Liputan6.com, Jakarta - Chelsea perpanjang rekor kekalahannya menjadi tiga laga beruntun setelah takluk 1-2 di tangan Brighton & Hove Albion di hadapan publiknya sendiri akhir pekan lalu. Pasca laga memalukan tersebut, pemilik klub Todd Boehly dilaporkan masuk ke ruang ganti pemain dan menyemprot para pemain dengan menggambarkan performa klub musim ini memalukan.
Bos asal Amerika Serikat itu dikabarkan kecewa lantaran sudah menggelontorkan uang hingga 600 juta poundsterling untuk berinvestasi di sektor pemain tetapi tim tidak dapat memberikan hasil yang sepadan.
Advertisement
Dilansir dari The Guardian, tujuan utama Boehly bersama dengan sesama anggota dewan Chelsea, Behdad Eghbali dan Hansjorg Wyss adalah untuk membangkitkan semangat para pemain jelang pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions melawan Real Madrid, Rabu (19/4/2023).
Ketiga bos tersebut dilaporkan menghabiskan satu jam di dalam ruang ganti pemain. Dan meskipun sebenarnya bukan sesuatu yang aneh bagi pemilik klub untuk menemui dan berbicara dengan para pemain, berdasarkan laporan The Guardian ada satu orang di dalam yang mengatakan semuanya berjalan aneh dengan Todd Boehly.
Namun, hal itu langsung ditepis oleh kiper Chelsea Kepa Arrizabalaga yang bersikeras jika tidak ada yang aneh dengan pidato Boehly.
“Todd datang ke ruang ganti di setiap pertandingan. Kami memiliki obrolan yang berbeda dengannya setelah pertandingan yang berbeda. Saya tidak akan mengatakan apa yang ia katakan. Itu normal ketika ia datang,” jelas kiper berkebangsaan Spanyol itu.
Aman Terkendali
Sementara itu, dari sudut pandang manajer, Frank Lampard juga menegaskan jika tidak ada masalah apapun dengan anggota dewan yang masuk ke ruang ganti pemain.
“Mungkin ada beberapa kritik terhadap pemilik lama kami karena tidak datang ke pertandingan dan tidak ada di sekitar kita. Tetapi itu tidak selalu benar. Ketika seorang pemilik berinvestasi dalam minat mereka pada tim dan ingin membantu meningkatkan kualitas tim, itu adalah hak prerogatif mereka untuk mendapatkan masukan yang mereka inginkan,” ujar Lampard.
Advertisement
Positif
Lebih lanjut lagi, Lampard menjelaskan sudut pandangnya sebagai pemain ketika ia dan rekan-rekannya dulu berkesempatan untuk bertemu dengan pemilik klub. Manajer berkebangsaan Inggris itu mengungkapkan jika merupakan perasaan yang menyenangkan jika pemilik klub mau mendatangi para pemain.
“Saya ingat saat-saat sebagai pemain pemilik pertama kali datang ke ruang ganti. Saya ingat sangat senang bahwa mereka (pemilik klub) ada di sana. Anda bisa menyentuhnya, anda bisa melakukan tos dan mendengarkan serta merasakannya. Saya memiliki hal-hal yang ingin saya sampaikan setelah pertandingan. Jika pemilik masuk dan ingin bersikap positif dan berbicara kepada para pemain, maka saya pikir itu adalah bagiannya untuk melakukan itu,” kata eks pemain yang juga merupakan top skor sepanjang masa Chelsea.
Fans Protes
Bukan sesuatu yang mengejutkan jika rentetan hasil buruk yang diperoleh Chelsea musim ini pada akhirnya akan memicu amarah para penggemarnya. Aksi protes para penggemar The Blues tergambar jelas dalam laga kontra Brighton di mana beberapa penggemar terlihat memprotes Todd Boehly selama pertandingan berjalan.
Namun, berkenaan dengan hal tersebut Frank Lampard merasa jika itu adalah sesuatu yang wajar dan merupakan bagian dari gairah sebagai seorang penggemar.
“Berkenaan dengan kepemilikan dan penggemar, semangat (untuk meraih kesuksesan) berjalan dua arah. Para penggemar menunjukkan semangat serta gairah dan saya tidak berpikir pemilik atau siapa pun yang datang ke Chelsea akan mengharapkan hal sebaliknya. Kami cukup beruntung bahwa klub telah berhasil meraih kesuksesan dalam 20 tahun terakhir dan itu berarti para penggemar akan menginginkan lebih dari itu,” jelas Lampard.
Advertisement