Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) memutuskan membagikan dividen tunai sebesar 70 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2022 sebesar Rp 2,36 triliun. Dividen yang dibagikan itu setara Rp 1,65 triliun. Sisa laba bersih sebesar 30 persen atau setara Rp 709,45 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
"Jika dibandingkan dengan nilai yang dibagikan pada tahun lalu yang sebesar Rp 1,02 triliun, pembagian dividen pada tahun ini terhitung tumbuh 61,76 persen. Hal ini mengindikasikan komitmen perseroan untuk terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” ujar Direktur Utama Semen Indonesia, Donny Arsal, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (17/4/2023).
Advertisement
Ia menambahkan, SIG akan terus berupaya untuk memperkuat kapasitas perseroan melalui inovasi produk dan layanan, penguatan jaringan distribusi dan optimalisasi fasilitas produksi, hingga peningkatan operational excellence pada aktivitas operasional termasuk inisiatif digitalisasi yang berkontribusi pada efisiensi, untuk menyasar peningkatan kinerja pada 2023.
"SIG berkomitmen untuk terus menjaga kepemimpinan pasar dan mempertahankan kinerja yang positif demi terciptanya pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi para pemegang saham,” tutur Donny Arsal.
Gerak Saham SMGR
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 17 April 2023, saham SMGR melemah 1,2 persen ke posisi Rp 6.050 per saham. Saham SMGR dibuka stagnan Rp 6.125 per saham. Saham SMGR berada di level tertinggi Rp 6.175 dan terendah Rp 6.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.053 kali dengan volume perdagangan 135.412 lot saham. Nilai transaksi Rp 82 miliar.
Perubahan Susunan Pengurus Perseroan
Rapat memberhentikan dengan hormat Astera Primanto Bhakti sebagai Komisaris; Aas Asikin Idat sebagai Komisaris Independen; Aulia Mulki Oemar sebagai Direktur Bisnis dan Pemasaran; dan Adi Munandir sebagai Direktur Supply Chain.
Rapat juga mengubah nomenklatur jabatan Direksi Perseroan yaitu semula Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Portofolio.
Selanjutnya, Rapat mengangkat Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, yaitu Yustinus Prastowo sebagai Komisaris; Saor Siagian sebagai Komisaris Independen; Subhan sebagai Direktur Bisnis dan Pemasaran; dan Reni Wulandari sebagai Direktur Operasi.
Berikut susunan dewan komisaris dan direksi perseroan yang baru:
Komisaris Perseroan
- Komisaris Utama: Rudiantara
- Komisaris: Arief Prasetyo Adi
- Komisaris: Lydia Silvanna Djaman
- Komisaris: Sony Subrata
- Komisaris: Yustinus Prastowo
- Komisaris Independen: Saor Siagian
- Komisaris Independen: Nasaruddin Umar
Direksi Perseroan:
- Direktur Utama: Donny Arsal
- Direktur Bisnis dan Pemasaran: Subhan
- Direktur SDM dan Umum: Agung Wiharto
- Direktur Operasi: Reni Wulandari
- Direktur Suppy Chain: Yosviandri
- Direktur Keuangan dan Manajemen Portofolio: Andriano Hosny Panangian
Advertisement
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengumumkan hasil kinerja keuangan hingga akhir 2022. Emiten semen pelat merah ini membukukan pendapatan Rp 36,37 triliun pada 2022. Pendapatan perseroan turun 0,89 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 36,70 triliun.
Mengutip laporan keuangan Semen Indonesia, Senin (13/3/023), beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 25,70 triliun atau meningkat 2,92 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 24,97 triliun.
Dengan demikian, laba kotor Semen Indonesia turun 8,95 persen menjadi Rp 10,67 triliun pada 2022 dari Rp 11,72 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan 18 persen menjadi Rp 2,49 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 2,11 triliun.
Hingga akhir 2022, Semen Indonesia mengantongi laba bersih sebesar Rp 2,36 triliun. Laba perseroan naik 15,68 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,04 triliun.
Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 82,96 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 81,76 triliun. Kemudian, liabilitas SMGR Rp 33,27 triliun hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 37,11 triliun.
Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 47,23 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 42,87 triliun.