Paris Bergejolak Merespons Pidato Presiden Macron

Di banyak kota, para penentang undang-undang pensiun turun ke jalan untuk memukul-mukul panci dan wajan selama pidato Macron yang disiarkan di televisi, dengan seruan yang menggema: "Macron tidak mau mendengarkan kami? Kami tidak akan mendengarkannya!"

oleh Arny Christika Putri diperbarui 18 Apr 2023, 12:00 WIB
Paris Bergejolak Merespons Pidato Presiden Macron
Di banyak kota, para penentang undang-undang pensiun turun ke jalan untuk memukul-mukul panci dan wajan selama pidato Macron yang disiarkan di televisi, dengan seruan yang menggema: "Macron tidak mau mendengarkan kami? Kami tidak akan mendengarkannya!"
Para pengunjuk rasa berbaris di belakang tong sampah saat mereka berdemonstrasi setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mencoba meredakan ketegangan dalam pidato yang disiarkan di televisi, di Paris, Senin (17/4/2023). (AP Photo/Thibault Camus)
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Senin bahwa ia mendengar kemarahan orang-orang atas kenaikan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun, tetapi bersikeras bahwa hal itu diperlukan untuk menjaga agar sistem pensiun tetap bertahan seiring dengan bertambahnya populasi. (AP Photo/Thibault Camus)
Berbicara dari Istana Elysee, Macron membela reformasi itu sebagai “perlu” dan bersikeras “tidak melakukan apa-apa” bukanlah solusi. (AP Photo/Thibault Camus)
Di banyak kota, para penentang undang-undang pensiun turun ke jalan untuk memukul-mukul panci dan wajan selama pidato Macron yang disiarkan di televisi, dengan seruan yang menggema: "Macron tidak mau mendengarkan kami? Kami tidak akan mendengarkannya!" (AP Photo/Laurent Cipriani)
Setelah pidato tersebut, puluhan orang bergabung dalam protes spontan di ibu kota, membakar kontainer sampah dengan polisi menembakkan tabung gas air mata untuk membubarkan mereka. (AP Photo/Thibault Camus)
Di banyak tempat lain di seluruh Prancis, aksi protes tetap berlangsung damai, dengan orang-orang bernyanyi dan menari di depan balai kota diiringi suara panci dan wajan yang digunakan sebagai drum. (AP Photo/Thibault Camus)
Banyak yang menolak perubahan tersebut karena dianggap tidak adil, dengan alasan pemerintah seharusnya menaikkan pajak bagi orang kaya atau pengusaha. (AP Photo/Thibault Camus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya