Begini Kondisi Anggota Densus 88 Korban Penyerangan 3 WNA Uzbekistan

Juru Bicara (Jubir) Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Mabes Polri Kombes Aswin Siregar memastikan kondisi korban penyerangan oleh tiga WNA Uzbekistan sudah mulai stabil.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2023, 02:14 WIB
Ilustrasi Densus 88 Korban Penyerangan WNA Uzbekistan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara (Jubir) Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Mabes Polri Kombes Aswin Siregar memastikan kondisi korban penyerangan oleh tiga WNA Uzbekistan sudah mulai stabil. Diketahui dalam penyerangan tersebut, satu orang petugas Imigrasi atas nama Adi Widodo meninggal dunia.

"(Bripda) Bahrin sudah stabil dan dalam perawatan," katanya saat dihubungi, Senin (17/4/2023).

Sedangkan, untuk Bripda Dendri masih mendapatkan perawatan secara intensif di rumah sakit.

"Sedangkan (Bripda) Dendri Masih di ICU," ujarnya.

Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri bersama Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara, telah mengamankan empat orang Warga Negara Asing (WNA) asal Uzbekistan pada 24 Maret 2024. Mereka diketahui atas nama inisial BA alias Jf (32), OMM alias IM (28), BKA (40) dan MR (26).

Usai diamankan petugas dan ditempatkan di ruang detensi kantor Imigrasi Jakarta Utara, ternyata tiga WNA tersebut melarikan diri pada 10 April 2023, sekira pukul 04.00 Wib.

Dalam proses pelarian itu, BA, IM dan MR melakukan penyerangan terhadap petugas jaga dengan pisau yang didapatnya dari dapur.

"Keempat WNA Uzbekistan tersebut titipkan di kantor Imigrasi dalam rangka menunggu proses pendeportasian untuk kembali ke Negara asalnya. Kemudian pada 10 April 2023 sekitar pukul 04.00 Wib," kata Juru Bicara Densus 88 antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Selasa 11 April 2023.

"Kalau sekarang Ramadan jelang persiapan sahur, WNA ditempatkan di ruang detensi tersebut melakukan penyerangan terhadap petugas Imigrasi dan anggota Densus 88 yang bertugas di kantor tersebut," sambungnya.


Lakukan Investigasi dan Pengejaran

Ilustrasi Densus 88 Antiteror 88 Polri, Foto: Antaranews.com

Setelah adanya penyerangan tersebut, petugas kemudian langsung melakukan investigasi dan pengejaran terhadap ketiganya yang telah membobol atap plafon kantor Imigrasi.

"Dari peristiwa ini menimbulkan korban jiwa dari petugas Imigrasi atas nama bapak Adi Widodo meninggal dunia. Kemudian Dikky Firstho Damas staff Imigrasi menderita luka berat sekarang masih dirawat. Kemudian Bapak Supriatna ini luka ringan staff Imigrasi," sebutnya.

"Kemudian dari anggota Densus 88 ada Bripda Dendri yang sekarang masih dirawat dan luka berat, Bripda Bahrain luka berat," sambungnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya