Liputan6.com, Jakarta - Momentum libur Lebaran dan mudik setiap tahun selalu menjadi pendongkrak utama dalam pergerakan wisatawan, terutama wisatawan Nusantara. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut pihaknya mengestimasi jumlah potensi perputaran ekonomi di libur Lebaran 2023.
"Diprediksi pertumbuhan pergerakan masyarakat di musim mudik naik sebesar 44,2 persen dibanding di 2022 yaitu 85,5 juta," kata Sandiaga Uno dalam "Extended The Weekly Brief with Sandi Uno" yang digelar secara hybrid, Senin (17/4/2023).
Advertisement
Kenaikan ini, dikatakan pria yang akrab disapa Sandi ini, disebabkan jumlah hari libur lebih panjang hingga relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan. Pihaknya juga berasumsi basis pengeluaran wisatawan Nusantara saat mudik Lebaran periode 2019-2021 sekitar Rp1,94 juta per pax.
"Maka diproyeksikan perputaran ekonomi naik dari angka estimasi awal Rp150 triliun ke Rp240,1 triliun," tambahnya.
Meski patut disyukuri, namun perlu pula diantisipasi. Mengingat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif harus menyiapkan destinasi agar menetapkan seluruh protokol CHSE.
"Kami sudah mengirimkan surat sosialisasi peningkatan keamanan dan keselamatan juga untuk wisatawan bahari," kata Sandi.
Ia melanjutkan, "Surat tersebut telah kami kirimkan untuk menyambut pemantauan Hari Raya Idul Fitri 2023 dan memastikan kesiapan destinasi dan lokasi daya tarik wisata untuk bersiap-siap, harapannya ada peningkatan dari segi protokol keselamatan sehingga yang dikhawatirkan terjadinya kecelakaan atau juga penumpukan bisa kita hindari."
Sandi juga kembali menginstrusikan pelaku pariwisata untuk berhati-hati dengan memerhatikan sistem manajemen keselamatan.
Preferensi Aktivitas Wisatawan Nusantara
Pihaknya berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menyampaikan permohonan bantuan sosialisasi kepada seluruh pemudik. "Terutama yang akan berwisata mengecek kendaraannya agar dalam keadaan yang mumpuni, bus pariwisata yang akan digunakan pastikan busnya itu sudah mengikuti ramp check sudah ada di dalam aplikasi Spionam, supirnya sudah mengikuti pelatihan dan tahu bagaimana mengatur perjalanan maupun juga berkaitan denga kondisi di lapangan," jelasnya.
Sementara, mudik adalah salah satu aktivitas pariwisata yang bervolume besar dengan pengeluaran yang tinggi. Sandi mengatakan hal ini menjadi potensi penggerak perekonomian masyarakat terbesar di Indonesia.
"Dengan kolaborasi, adaptasi, dan inovasi, kami terus menghadirkan solusi agar perjalanan para pemudik menjadi aman, nyaman, dan sehat dan menyenangkan mendorong mereka untuk berwisata di Indonesia Aja, karena dengan mudik asyik, ekonomi pariwisata optimis bangkit," tuturnya.
Dikatakan Sandi tim dari Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf telah memetakan preferensi aktivitas wisatawan Nusantara selama libur Lebaran. Hal inilah yang menjadi dasar pihaknya untuk penyusunan rekomendasi kebijakan pengaturan aktivitas wisata dalam rangka libur nasional ke depan.
Advertisement
Fokus Pergerakan Mudik
"Potensi pergerakan masyarakat pada masa angkutan Lebaran 123,8 juta orang dan 22 persen yang terbesar ini adalah menggunakan mobil pribadi, disusul sepeda motor 20,3 persen, selanjutnya bus (18,39 persen) dan kereta api jarak jauh (11,69 persen). Inilah top four kalau kita lihat ini yang menjadi fokus, agar mereka bisa menjalani mudik Lebaran dengan aman," lanjutnya.
Ia menyebut, ada beberapa data yang kita dapat dari survei lapangan. "Yaitu lokus yang menjadi titik pergerakan mudik, yaitu Jawa, terutama Jateng dan Cirebon, Sulawesi Makassar, Lampung, dan Sumatera khususnya sekitar Kota Padang sebagai jalur utama arus mudik untuk perwakilan wilayah Barat, Tengah, dan Timur," jelasnya.
Pihaknya melakukan survei di daerah-daerah tersebut dan lima daerah asal perjalanan terbanyak saat Lebaran 2023. "Jawa Timur 17,1 persen, Jawa Tengah 15,1 persen, Jabodetabek 14,8 persen, selanjutnya lima daerah tujuan perjalanan terbanyak Jawa Tengah, Jawa Timur, dan beberapa daerah," terang Sandi. Data sementara dari 761 responden, survei online ini masih berlangsung sampai 28 April 2023.
Survei Online
Namun dari data yang didapat sampai 11 April 2023, ternyata 77,6 persen responden menyatakan akan melakukan perjalanan mudik selama libur Lebaran 2023 dan mereka akan berwisata 92 persen.
"Berarti ini adalah peluang buat rekan-rekan semua dan 63,4 persen menyatakan merencanakan liburan mereka kurang dari 1 bulan sedangkan sisanya merencanakan lebih dari 1 bulan," ungkapnya. Ada sekitar 37 persen yang liburnya lebih dari 1 bulan dan pemesanan kebutuhan wisata melalui online travel agent 51,3 persen.
Sebanyak 58,6 persen responden memilih lokasi tujuan wisata dalam kota domisili atau tujuan mudik, dan ada 42 persen yang di kabupaten lainnya. "Berarti ini potensi wisata Nusantara yang harus kita petakan dan durasi wisata 2 sampai 4 hari dan kita juga melihat moda transportasi terbanyak menggunakan kendaraan pribadi 74,6 persen," tambahnya.
Sandi menerangkan, "Ke mana mereka akan pergi? Preferensinya pantai, danau, dan laut 64 persen lebih, pusat kuliner 54 persen, pegunungan atau agrowisata 51 persen lebih, taman rekreasi 36 persen lebih dan desa wisata hampir mencapai 30 persen."
Advertisement