Liputan6.com, Jakarta - Viral di media sosial insiden keributan antara seorang penumpang berdebat dengan petugas maskapai Batik Air. Keributan itu dipicu karena sang penumpang tidak terima barang di dalam kopernya hilang. Dalam keterangan video tersebut ponsel wanita itu yang ada di dalam koper hilang.
Video itu diunggah akun TikTok @deshki, pada Senin, 17 April 2023. Tidak diketahui peristiwa itu terjadi di bandara mana, yang jelas video tersebut jadi viral dan dibagikan ulang di sejumlah akun media sosial, salah satunya akun Instagram @terang_media.
Advertisement
Dalam keterangan video itu juga disebutkan koper penumpang tersebut dibongkar dan barang-barang di dalamnya diacak-acak. "Penumpang Batik Air international kehilangan barang dikopernya, handphone hilang, barang barang di acak-acak, koper dibongkar, tidak mau tanggungj awab,” demikian narasi tertulis dalam video itu.
Berdasarkan informasi akun pengunggah video tersebut, koper itu diketahui milik warga negara Amerika Serikat bernama Leni Sidabutar. "Koper klien saya ini buk Leni, Leni Sidabutar Warga Negara Amerika, kopernya dijebol di Batik Air ya? Batik Air,” ungkapnya. Ia pun menyebut, pihak Batik Air tak mau bertanggung jawab atas hilangnya barang milik penumpang tersebut.
"Terus mbaknya (pegawai Batik Air) bilang ini hilang bukan salahnya Batik Air. Padahal jebol di Indonesia,” terangnya. Menurutnya, harga ponsel yang hilang itu seharga Rp3 juta. Namun, kata dia, bukan soal harga barangnya melainkan masalah prinsip.
Sementara itu, pihak penumpang Batik Air yakni Leni mengaku barang miliknya di dalam kopernya itu diacak-acak. Padahal, menurutnya, kopernya tersebut hanya bisa dibuka oleh petugas keamanan bandara atau Transportation Security Administration (TSA).
"Saya beli lock itu. Tidak ada yang bisa membuka kecuali TSA. Artinya hanya orang dalam yang bisa membuka," ujar Leni yang beberapa kali berbicara dalam bahasa Inggris.
Surat Asuransi dari Petugas Batik Air
Wanita itu lalu menanyakan langkah apa yang akan diambil oleh pihak manajemen. Sedangkan petugas mengatakan akan mengeluarkan surat asuransi.
Namun saat ditanya kapan, petugas tidak tahu kapan surat itu bisa keluar. "Nih kehilangan kita kehilangan di Batik Air, jadi tanggung jawabnya apa, asuransi berapa lama," pria ucap perekam video. "Itu nggak tahu prosesnya," ucap wanita yang diduga manajer di Batik Air.
Insiden itu pun langsung mendapat banyak komentar dari para warganet. "HP ilang sih gw udh ngereog, bkn masalah harga HP, datanya cuy, blum tentu balik" komentar seorang warganet.
"Apapun maskapainya, gw ga bakal naruh barang berharga didalam koper yang masuk bagasi," tulis warganet lainnya.
"Mengecewakan.. lebih baik tidak usah menjawab kalau tidak bisa memutuskan.. jangan berat sebelah ke karyawan.. yg gaji situ kan penumpang," komentar warganet lainnya.
Di TikTok, dua video yang diunggah akun @deshki, video yang dibagikan pada 15 April 2023 sudah dilihat lebih dari 2 juta kali, sedangkan yang dibagikan pada 16 April 2023 sudah ditonton lebih dan 3,4 juta kali.
Advertisement
Barang Berharga di Bagasi Kabin
Menanggapi peristiwa yang viral itu, pihak Batik Air yang tergabung dalam Lion Air Group akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi meski tidak secara langsung tentang hilangnya ponsel milik penumpang wanita tersebut.
Menurut Danang Mandala Prihantoro selaku Corporate Communications Strategic of Lion Air Group dalam keterangan tertulis pada Liputan6.com, Senin, 17 April 2023, pihaknya kembali mengimbau dan mewajibkan kepada seluruh penumpang agar memperhatikan penempatan barang berharga dalam mempersiapkan rencana perjalanan dan selama dalam penerbangan.
Pihaknya pun menegaskan bahwa penumpang dilarang meletakkan barang berharga pada bagasi tercatat (bagasi yang didaftarkan saat check-in), agar penumpang meletakkan barang-barang berharga di atas tempat duduknya dan menjaga bagasi kabinnya.
Hal ini sesuai dalam ketentuan yang sudah tertulis dalam tiket dan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) 77 Tahun 2011. Jenis dan kategori barang berharga untuk dimasukkan ke dalam bagasi kabin adalah sebagai berikut:
1. Laptop, tablet dan bentuk komputer portable lainnya.
2. Kamera, peralatan fotografi dan lensa.
3. Perhiasan dan barang-barang berharga lainnya, seperti emas, berlian dan perak.
4. Dokumen penting, seperti paspor, tiket pesawat dan dokumen bisnis.
5. Barang elektronik lainnya, seperti smartphone (ponsel pintar), iPod dan charge
6. Obat-obatan atau suplemen yang diperlukan selama perjalanan.
7. Uang tunai, kartu kredit dan dokumen keuangan lainnya.
Sementara alasan penumpang harus meletakkan barang-barang berharga di dalam bagasi kabin, karena:
Pertama, penumpang yang membawa barang berharga ke dalam kabin pesawat, bisa menjaga barang miliknya sendiri.
Kedua, penumpang secara mudah mengakses dan memantau barang mereka selama penerbangan serta memudahkan mengambil barang-barang berharga apabila dibutuhkan serta ketika turun dari pesawat.
Ketiga, penumpang berkontribusi menciptakan suasana penerbangan lebih aman dan nyaman. Penumpang wajib menyampaikan informasi yang aktual kepada petugas check-in bahwa tidak ada barang berharga di dalam bagasi tercatat dan barang berharga sudah dibawa ke dalam bagasi kabin.
Lion Air Group menegaskan bahwa pihak maskapai tidak bertanggungjawab atas kerusakan atau kehilangan barang berharga yang terdapat di dalamnya bila penumpang tetap membawa barang bawaan kategori berharga di dalam bagasi tercatat (bagasi yang didaftarkan saat check-in).
Advertisement