluang di atas itu," ujar Sarman dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/4).

Perputaran uang tersebut akan menyebar di sejumlah sektor terkait kegiatan mudik. Terutama usaha transportasi darat, laut, dan pesawat udara.

Kemudian, sektor usaha kuliner, hotel/penginapan, restoran, kafe, destinasi wisata, UKM makanan khas daerah. Selain itu, penjual souvenir, warung dan toko oleh-oleh dan berbagai produk unggulan daerah diperkirakan akan juga ikut kecipratan untung dari kegiatan mudik lebaran.

"Mudik Idulfitri tahun ini terdiri atas mudik antar Kabupaten/kota, antar provinsi, antar pulau dan antar wilayah. Antar wilayah maksudnya dari Kawasan Barat ke tengah dan timur atau sebaliknya," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya