Liputan6.com, Jakarta - Menjelang mudik Lebaran Idul Fitri, banyak orang memilih pesawat jadi moda transportasi menuju kampung halaman. Salah satu keluhan yang kerap terjadi saat naik pesawat adalah sakit telinga. Keadaan ini disebut juga dengan barotrauma.
Biasanya, sakit telinga ini terjadi saat menuju lepas landas dan mendarat. Ketika pesawat lepas landas, tekanan udara di dalam telinga jauh lebih besar dibandingkan tekanan udara di luar. Alhasil, gendang telinga (membran timpani) membengkak dan menyebabkan rasa sakit seperti melansir Medical News Today.
Advertisement
Lalu, saat pesawat akan mendarat, tekanan udara di telinga menurun lebih cepat daripada tekanan udara di luar telinga. Alhasil, gendang telinga menyempit dan membuat telinga sakit, tak jarang disertai berdenging.
Rasa tak nyaman pada telinga saat pesawat naik maupun turun kejadian ini sangat normal dialami penumpang pesawat. Untuk mengatasinya, dapat dilakukan beberapa hal berikut.
Hindari Tidur Saat Lepas Landas dan Mendarat
Sebenarnya, tidur tidak menjadi masalah selama penerbangan. Namun, jika tidur saat terjadi perubahan tekanan udara drastis, Anda tidak dapat mengambil langkah untuk mencegah atau mengobati sakit telinga.
Tak hanya itu, terbangun lantaran sakit telinga saat di pesawat bisa jadi hal yang tidak nyaman.
Jika berniat untuk tidur, nyalakan alarm untuk membangunkan saat pesawat akan mendarat.
Mengunyah Permen Karet
Mengunyah permen karet dapat mengurangi rasa sakit telinga saat terbang. Namun, tentunya ini bisa dilakukan saat terbang di luar jam puasa atau ketika sedang tak berpuasa.
Ini bisa dilakukan sebab mengunyah permen karet dapat mengaktifkan otot yang membuka tabung Eustachius di telinga. Tabung ini berfungsi sebagai saluran keluar masuknya udara.
Posisi saluran ini membentang dari telinga tengah (ruang di belakang gendang telinga) ke bagian belakang hidung dan tenggorokan. Saluran ini juga mampu membantu mengalirkan cairan. Namun, fungsi tabung dapat berhenti sementara jika terjadi infeksi atau peradangan.
Menggunakan Ear Plug
Untuk mengatasi sakit telinga, penyumbat telinga atau ear plug dapat menjadi pilihan. Kehadiran alat ini dapat membantu menyamakan tekanan di telinga. Sehingga, rasa sakit telinga saat mendarat ataupun lepas landas dapat berkurang.
Lebih dari itu, penumpang juga dapat menggunakan penyumbat telinga yang disaring. Ini memungkinkan dalam mengurangi kebisingan, tetapi tetap dapat mendengar pengumuman penting dari awak kabin.
Tak hanya itu, penyumbat telinga dapat membantu tertidur di tengah perjalanan atau fokus pada pekerjaan.
Advertisement
Melakukan Teknik Valsava Manuever
Teknik valsava manuever berfungsi untuk mengontrol tekanan di telinga tengah. Untuk melakukan teknik valsava manuever, dapat dilakukan beberapa hal:
- Mencubit hidung.
- Menutup mulut.
- Mencoba mengembuskan napas melalui hidung tertutup.
Teknik ini dapat dilakukan saat telinga mulai terasa sakit, yaitu menuju lepas landas dan mendarat.
Hindari Naik Pesawat Ketika Sakit
Ketika sedang sakit flu atau infeksi saluran pernapasan, alangkah baiknya untuk menghindari bepergian dengan sakit. Sebab, saat ada kondisi kesehatan lainnya, sakit telinga saat terbang dapat menjadi lebih parah.
Jika memungkinkan, mengatur ulang jadwal penerbangan atau memilih alternatif transportasi lain bisa dilakukan.
Namun, jika tak memungkinkan, minumlah banyak-banyak dan obat flu untuk mengatasi sakit telinga yang lebih parah.
Tips Mengatasi Sakit Telinga pada Anak Kecil Kala Naik Pesawat
Anak kecil atau bayi lebih rentan mengalami masalah ini. Sebab, saluran Eustachius mereka jauh lebih lemah untuk menerima perbedaan tekanan udara.
Untuk mengatasinya, orang tua dapat melakukan:
- Hindari bepergian saat anak sakit
- Untuk anak yang lebih besar, anjurkan untuk mengunyah, menelan, dan menguap
- Membangunkan anak yang sedang tidur saat lepas landas dan mendarat.
Advertisement