Liputan6.com, Jakarta - Tidak dapat dipungkiri, Belanda merupakan negara yang selalu hebat dalam menghasilkan bakat muda, baik di liga mereka Eredivisie maupun di level timnas. Jadi bukan tanpa alasan dalam skuad Timnas Belanda pada ajang Piala Dunia 2022 kemarin terdapat 12 pemain yang berusia 25 tahun ke bawah dari total keseluruhan 26 pemain.
Dan yang menariknya adalah, enam pemain yang terlibat dalam skuad Piala Dunia Oranje merupakan peraih penghargaan Johan Cruyff yang sangat bergengsi di negeri kincir angin. Sebagai informasi, penghargaan tersebut diberikan kepada pemain terbaik di setiap tahunnya atas penampilan mereka selama satu musim.
Baca Juga
Advertisement
Sekarang, tidak ada persyaratan kewarganegaraan untuk penghargaan Johan Cruyff yang artinya terbuka lebar lebih dari sekadar orang Belanda dan sederet nama bintang sepak bola telah memenangkan penghargaan ini.
Nama pertama yang memenangkan penghargaan ini setelah rebranding pada tahun 2003 adalah Arjen Robben. Nama legenda sepak bola yang satu ini mulai meroket ketika ia masih bermain untuk PSV. Di klub yang berbasis di kota Eindhoven itulah Robben meraih gelar Eredivisie serta penghargaan Johan Cruyff.
Setelah itu, sosok yang dikenal dengan kelihaian kaki kirinya tersebut pindah ke Chelsea pada tahun 2004 di mana ia memperoleh dua gelar Liga Inggris sebelum akhirnya berlabuh ke Real Madrid di tahun 2007.
Karirnya paling bersinar ketika ia menghabiskan 10 tahun di Bayern Munchen pada periode 2009-2019. Selain memenangkan berbagai gelar termasuk satu treble pada tahun 2013, Robben berhasil menciptakan kemitraan di lini sayap paling mematikan dengan Franck Ribery.
Wesley Sneijder
Bisa dibilang salah satu playmaker paling berbakat yang muncul dari akademi Ajax, Wesley Sneijder adalah pemain berikutnya yang memenangkan penghargaan Johan Cruyff yang prestisius. Sama seperti Robben, Sneijder juga bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2007 dan juga hanya menghabiskan dua tahun karirnya di sana sebelum akhirnya hengkang ke Inter Milan.
Sneijder meraih satu gelar La Liga selama berkarir di Spanyol. Namun, karirnya akan dikenang setelah ia memainkan peran penting dalam membantu Inter meraih treble pada tahun 2010 yang sekaligus menjadi gelar Liga Champions pertama sejak tahun 1965.
Advertisement
Christian Eriksen
Setelah memukau Amsterdam Arena dengan kecerdasannya yang luar biasa dan kemampuan mengumpannya yang elegan, pemain asal Denmark satu ini telah berkembang menjadi salah satu gelandang kreatif paling berbakat dalam satu dekade terakhir. Christian Eriksen semakin dikenal ketika ia bermain untuk Tottenham Hotspur di mana ia menjadi andalan dalam membuat assist. Visi kelas dunia dan umpan elit yang dimiliki Eriksen sangat penting bagi kesuksesan Mauricio Pochettino di London Utara.
Setelah itu, pemain berusia 31 tahun tersebut bergabung dengan Inter Milan pada tahun 2020 dan menghabiskan satu tahun di sana sebelum akhirnya bergabung dengan Brentford untuk periode singkat dan berlabung ke Manchester United pada musim panas tahun lalu.
Matthijs de Ligt
Bek tangguh yang satu ini dikenal dengan kekuatan, kepemimpinan dan kemampuan duel udaranya yang luar biasa. Usianya belum genap 20 tahun ketika ia mengemban tugas sebagai kapten Ajax. Kedewasaan yang jauh melebihi usia dan kemampuan teknis sebagai seorang bek yang fantastis telah menghadiahinya ban kapten klub paling sukses di Belanda tersebut.
Atas kesuksesannya di negeri kincir angin, ia dianugerahi penghargaan Johan Cruyff pada tahun 2018. Setahun kemudian, ia bergabung dengan Juventus tetapi mulai kehilangan sinarnya di sana. Musim panas tahun lalu ia pindah ke Bayern Munchen dan mulai menemukan sentuhan lamanya di sana.
Advertisement
Frenkie de Jong
Bersama dengan De Ligt, Frenkie de Jong waktu itu juga merupakan salah satu pilar penting dari skuad Ajax yang dipenuhi bintang muda. Akurasi operan, visi serta kemampuan bertahan yang dimiliki oleh De Jong memainkan peran penting dalam mengontrol lini tengah skuad Erik ten Hag waktu itu.
Bahkan, gaya bermain De Jong disebut-sebut mirip dengan Andres Iniesta yang pada akhirnya juga membuat Barcelona mengontraknya pada tahun 2019 setelah musim luar biasa Ajax di Liga Champions.